Polri Ungkap Penangkapan Ravio Patra Berawal dari Laporan Seseorang: 'Ada Saksi Berinisial DR'
Polri sebutkan bahwa penangkapan Ravio Patra berawal dari laporan seorang warga: Ada saksi berinisial DR.
Editor: Irsan Yamananda
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Beberapa hari terakhir, penangkapan aktivis Ravio Patra menjadi perbincangan banyak orang.
Bahkan namanya sempat menjadi trending Twitter Indonesia pada hari Kamis, 23 April 2020 kemarin.
Tak berselang lama, Polri akhirnya menungkapkan sejumlah fakta terkait penangkapan Ravio.
Menurutnya, penangkapan aktivis Ravio Patra berawal dari laporan seseorang.
Ravio sendiri ditangkap Polda Metro Jaya atas dugaan penyebaran berita onar yang menghasut pada tindak kekerasan dan kebencian.
“Benar bahwa Polda Metro Jaya telah menerima laporan, ada saksi inisial DR, dia menyampaikan laporan ke PMJ bahwa dia menerima WA dari seseorang,” ungkap Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono melalui siaran langsung di akun Youtube Tribrata TV Humas Polri, Kamis (23/4/2020) seperti dikutip dari Kompas.com.
• 5 Fakta Penangkapan Ravio Patra, Aktivis yang Diamankan Terkait Dugaan Berita Onar & Hasutan
• Jokowi Bedakan Mudik & Pulang Kampung, Sosiolog Khawatir Ada Gesekan Jika Kedua Istilah Diterapkan
• Suami di Riau Bunuh Istri karena Tak Terima Ditegur, Berawal dari Telepon, Ini Kronologinya

Argo menambahkan, pelaporawalnya menerima sebuah pesan singkat di WhatsApp.
Dalam pesan tersebut, terdapat ajakan untuk melakukan penjarahan pada bulan April 2020.
Polisi lalu menelusuri pesan yang dilaporkan oleh saksi tersebut.
Mereka lalu menemukan bahwa pemilik nomor yang menyebarkan pesan tersebut adalah Ravio.
• Terungkap Motif Pembacokan Satu Keluarga di Purwakarta, Ternyata Pelaku Tetangga Sendiri
• Kriminal Marak, Menteri Yasonna: Stop Salahkan Napi Asimilasi, Hotman Paris: Rasionalnya di Mana?
Polisi lalu menciduk Ravio di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Tak hanya itu, mereka juga ikut menangkap seorang warga negara Belanda berinisial RS.
Kendati demikian, Argo tidak merinci lebih jauh hubungan Ravio dengan warga negara Belanda tersebut.
“Yang bersangkutan kemudian kita amankan pada saat mau memasuki kendaraan berpelat CD, diplomatik dari Kedutaan Belanda,” tuturnya.
Keduanya kemudian dibawa ke Polda Metro Jaya untuk diperiksa.
Menurut Argo, Ravio mengungkapkan kepada polisi bahwa akun WhatsApp miliknya telah diretas.
Maka dari itu, laboratorium forensik sedang mendalami jejak digital Ravio untuk mengetahui apakah WhatsApp-nya diretas atau tidak.
“Kita masih menunggu hasilnya seperti apa, apakah memang di-hack atau memang tidak, kita tunggu hasil labfor,” ujar dia.
Ravio sebelumnya dikabarkan ditangkap oleh kepolisian atas dugaan penyebaran pesan bernada provokasi.
Kabar penangkapan itu dibenarkan oleh Direktur Eksekutif SAFEnet Damar Juniarto.
• Marak Kejahatan, Yasonna Laoly Minta Napi Asimilasi Tak Disalahkan, Hotman Paris: Ngomong Apa Sih
• Jokowi Bedakan Mudik & Pulang Kampung, Sosiolog Khawatir Ada Gesekan Jika Kedua Istilah Diterapkan
• Tetangga Sendiri, Ini Pengakuan Pembacok Satu Keluarga di Purwakarta, Kepergok Mencuri & Panik
Damar menduga penangkapan Ravio berkaitan dengan pesan berantai yang dikirim melalui nomor WhatsApp milik Ravio.
Peristiwa tersebut berawal dari aduan Ravio kepada SAFEnet terkait dugaan peretasan yang dialaminya pada Rabu pukul 14.00 WIB.
Saat Ravio mencoba untuk membuka WhatsApp miliknya, muncul tulisan “You've registered your number on another phone".
Ravio pun menerima pesan singkat berisi permintaan pengiriman OTP (one time password).
Pesan itu biasanya diterima bagi pengguna untuk mengonfirmasi perubahan pada akun WhatsApp.
Masih pada Rabu siang, Ravio mendapat panggilan dari sejumlah nomor asing.
Bahkan, ada nomor dengan kode negara Malaysia dan Amerika Serikat yang menghubunginya.
“Ketika diidentifikasi melalui aplikasi, nomor tersebut merupakan milik AKBP HS dan Kol ATD,” tutur Damar melalui keterangan tertulis, Kamis (23/4/2020).
• Suami di Riau Bunuh Istri karena Tak Terima Ditegur, Berawal dari Telepon, Ini Kronologinya
• MENGAPA China Digugat Banyak Negara? Ini Keteledoran Besarnya Soal Corona Bikin Sedunia Menderita
• Tragedi Kencan Online di Surabaya: Tak Terima Dilecehkan, Pria Bunuh Wanita yang Baru Dikenal Sehari
Dugaan peretasan tersebut juga sempat diumumkan Ravio melalui akun Twitter-nya.
Dua jam setelah pengumuman tersebut atau pada pukul 19.00 WIB, Ravio dapat mengakses kembali akun WhatsApp miliknya.
Namun, ia menemukan bahwa pelaku dugaan peretasan tersebut mengirim pesan bernada provokatif.
Pesan yang dimaksud berbunyi, “KRISIS SUDAH SAATNYA MEMBAKAR! AYO KUMPUL DAN RAMAIKAN 30 APRIL AKSI PENJARAHAN NASIONAL SERENTAK, SEMUA TOKO YG ADA DIDEKAT KITA BEBAS DIJARAH".
Tak lama setelah berhasil mengakses kembali akun WhatsApp-nya, Ravio melapor kepada SAFEnet bahwa ada orang tak dikenal yang mencarinya di kediaman.
Ravio kemudian diminta mematikan dan mencabut baterai telepon genggam serta mengevakuasi diri.
Berdasarkan keterangan Damar, Ravio sempat memberi tahu sesaat sebelum mengevakuasi diri. Namun, Ravio tak dapat dihubungi lagi selama lebih dari 12 jam.
"Pada saat yang bersamaan sekitar pukul 00.30 WIB, muncul artikel di seword(dot)com dengan teks memojokkan Ravio disertai dengan hasil tangkapan layar yang mencantumkan pesan provokasi," kata dia.
Baru pada Kamis pagi, SAFEnet mendapat informasi mengenai dugaan penangkapan Ravio. (TribunNewsmaker/ *)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polri Sebut Penangkapan Ravio Patra Berawal dari Laporan Seseorang".
dan telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Polri Sebut Penangkapan Ravio Patra Berawal dari Laporan Seseorang: 'Ada Saksi Berinisial DR'.