SADIS, 4 Gadis Tega Bunuh Sopir Taksi Online dengan Kunci Inggris, Alasannya Tak Bisa Bayar Ongkos
Empat wanita tega bunuh sopir taksi online menggunakan kunci inggris, alasannya karena tak bisa bayar ongkos.
Editor: Irsan Yamananda
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Pembunuhan Samiyo Basuki Riyanto hingga saat ini masih menjadi perhatian publik.
Mantan pegawai negeri Sipil (PNS) itu ditemukan tewas di hutan Pinus Jalan Raya Banjaran-Pangalengan, Kabupaten Bandung.
Kini, misteri pembunuhan Samiyo pun akhirnya berhasil diungkap oleh pihak berwajib.
Berdasarkan hasil penyelidikan, korban tewas dibunuh oleh empat perempuan dengan menggunakan kunci Inggris.
Para tersangka diketahui berinisial KSA alias Risma (19), KEZI alias Sella (20), AS alias Riska (21) dan IK (16).
Korban sendiri diketahui sebagai salah satu driver angkutan online.
• 4 Gadis Tega Habisi Driver Taksi Online di Pangalengan, Otak Pembunuhan Ternyata Masih di Bawah Umur
• 4 Pasangan Gadis Sesama Jenis Bunuh Driver Taksi Online, Mayat Dibuang ke Jurang, Terungkap Motifnya
• Seorang Ibu Muda Telepon Suami & Mengaku Bunuh Anaknya yang Berusia 2 Tahun dengan Sebilah Pisau

Hal itu diungkapkan oleh Kapolresta Bandung Kombes Pol Hendra Kurniawan.
Dijelaskan, pembunuhan ini berawal ketika tersangka berinisial IK dan S yang berasal dari Jakarta memesan angkutan taksi online.
IK lalu memesan jasa korban secara offline dengan tujuan pangalengan.
Sebelum perjalanan ke pangalengan, korban dan pelaku menjemput pelaku RK di daerah Jonggol, Kabupaten Bogor.
• FAKTA BARU Kasus Hakim Jamaluddin, Zuraida Cemburu pada Mantan Aspri Korban & Jadi Alasan Membunuh
• Bocah SD Dicabuli Pamannya Sendiri hingga Hamil, Korban Sempat Diancam Akan Dibunuh
Mereka kemudian melanjutkan perjalanan ke Pangalengan menggunakan jalur tol Cipularang yang keluar di Tol Gate Seroja.
Sesampainya di Pangalengan, para pelaku kemudian menjemput pelaku RM
Di tengah jalan, korban menagih ongkos yang telah disepakati sebesar Rp 1,7 juta.
Namun, para tersangka tak mampu membayar ongkos itu.
"Karena tidak bisa membayar salah satu tersangka sepakat untuk menghabisi korban," ungkap Hendra dalam keterangannya, Selasa (28/4/2020)