Ibu Tiri Bunuh Anak dengan Dorong ke Sungai, Diduga Cemburu karena Suami Lebih Sayang ke Korban
Kisah ibu tiri yang tega membunuh anak sendiri, dijatuhkan ke sungai karena cemburu sang suami lebih sayang anak
Editor: Talitha Desena
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kasus kriminal antara Ibu dan anak baru-baru ini menjadi sorotan.
Rasa cemburu disinyalir menjadi alasan Ibu tersebut tega membunuh anak tirinya sendiri.
Dirinya kesal sang suami lebih sayang paa korban.
Kisah ibu tiri yang tega membunuh anak sendiri, dijatuhkan ke sungai karena cemburu sang suami lebih sayang anak.
Seorang Ibu berinisial I menghabisi nyawa anaknya sendiri.
MH bocah berusia 5 tahun asal Pinrang, Sulawesi Selatan.
• Pengakuan Pasangan Gadis Sesama Jenis Bunuh Sopir Taksi, Sempat Kecelakaan saat Bawa Kabur Mobil
• Reaksi Siswi SMP Setelah Membunuh Bocah 6 Tahun, Tenang & Sibuk Main Ponsel, Sempat Update Status

Sang Ibu pun mengakui sudah membunuh anak tersebut.
Dirinya mendorong bocah berusia 5 tahun tersebut ke sungai dari atas jembatan.
Kejadian tersebut terjadi pada tanggal 20 April 2020.
Dirinya menculik dan membawa MH dari Pinrang ke Sidrap menggunakan sepeda motor milik suaminya.
Saat itu pelaku menggendong korban yang sedang tidur.
Namun, di tengah perjalanan korban terbangun.
Sesampainya di jembatan, korban turun dari motor dengan dituntun oleh pelaku dan mendorong korban hingga jatuh ke sungai.
"Korban berjalan ke arah tengah jembatan dan pada saat korban melihat ke bawah, pelaku mendorong korban turun (terjatuh) ke sungai hingga hanyut.
Selanjutnya pelaku meninggalkan tempat tersebut dan pulang ke rumah," ujar Kasat Reskrim Polres Pinrang AKP Dharma Perwira, saat dikonfirmasi, Jumat (1/5/2020).
Kepada polisi, I mengaku membunuh MH karena kesal suaminya sangat sayang kepada korban.
Selain itu, pelaku juga dendam karena suaminya kerap marah dan memanggilnya dengan sebutan yang tidak pantas.
Saat ini pelaku ditahan di Polres Sidrap untuk menjalani proses hukum selanjutnya.
Sebelumnya diberitakan, jenazah bocah tanpa kepala ditemukan di Saluran Induk Irigasi Galung Asera, Kelurahan Lakessi, Kecamatan Maritengngae, Sidrap, Sulawesi Selatan, Kamis (30/4/2020).
Setelah melakukan penyelidikan, diketahui bahwa jenazah itu merupakan MH (5), siswa TK asal Pinrang yang dilaporkan menghilang sejak 20 April.
Pihak kepolisian melakukan penyelidikan hingga dugaan pelaku mengarah ke ibu tiri korban berinisial I.
Sebelumnya, Kisah 4 Wanita Bunuh Supir Taksi Online Jadi Sorotan
Pasangan gadis sesama jenis tega habisi nyawa seorang sopir taksi online.
Keempat gadis tersebut kini telah ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian.
Bahkan salah satu pelaku diketahui masih di bawah umur.
Keempat tersangka diketahui berinisial Iki (15), KS alias Risma (18), TGC alias Sela (19), AS alias Riska (18).
Korban yang merupakan seorang sopir taksi online tersebut diketahui bernama Samiyo Basuki Riyanto (60).
Setelah membunuh, keempat pelaku membuang jenazah korban ke jurang.
• Fakta Sopir Taksi Online Tewas Dibegal, Pengusaha Ayam Goreng, Istri Sedang Hamil Anak Kedua
• 5 Fakta Empat Wanita Bunuh Sopir Taksi Online Pakai Kunci Inggris, Berawal Tak Bisa Bayar Ongkos

Mereka membuang jasad Samiyo Basuki Riyanto di tebing hutan Pinus di Pengalengan, Bandung.
Kapolresta Bandung, Kombes Pol Hendra Kurniawan, menuturkan, terungkapnya kasus tersebut saat pihak kepolisian menerima laporan temuan mayat Samiyo Basuki Riyanto di tebing pinus pada 30 Maret Lalu.
"Korban adalah sopir Grab yang ditemukan di jurang dalam kondisi meninggal. Pelakunya sebanyak empat orang, semua berjenis kelamin perempuan," ujar Hendra, di Mapolresta Bandung, Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (27/4/2029) seperti dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Jabar.
Salah satu tersangka yang bernama Sela pun membeberkan kronologi pembunuhan sopir taksi online yang ia lakukan bersama teman-temannya tersebut.
Sela mengatakan bahwa awalnya ia pergi dari Bekasi bersama Iki.
Mereka berencana pergi menemui tersangka KS di Pengalengan.
"Rencananya ke pangalengan ketemu (KS) alias Risma (18)," ujar Sela, di Mapolresta Bandung, yang berada di Soreang, Kabupaten Bandung, Jumat (1/5/2020).

Saat itu, ia mengaku tidak tahu pasti maksud Iki mengajaknya ke Pengalengan.
Namun, kata dia, Iki mengaku hanya ingin bertemu dengan KS.
Hingga akhirnya mereka pun sepakat untuk pergi ke Pengalengan.
Sebelum itu, mereka lebih dulu menjemput tersangka AS di Jonggol.
"Di jalan iki ngomong, dia punya niat jahat mau ngebunuh, tapi kirain saya cuman bercanda. Dia punya niat ngebunuh, saya bilang jangan, kirain bercanda," kata Sela.
Sela melanjutkan bahwa saat itu Iki mengatakan jika uang untuk membayar ongkos taksi online itu ada di temannya di Bandung.
• SADIS, 4 Gadis Tega Bunuh Sopir Taksi Online dengan Kunci Inggris, Alasannya Tak Bisa Bayar Ongkos
• 4 Pasangan Gadis Sesama Jenis Bunuh Driver Taksi Online, Mayat Dibuang ke Jurang, Terungkap Motifnya
Sehingga, Iki akan membayarnya setibanya di Bandung.
"Dia (Iki) gak bilang kalau gak ada uang, dia hanya bilang ke Risma," ungkapnya sambil tertunduk.
Menurut kesaksiannya, Iki sudah ada niat membunuh sang sopir sejak awal.
"Dieksekusinya sama berdua doang, saya sama Riska di luar," ucapnya.
Sela merupakan pasangan dari Riska. Sedangkan Iki berlasangan dari Risma.
Peran masing-masing tersangka
Kapolresta Bandung, Kombes Pol Hendra Kurniawan memaparkan, kejadian ini berawal dari saudari ERS alias Iki (15) dan TGC alias Sela (19), menyewa mobil Grab dari Jakarta untuk tujuan Pangalengan Bandung.
Namun, pelaku meminta untuk mampir ke daerah Jonggol, Kabupaten Bogor untuk menjemput temannya.
"Sebelum ke Pangalengan menjemput rekannya saudari AS alias Riska (20) di Jonggol Bogor, tujuan ke Pangalengan mentejemput KS alias Risma (18) karena mereka memiliki hubungan khusus," kata Hendra.
Saat diperjalanan, pelaku dan korban sepakat akan membayar ongkos taksi online sebesar Rp 1,7 juta untuk biaya perjalanan.
Namun, rupanya mereka tidak punya uang untuk membayar jasa perjalanan taksi online yang dikemudikan oleh korban.
Berawal dari situ, niat jahat pelaku pun muncul.
"Tapi ternyata mereka tidak punya uang karena tidak punya uang kemudian sodara Iki dan Risma sepakat untuk menghabisi korban dengan cara menggunakan kunci inggris yang ada di mobil tersebut," kata dia.

Kombes Pol Hendra Kurniawan menjelaskan, dua pelaku utama, yakni Risma dan Iki.
Risma yang membekap dan mencekik korban.
Sementara itu, Iki yang memukul korban dengan kunci inggris.
Sedangkan Riska membantu membuang jenazah korban dan Sela mengamankan barang bukti.
"Korban dipukul kepalanya kemudian sedikit goyang, kemudian dipukul lagi sebnyak 8 kali kemudian akhirnya meninggal," kata dia.
Kecelakaan saat bawa kabur mobil
Pelaku sempat mengalami Kecelakaan saat membawa kabur kendaraan milik sopir taksi online yang telah mereka bunuh tersebut.
Satu diantara gadis lesbi ini mencoba melarikan diri dengan mengendarai mobil rampasan mereka.
• Misteri Pembunuhan Mahasiswi Unpri Terungkap, Diduga Pelaku Sopir Angkot & Kernet, Motif Perampokan
• Fakta Pembunuhan 2 Orang di Solo, Ditemukan Tewas Tanpa Busana, Terungkap Motifnya, Pelaku Diamankan
Rupanya, mereka (pelaku,red) mengalami kecelakaan diwilayah Cikalong Cimahi.
"Mereka (pelaku) tidak memiliki keahlian mengemudi, sehingga terjadi kecelakaan di Cikalong, Cimahi. Setelah itu kendaraan tersebut ditinggalkan begitu saja," ujarnya Kombes Pol Hendra Kurniawan.
Menurutnya, penemuan mayat sang driver taksi online ini di tebing hutan pinus itu pada 30 maret lalu.
"Korban adalah sopir Grab yang ditemukan di jurang dalam kondisi meninggal. Pelakunya sebanyak empat orang, semua berjenis kelamin perempuan," ujar Hendra, di Mapolresta Bandung, Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (27/4/2029) seperti dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Jabar.

Polisi pun berhasil menangkap para pelaku setelah menemukan mobil korban yang ditinggalkan oleh para pelaku seusai mengalami kecelakaan.
Menurutnya, baru seminggu pihaknya dapat informasi jika mobil korban ada di sana dan kebetulan ada cctv sehingga bisa diketahui siapa yang saat itu menggunakan mobil tersebut.
"Dari sana kami bisa menemukan pelaku dan beberapa hari ini berhasil menangkap semua. Pelaku utama saudari Iki masih dibawah umur, jadi tak bisa ditampilkan," tuturnya.
Pelaku Berkenalan lewat aplikasi
Kasatreskrim Polresta Bandung, AKP Agta Bhuwana, mengaku, pihaknya mendalami motif para pelaku ini.
"Setelah itu ditemukan bahwa memang ada hubungan spesial antara keempat wanita itu. Mereka berkomunikasi dan bertemu melalui aplikasi Her yang ada diandroid," kata dia.
Agta mengatakan, berdasarkan para tersangka ini memang mereka awal bertemu aplikasi Her kemudian melanjutkan komunikasi di luar itu, dan bertemu.
"Empat orang ini merupakan dua pasang (lesbi) mereka saling mengenal sekitar 3-4 bulan," ucapnya.
Agta menunjukan, aplikasi Her tersebut, ternyata merupakan aplikasi chating bagi para Lesbi atau LGBT.
(Tribunnewsmaker.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ini Kronologi Ibu Tiri Bunuh Bocah 5 Tahun karena Cemburu Korban Lebih Disayang Suami dan di di TribunnewsBogor.com dengan judul Fakta di Balik 4 Gadis Muda Habisi Sopir Taksi, Niat Jahat Ternyata Ada Sejak Awal : Kirain Bercanda