Virus Corona
POPULER Jadi Malapetaka, Ini 5 Kasus Pasien Corona Bohong, Pabrik Sampoerna hingga RSUP Sardjito
Berikut deretan kasus pasien corona bohong yang timbulkan malapetaka, mulai dari kasus di pabrik sampoerna Surabaya hingga RSUD Sardjito Yogyakarta.
Penulis: Irsan Yamananda
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Stigma berlebihan masyarakat Indonesia terhadap pasien positif virus corona atau Covid-19 terus saja terulang.
Kabar soal diskriminasi keluarga pasien hingga penolakan jenazah terus mencuat.
Tak sedikit juga orang yang menganggap bahwa virus corona ini merupakan aib yang harus ditutup-tutupi.
Akibatnya, kasus pasien positif corona yang berbohong soal riwayat perjalanan mereka pada petugas medis terus terjadi.
Padahal, hal tersebut justru akan menimbulkan malapetaka bagi orang lain, termasuk para petugas medis itu sendiri.
Misalnya adalah contoh kasus yang terjadi selama beberapa hari terakhir ini.
• Soal Kasus Covid-19 Pabrik Sampoerna, Risma Sebut Berawal dari Pasien Bohong, PDP Tapi Nekat Kerja
• LAGI, Keluarga Pasien Positif Corona Tak Jujur, 53 Tenaga Medis RSUP di Yogyakarta Diisolasi
• Keluarga Pasien Tak Jujur & Kesal Saat Ditanya Riwayat Perjalanan, 21 Petugas di Cirebon Diisolasi

Ada keluarga pasien yang berbohong hingga 53 petugas medis di RSUD Sardjito harus diisolasi.
Lalu, ada juga kasus di Cirebon di mana keluarga pasien malah marah saat ditanya soal riwayat pekerjaan. Akibatya 21 tenaga medis diisolasi.
Teranyar, ada kasus positif corona di pabrik rokok Sampoerna yang diduga berasal dari pasien bohong juga.
Mengutip dari berbagai sumber, simak langsung kumpulan kasusnya berikut ini:
1. Pabrik Sampoerna Surabaya

Dua karyawan PT HM Sampoerna Tbk yang meninggal terinfeksi virus corona baru atau Covid-19 saat ini masih menjadi perhatian publik.
Mengenai hal ini, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini buka suara.
Menurutnya, kasus Covid-19 di pabrik rokok itu bermula dari pasien PDP yang tidak jujur.
Dua pasien PDP tersebut, semestinya harus menjalani karantina.
Namun, dua pasien tersebut tetap bekerja.
• 2 Pegawai Sampoerna Positif Corona & Meninggal, Sterilkah Rokok Mereka? Ini Klarifikasi Sampoerna
• Fotonya Terpampang di Beberapa Bantuan Sosial Pandemi Corona, Bupati Klaten: Masak Pakai Foto Kera
• Cegah Penyebaran Virus Corona, Pemkot Surabaya Bagikan Minuman Jahe Racikan Tri Rismaharini

"Sebetulnya dia (pasien) saat itu (status) sudah PDP."
"Tapi, dia kerja, jadinya nulari (menularkan)."
"Tapi, mudah-mudahan enggaklah," kata Risma, saat ditemui di SDN Ketabang 1, Surabaya, Kamis (30/4/2020) seperti dikutip dari Kompas.com.
"Jadi, yang di awal itu, waktu itu kan puskesmas nangani sendiri, jadi pengawasannya kurang."
"Sehingga, dia tetap kerja, sebetulnya dia (pasien Civid-19 meninggal) sudah PDP saat itu," ujar dia.
• Video Tri Rismaharini Semprot Ganjar Pranowo, Akui Hobi Marah, Gubernur Jawa Tengah: Ya Allah
• POPULER Upayakan Cegah Corona, Pemkot Surabaya Bagikan Minuman Jahe Racikan Tri Rismaharini
Risma menyampaikan, saat ini Pemkot Surabaya tengah melakukan tracing atas temuan kasus positif Covid-19 di pabrik rokok tersebut.
Peristiwa serupa juga terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Akibatnya, sekitar 53 tenaga medis di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta harus menjalani tes swab.
Kejadian ini dibenarkan oleh Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Yogyakarta Banu Hermawan.
"Iya benar, keluarganya yang tidak jujur," ujar Banu Hermawan, Kamis (30/4/2020) seperti dikutip dari Kompas.com.
Banu kemudian menceritakan kronologi peristiwa tersebut.
• Kembali Terjadi, 53 Tenaga Medis di RSUD Sardjito Yogyakarta Harus Karantina karena Pasien Tak Jujur
• Sempat Marah & Berkacak Pinggang, Keluarga Ini Ketahuan Bohong, 21 Tenaga Medis di Cirebon Diisolasi
• Pasien Berbohong Dokter Jadi Korban, Sang Anak Geram: Jangan Sampai Kematian Ayah Saya Sia-sia!

Awalnya ada pasien dengan penyakit kanker yang dirawat di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta.
"Sebelum masuk, pasien ini kita rapid test dulu."
"Hasil rapid test pertama nonreaktif," bebernya.
Karena hasilnya nonreaktif, pasien ini dilakukan perawatan sebagai pasien non-orang dalam pemantauan (ODP) ataupun non-pasien dalam pengawasan (PDP).
• Pasien Berbohong Dokter Jadi Korban, Sang Anak Geram: Jangan Sampai Kematian Ayah Saya Sia-sia!
• Doakan Tenaga Medis Terinfeksi Corona, Pelaku Kini Terancam 6 Tahun Penjara, Sempat Bohong ke Polisi
Saat berada di rumah sakit, pasien ini ditunggu oleh suaminya.
Namun, beberapa hari, mendadak suaminya tidak terlihat menunggu di rumah sakit.
"Perawat kemudian bertanya kepada anaknya yang menunggu."
"Bapakmu di mana?"
"Biasanya bapakmu yang menunggu," tuturnya.
Dijawab bahwa bapaknya dirawat di RSUD Sleman.
Dari hasil rapid test dan swab, bapaknya dinyatakan positif Covid-19.
Mendapat informasi tersebut, RSUP Dr Sardjito lantas melakukan rapid test kedua terhadap pasien tersebut.
Hasil rapid test ternyata reaktif.
• Fairuz A Rafiq Beri Komentar Terkait Vonis Kasus Ikan Asin, Ucap Syukur & Singgung Soal Kebohongan
• 2 Pegawai Sampoerna Positif Corona & Meninggal, Sterilkah Rokok Mereka? Ini Klarifikasi Sampoerna
• VIRAL Video Pasien Positif Corona Tak Mau Diisolasi, Mengaku Sehat & Sempat Salat Tarawih di Masjid
"Kita juga cepat lakukan tes swab, ternyata hasilnya positif."
"Langsung pasien kita bawa ke bangsal isolasi untuk penanganan Covid-19," jelasnya.
Dari informasi, diketahui suami pasien tersebut pernah kontak dengan positif Covid-19.
"Ternyata diinfokan bapaknya pernah satu mobil dengan pasien positif yang meninggal," urainya.
3. Rumah Sakit TNI Ciremai Cirebon
Sekitar 21 tenaga medis di Rumah Sakit TNI Ciremai Cirebon, Jawa Barat, terpaksa menjalani proses isolasi mandiri.
Usut punya usut, semuanya terjadi karena pihak keluarga memberikan keterangan yang tak sesuai soal riwayat perjalanan pasien.
Hal itu disampaikan Kepala Rumah Sakit TNI Ciremai Cirebon Letkol CKM Andre Novan kepada wartawan di Kantor Public Safety Center, Kota Cirebon, Senin (20/4/2020).
Menurutnya, rumah sakit harus mengisolasi 21 tenaga medis tersebut sesuai prosedur yang berlaku.
Ia menambahkan, puluhan tenaga medis yang diisolasi terdiri dari 18 orang perawat IGD dan ICU, 1 dokter IGD, 1 dokter ICU dan 1 dokter spesialis saraf.
Peristiwa bermula saat puluhan tenaga tersebut menangani seorang pasien yang dalam kondisi tidak sadar.
• Setelah Corona dan Covid, Bayi di India Diberi Nama Sanitiser karena Lahir Saat Pandemi
• Jadi Salah Satu Aktor Hollywood yang Positif Virus Corona, Tom Hanks Ceritakan Pengalamannya
• Gara-gara Corona, 40 Negara Gugat China di Pengadilan AS, PBB Juga Didesak Segera Bertindak

“Awalnya kami tidak tahu bahwa pasien tersebut pernah kontak dengan keluarganya yang PDP positif dan meninggal dunia."
"Karena kami tanya keluarga pasien, tapi terus menyangkal,” kata Andre seperti dikutip dari Kompas.com.
Sejak awal, lanjutnya, pihak Rumah Sakit TNI Ciremai sudah meminta keterangan lengkap terkait riwayat perjalanan pasien kepada keluarganya.
Namun, keluarga pasien terus menyangkal dan tidak memberikan keterangan secara lengkap.
Padahal, pasien tersebut pernah kontak dengan pasien positif Covid-19 yang saat ini sudah meninggal dunia.
“Keluarga pasien tidak jujur."
"Kita mengikuti protokol yang ditetapkan pemerintah."
"Kami tidak mendapatkan keterangan secara gamblang dari keluarga pasien."
"Tidak mungkin kami tanyakan pada pasien, karena kondisi pasien sudah koma,” kata Andre.
• Di Tengah Pandemi Corona, Flu Burung Dikabarkan Kembali Muncul di Bondowoso Setelah Hilang 9 Tahun
• Mengamuk 2 Kali di Rumah Sakit Berbeda Hingga Pecahkan Kaca, Ini Alasan PDP Corona Samarinda Emosi
Keluarga pasien sempat kesal
Kepala Bidang Pelayanan Medis RS TNI Ciremai Tetri Yuniwati menyampaikan, saat ditanya tim medis, keluarga pasien menjawab bahwa pasien tidak memiliki riwayat perjalanan keluar kota.
Keluarga juga menyampaikan bahwa pasien tidak pernah kontak dengan orang dari luar kota.
“Sampai petugas kami menanyakan berulang-ulang, ini menyangkut kepentingan bersama."
"Bapak yang mengantar sampai berkacak pinggang, karena merasa marah,” kata Tetri.
Petugas medis memberikan pertanyaan secara rinci ini kepada keluarga pasien untuk mendapatkan riwayat pasien yang utuh.
Menurut Tetry, hal ini diperlukan untuk memberikan penanganan yang tepat.
Keterangan yang tidak jujur justru membahayakan para petugas medis dalam menangani pasien.
Kepada Tetry, pihak keluarga hanya mengatakan bahwa pasien memiliki riwayat kencing manis.
Saat tiba di rumah sakit pada 14 April 2020, berdasarkan diagnosa awal, pasien tidak sadarkan diri, sesak napas dan tensi yang tinggi.
Pada 15 April 2020, pasien dinyatakan meninggal dunia.
Tim medis langsung memakamkan pasien tersebut sesuai protokol Covid-19.
4. RSUD R Soedjati Soemodiardjo Purwodadi
Kali ini, pasien merupakan seorang kuli bangunan asal Kecamatan Karangyung, Grobogan, Jawa Tengah.
Ia berbohong pada petugas medis saat berobat.
Akibatnya, pria yang belakangan dinyatakan positif corona itu sempat ditempatkan di bangsal umum.
Tak cukup sampai di situ, puluhan pegawai RSUD R Soedjati Soemodiardjo Purwodadi harus terkena imbas.
Usut punya usut, pria tersebut sempat bekerja di Jakarta.
• Dokter di Spanyol Ungkap Dugaan Gejala Baru Virus Corona, Jari Kaki Lebam Membiru, Ini Foto-fotonya
• UPDATE Corona Nasional 16 April, Tembus 5.516 Kasus, Pasien Meninggal Bertambah 27, Sembuh 102 Orang
• Unggahan Facebook Doakan Tenaga Medis kena Corona, Pelaku Akui Pernah Tak Dapat Pelayanan Baik di RS

Di sana, pria 43 tahun itu bekerja di sebuah proyek bangunan.
Sepulangnya dari Ibu Kota, ia mengalami demam, sesak napas dan batuk.
Ia kemudian memeriksakan diri di RSUD Purwodadi pada akhir Maret 2020.
Sayangnya, kuli bangunan tersebut tak jujur saat dimintai keterangan oleh petugas medis.
Ia mengaku tak pernah pergi ke daerah berstatus zona merah Covid-19. Padahal kenyataannya, pasien baru saja pulang dari Jakarta.
• Banyak Kasus Pasien Corona Dikucilkan, Warga Cimahi Justru Lakukan Aksi Mulia, Najwa Shihab Terharu
• Viral Pria Sumbang Ribuan Meter Tanahnya tuk Pemakaman Jenazah Corona, Ternyata Profesinya Tak Biasa
• Dokter di Spanyol Ungkap Dugaan Gejala Baru Virus Corona, Jari Kaki Lebam Membiru, Ini Foto-fotonya
Dari keterangan tak jujurnya itu, pasien akhirnya ditempatkan di bangsal umum Nusa Indah.
Dokter curiga

Ia juga diobservasi oleh dokter spesialis paru.
Sang dokter curiga terhadap kondisi pasien.
Pasien itu akhirnya menjalani rapid test pada awal April 2020.
Hasil tes reaktif, pasien pun dipindahkan ke ruang isolasi.
Baru saat itulah pasien mengakui riwayatnya yang sebenarnya.
"Usai rapid test, pasien ini akhirnya mengaku ternyata baru pulang dari Jakarta bekerja di proyek bangunan."
"Sepulang dari Jakarta ia sakit," kata Direktur RSUD dr Sodjati Soemodiardjo Purwodadi Bambang Pujianto.
Positif Covid-19
Petugas medis yang berkontak dengan pasien sempat menjalani rapid test dan hasilnya non rekatif.
Setelah pasien diperbolehkan pulang lantaran kondisinya membaik, pihak rumah sakit menerima hasil tes swab yang menyatakan kuli bangunan tersebut positif corona.
• Pelajar SMK Ditahan Petugas karena Jadi Waria, Orangtua Kaget dan Syok Saat Tahu Kelakuan Sang Anak
• Donald Trump Memotong Dana untuk WHO Padahal Sumber Donor Terbesar, Tedros Adhanom Kecewa
• FAKTA 2 Jasad Ditemukan Tanpa Busana di Solo: Korban Pembunuhan, Diberi Minum Jus Campur Racun Tikus
"Yang bersangkutan patuh menjalani isolasi mandiri di rumahnya."
"Hanya saat periksa awal dulu, ia tidak bilang kalau baru pulang dari daerah zona merah."
"Hari ini sudah kami jemput untuk dirawat," jelas Bambang.
Bambang pun akan melakukan rapid test ulang terhadap sekitar 20 pegawai RSUD Purwodadi untuk memastikan kondisi mereka.
"Sekitar 20 pegawai RSUD dr Soedjati Soemodiardjo akan kita rapid test lagi menyusul hasil uji swab yang menyatakan kalau pasien ini terkonfirmasi positif Covid-19," kata dia.
5. RSUD dr Soedjati Soemodiardjo II
Sebanyak 76 pekerja RSUD dr Soedjati Soemodiardjo, Purwodadi, Grobogan harus segera menjalani rapid test.
Semuanya bermula saat pasien asal Desa Bangsri tersebut tak jujur kala dimintai keterangan.
• Maia Estianty & Roy Suryo Saling Sindir di Twitter, Berawal dari Cuitan Soal Corona di Indonesia
• Pasien Positif Corona Bohong, Akui Tak Pernah ke Luar Negeri, Kini 76 Pegawai RSUD Purwodadi Dites
• Jenazah Perawat Positif Corona Ditolak Warga, Aksi Viral Tenaga Medis Pakai Pitam Hitam Bikin Haru
Hal itu disampaikan oleh Wakil Direktur RSUD dr Soedjati Soemodiardjo Purwodadi, Titik Wahyuningsih.
Pasien tersebut mengaku tidak pernah pergi ke luar negeri.
Selain itu, ia juga mengaku tak pernah ke daerah yang statusnya zona merah Covid-19.
Berdasarkan keterangan tersebut, pasien tersebut selanjutnya dirawat di salah satu kamar perawatan yang ada di bangsal Aster.
Selama dirawat, pasien berusia 47 tahun itu juga ditangani dokter spesialis penyakit dalam.
• Update Virus Corona Dunia 11 April 2020, Spanyol 5.051 Kasus Positif dalam Sehari, UK Naik Peringkat
• Fakta Babby Sitter Berstatus PDP Corona Meninggal, Ternyata Sempat Dibawa ke Dukun & Muntah Darah
Kemudian, kondisinya juga diobservasi lebih lanjut oleh dokter spesialis paru.
Dari pemeriksaan dokter spesialis ini, kondisi pasien ada pneumonia.
Ternyata sempat ke luar negeri dan main ke Jogja
"Setelah ditanya lebih lanjut akhirnya pada 30 Maret."
"Pasien baru mengaku kalau pulang dari luar negeri dan sempat main ke Jogja."
"Setelah menyampaikan keterangan itu, pasien kemudian dipindahkan ke ruang isolasi."
"Setelah sehat, pasien itu diperbolehkan pulang pada 2 April.
"Ia diminta isolasi mandiri di rumah," ungkap Titik, Jumat (10/4/2020).
Pasien ini sempat diambil sampel lendirnya untuk diuji di laboratorium di Yogyakarta.
Kemudian, hasil uji swab menyatakan kalau pasien itu positif Covid-19.
"Ada 76 orang yang sempat kontak langsung dengan pasien itu mulai tanggal 24 sampai 30 Maret."
"Mereka ini akan kita rapid test."
"Diantaranya petugas pendaftaran, IGD, dokter, perawat, hingga tenaga kebersihan," ungkap Titik.
• Fakta Babby Sitter Berstatus PDP Corona Meninggal, Ternyata Sempat Dibawa ke Dukun & Muntah Darah
• UPDATE Corona Dunia 11 April 2020: 210 Negara Terinfeksi, Tembus 1,6 Juta Kasus, Amerika Terparah
• Ratusan Anggota Kerajaan Dilaporkan Positif Corona, Raja Salman Mengasingkan Diri ke Laut Merah
Sementara itu, Bupati Grobogan, Sri Sumarni menyayangkan ketidakjujuran pasien itu dalam memberikan keterangan kepada petugas medis.
Akibatnya banyak pihak yang kelimpungan.
"Tolong kepada masyarakat agar memberikan keterangan yang jujur pada petugas medis saat diperiksa."
"Sampaikan saja jujur jangan berbohong."
"Dengan menyampaikan keterangan yang benar maka bisa dilakukan tindakan yang tepat," katanya.
Tracing yang kontak dengan pasien
Tracing pun akan dilakukan di lingkup pekerja RSUD.
Selain itu, orang-orang yang sebelumnya melakukan kontak dengan pasien juga turut diperiksa.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Grobogan, dr Slamet Widodo.
Orang-orang yang dia maksud seperti, keluarga dan kerabat tetangga.
Selain itu, pasien lain yang sempat berada satu kamar perawatan di Bangsal Aster RSUD dr Soedjati Soemodiardjo Purwodadi juga turut diperiksa.
"Kami juga akan berkoordinasi dengan Dinkes Sragen untuk tracing."
"Sebab pasien positif Covid-19 itu sempat periksa ke dokter yang ada di wilayah Sragen yang aksesnya cukup dekat dengan desa Bangsri," pungkas Slamet. (TribunNewsmaker.com/Irsan)
dan di Tribunnews.com Timbulkan Malapetaka, Ini 5 Kasus Pasien Corona Bohong, Pabrik Rokok Sampoerna hingga RSUP Sardjito