Kisah Korban PHK Mudik Jalan Kaki dari Jakarta ke Solo, Tetap Puasa, Dapat Berkah Ini di Perjalanan
Maulana Arif BUdi Satrio nekat mudik dari Jakarta ke Solo dengan berjalan kaki. Tetap berpuasa hingga dapat berkah ini di perjalanan.
Editor: ninda iswara
Di-PHK dari sopir bus

Rio sebelumnya merupakan sopir bus pariwisata di Jakarta sejak 2017.
Semua berjalan lancar hingga virus corona masuk ke Indonesia dan membuat bisnis transportasi kocar-kacir.
• Lagu Ojo Mudik, Tembang Terakhir Didi Kempot yang Dirilis Sebelum Dirinya Pergi Untuk Selamanya
• Curi Perhatian Ganjar Pranowo, Simak 6 Fakta Mbah Minto, Sosoknya Viral karena Video Larangan Mudik
Buntutnya 8 Mei lalu, dia menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) dari perusahaannya.
Dengan kondisi tanpa pekerjaan, dia berpikir tak akan bisa bertahan hidup di Jakarta dalam waktu yang lama.
Dia pun akhirnya memutuskan untuk kembali ke Solo.
Sempat coba naik bus dan mobil

Jalan kaki ternyata merupakan cara terakhir yang dipilih Rio.
Sebelumnya dia sudah mencoba naik bus dengan membayar tiket Rp 500 ribu, namun yang dia dapat tak sesuai ekspektasi.
"Saya mencoba naik angkutan umum, tapi sangat mahal, Rp 500.000 tarifnya. Terus yang datang bukan bus tapi Elf, dan penumpangnya melebihi kapasitas," terang Rio.
"Akhirnya saya minta uangnya. Paginya saya berangkat lagi pinjam kendaraan pribadi. Sampai di Cikarang harus balik, harus ribut dulu sama petugas. Saya tetap mengotot untuk pulang karena di-PHK tidak ada pendapatan, terus mau ke mana?" sambung Rio.
Sampai Batang ketahuan teman

Rio memulai perjalanan sejak 11 Mei 2020 dari rumah kontrakannya di Cibubur, Jakarta Timur, selepas salat subuh.
Tiba di Gringsing, Kabupaten Batang, 14 Mei 2020, keberadaan Rio diketahui kawan-kawannya sesama sopir bus.
Setelah itu, dia tak boleh lagi berjalan kaki oleh kawan-kawannya dan akan diantar sampai Solo.