Demonstran Banjiri Rumah Polisi yang Buat George Floyd Tewas, Seorang Warga Dapat Perlakuan Ini
Buntut kasus rasisme George Floyd, demonstran mengerumuni rumah Derek Chauvin, seorang demonstran mendapat perlakuan seperti ini
Editor: Talitha Desena
Demonstran Rashid Alhuribi (27) mengatakan kepada Daily Mail, "Aku tidak tahu mengapa orang itu mendorongku.
Aku berbicara dengannya dan aku kira dia hanya berlebihan dan emosi dan mendorongku tanpa alasan."
Polisi lalu dengan cepat mengamankan pria itu dengan borgol plastik.
Melalui pengeras suara, polisi mengumumkan aksi unjuk rasa ini melanggar hukum dan menyuruh massa pergi, tetapi para demonstran masih memenuhi jalanan.
Sekitar pukul 19.30 waktu setempat, kedua pihak tampak tenang.
Para pengunjuk rasa mendiami di satu sisi jalan, sedangkan polisi berada di sisi lainnya.
Keempat polisi Minneapolis yang terlibat dalam pembunuhan ini telah dipecat pada Selasa (26/5/2020). Mereka adalah Derek Chauvin, Thomas Lane, Tou Thao, dan J Alexander Kueng.
Rekaman video memperlihatkan Derek Chauvin menindih leher George Floyd dengan lututnya selama 8 menit, sampai dia pingsan lalu meninggal.
Pihak berwenang mengklaim Floyd menolak diamankan, tetapi rekaman video lain memperlihatkan sebaliknya, menunjukkan dua polisi secara paksa mengeluarkan dia dari mobilnya dan Floyd tampak mematuhi petugas.
Wali Kota Minneapolis Jacob Frey telah mengumumkan pemecatan keempat polisi itu di Twitter, menyebutnya "Keputusan tepat."
Frey menganggap kasus Floyd sebagai pembunuhan dan secara terbuka menyerukan Chauvin ditahan.
"Saya bukan jaksa penuntut umum, tapi biar kujelaskan."
"Polisi yang menangkap itu telah membunuh seseorang," katanya kepada CBS pada Kamis (28/5/2020).
"Dia (Floyd) akan masih hidup hari ini jika berkulit putih."
"Fakta-fakta yang saya lihat, yang sangat terbatas, mengarahkan saya ke keterlibatan ras."