Berusaha Kabur dari Korea Utara, Pasutri Ditembak Mati Petugas, Remaja Usia 14 Tahun Selamat
Pasangan suami istri yang ingin kabur dari Korea Utara dieksekusi regu tembak, seorang remaja berusia 14 tahun masih selamat.
Editor: Irsan Yamananda
Dilansir Daily Mirror Jumat (29/5/2020), sumber itu mengungkapkan pasutri itu ditahan setelah berusaha menyeberangi perbatasan.
Perbatasan itu sendiri sudah mendapat penjagaan ketat sebagai bagian dari karantina nasional untuk mencegah pandemi virus corona.
"Ayah si remaja, yang berhasil masuk Korea Selatan, meminta kepada kakaknya untuk membawa anaknya," kata sumber tersebut.
Ketika tertangkap saat berada di perbatasan, pasangan suami istri itu menjalani penyiksaan oleh departemen keamanan provinsi.
Mereka kemudian dipaksa mengaku, bahwa mereka berusaha kabur dari Korea Selatan agar keponakan mereka bisa bertemu lagi dengan orangtuanya.
• Daftar 16 Negara yang Belum Terkena Covid-19 Termasuk Korea Utara, Ternyata Miliki Rahasia Khusus
Sumber itu menerangkan, karena perbatasan makin dijaga ketat di tengah wabah virus corona, upaya pasangan itu sangat berbahaya dan berisiko.
Apalagi, kepemimpinan tertinggi Korea Utara sudah memerintahkan siapa pun yang berusaha kabur harus mendapat hukuman tegas.
"Tidak mungkin mereka bisa lolos dari regu tembak."
"Karena yang mereka lakukan adalah membelot ke Korea Selatan," jelas sumber itu.
Jejak Kekejaman Kim Jong Un

Selain menembak mati warganya yang berusaha kabur dari Korea Utara, berikut jejak kekejaman Kim Jong Un yang lain:
Pada tahun 2013 silam, Kim Jong Un mengeksekusi mati Chang Song Thaek yang merupakan suami dari bibinya sendiri, Kim Kyong Hui.
Padahal Kim Kyong Hui merupakan anak dari pendiri Korea Utara, Kim Il Sung, dan adik dari mendiang ayah Kim dan sekaligus pemimpin kedua, Kim Jong Il.
Alasan eksekusi mati ini karena Chang Song Thaek mengaku ingin melakukan pengkhianatan.
Nah, pada tahun 2015 giliran seorang menteri Korea Utara yang dikabarkan dihukum mati oleh Kim Jong Un.