Teriak-teriak saat Protes Soal Bansos, Nenek Asal Bogor Dianiaya Ketua RT, Ini Kronologi Lengkapnya
Peristiwa kisruh soal bantuan sosial (bansos) kembali terjadi. Seorang nenek asal Bogor dianiaya ketua RT setelah mengajukan protes.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Peristiwa kisruh soal bantuan sosial (bansos) kembali terjadi.
Kali ini ada di Kabupaten Bogor.
Seorang nenek dianiaya oleh ketua RT setelah mengajukan protes soal bansos yang didapatnya.
Permasalahan tersebut merupakan buntut dari buruknya pendataan penerima bansos.
Nenek yang mendapatkan penganiayaan tersebut bernama Arni (70).
Ia mendapatkan perlakuan kasar dari penyalur bansos yang tak lain adalah ketua RT.
• Ketika Pembagian Bansos Semrawut, Diduga Pakai Data 2011, Warga Sudah Meninggal Masih Dapat
• Dikritik Soal Bansos DKI, Anies Baswedan Akui Penyalurannya Memang Tak Sempurna, Ini Penyebabnya

Arni tidak terima bansos beras yang diterimanya dipotong.
Ia pun mengajukan protes ke balai desa.
Karena ketua RT tidak terima atas tuduhan Arni, ia pun tidak bisa mengendalikan emosinya.
Keributan pun terjadi di balai desa, Kampung Harapan, Desa Sukamaju, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Awalnya dapat informasi (penganiayaan) itu dan sorenya saya langsung datang ke lokasi," ucap anak nenek Arni, Naih (48) saat dihubungi Kompas.com, Selasa (2/6/2020).
• Tanggapi Soal Bansos Salah Sasaran, Anies Baswedan: 98,4 Persen Sudah Didistribusikan dengan Baik
• 8 Anak di Bawah Umur Terima Bansos Covid-19 di Kota Batu, Ada yang Keluarganya Mampu, Kades Bingung
Naih menjelaskan bahwa ibunya mengalami penganiyaan dari pria bernama Asep Supriyadi yang merupakan Ketua RT02/RW07 Desa Sukamaju.
Kejadian itu berlangsung pada Kamis (28/5/2020) sekitar pukul 13.00 WIB.
Mulanya, kata dia, bansos yang bersumber dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor tidak sesuai harapan si nenek yang seharusnya mendapat 30 kilogram.