Keluarga Jemput Paksa Jenazah di RS, Ternyata Positif Covid-19, Warga yang Kontak akan di-Test
Pihak keluarga jemput paksa jenazah di rumah sakit. Ternyata pasien positif Covid-19. Petugas ambil tindakan.
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Keluarga menjemput jenazah seorang pasien dalam pengawasan (PDP).
Jenazah tersebut dijemput paksa keluarganya dari Rumah Sakit Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Pancaran Kasih, Kota Manado, Sulawesi Utara.
Setelah jenazah dijemput paksa, kini justru muncul fakta baru.
Belakangan diketahui jenazah tersebut ternyata pasien positif Covid-19.
Fakta baru kalau jenazah ternyata positif Covid-19 ini diketahui dari hasil tes.
Terkait hal ini, petugas akan mengambil sejumlah tindakan.
• VIDEO MENEGANGKAN Jenazah Pasien PDP Corona Diambil Paksa di Rumah Sakit Makassar, Bersenjata Tajam
• Video Viral Keluarga Ngamuk Ambil Paksa Jenazah PDP Corona, Bawa 100 Orang Bersenjata Tajam
Pihak rumah sakit pun ikut angkat bicara.
Mereka mengatakan bahwa tak mengizinkan pihak keluarga mengambil paksa jenazah.
Namun keluarga justru memaksa untuk membawa jenazah.
Berikut fakta keluarga jemput paksa jenazah PDP Covid-19.
Sejumlah orang merangsek saat pemulasaraan
Awalnya seorang pasien PDP berusia 52 tahun meninggal dunia di RS GMIM Manado, Senin (1/6/2020).
Namun ketika jenazah berada di ruang pemulasaraan, sejumlah orang merangsek masuk.
Mereka membuka dan mengambil jenazah pasien secara paksa.
Keributan sempat terjadi lantaran mereka menolah pemakaman berlangsung sesuai prosedur Covid-19.
Tak diizinkan rumah sakit
Direktur Utama RS GMM Pancaran Kasih Manado Frangky Kambey membenarkan adanya kejadian itu.
Meski pihak rumah sakit melarang keluarga membawa pulang jenazah, mereka tetap kukuh melakukannya.
"Kami tidak membolehkan (jenazah dibawa pulang).
Kalau kami bolehkan, jelas kami bisa diproses melanggar protokol penanganan jenazah Covid-19," kata Frangky.
Dinyatakan positif
Beberapa hari berselang usai insiden itu, tim Gugus Tugas mendapat inforasi mengenai hasil pemeriksaan laboratorium pasien tersebut.
Hasilnya, pasien positif terjangkit Covid-19.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulut Steaven Dandel mengungkapkan, pihaknya akan bekerja sama dengan Gugus Tugas Manado.
"Akan dilakukan tracing dan pemeriksaan kepada semua yang berkontak dengan jenazah PDP tersebut," papar dia.
Hal itu dilakukan untuk menekan risiko penyebaran Covid-19 di Manado.
Deretan Kasus Jenazah Pasien Corona Nekat Dibawa Pulang hingga Dimandikan, Belasan Orang Terinfeksi
Kasus jenazah pasien Covid-19 dijemput paksa keluarga juga terjadi di beberapa daerah.
Banyak kasus, warga nekat membuka plastik jenazah Covid-19, bahkan memandikannya.
Dari beberapa kasus, sikap gegabah tanpa mempertimbangkan risiko itu justru datang dari pihak keluarga jenazah.
Namun dari beberapa kasus, warga nekat memandikan jenazah pasien Covid-19 lantaran tidak tahu penyebab kematiannya.
Berikut kasus-kasus jenazah pasien Covid-19 dibawa pulang hingga dimandikan:
1. Di Sidoarjo, 15 warga terinfeksi usai mandikan jasad pasien Covid-19
Virus Covid-19 menyebar cepat di sebuah kampung di Desa Waru, Sidoarjo, Jawa Timur.
Ada 15 warga yang dikonfirmasi positif Covid-19 serentak.
Saat pelacakan dilakukan, belasan warga itu rupanya sempat membuka plastik dan memandikan jenazah pasien positif Covid-19 di desa tersebut.
• Viral Foto Petugas Seberangi Sungai Bawa Peti Mati Isi Jenazah Korban Corona, Tempuh Jarak 53 Km
"Yang PDP banyak, yang positif ada 15," kata Wakil Bupati Sidoarjo Nur Achmad Syaifuddin.
Dua pekan sebelum belasan warga dinyatakan positif Covid-19, kata Nur Achmad, ada seorang warga setempat yang meninggal dunia.
Meski telah dinyatakan pasien meninggal itu terinfeksi corona, keluarga bersikeras membawa pulang jasad tersebut.
Tak hanya itu, plastik pembungkus rupanya dibuka dan jenazah dimandikan oleh warga.
"Bukan hanya dibuka, menurut informasi dari gubernur Jatim, jenazah juga dimandikan lagi," terang dia.
Tim kini melakukan pelacakan. Sedangkan akses ke dusun tersebut pun kini telah ditutup.
Salah seorang warga Kampung Malang Nengah, Kecamatan Ciseeng, Bogor meninggal dunia.
Warga setempat mengira orang tersebut meninggal karena penyakit jantung, padahal penyebab meninggalnya terkait dengan virus corona.
Sekretaris Kecamatan Ciseeng Heri Iskandar mengatakan, warga sempat memandikan jenazah dan melakukan tahlilan selama 7 hari di rumah duka.
Usai acara tahlilan diketahui, hasil tes swab pasien itu positif Covid-19.
"Warga memang benar-benar tidak tahu (almarhum positif) karena Dinkes tidak cepat menginformasikan hasilnya, usai tahlilan itu ada kabar hasil swab positif," tutur Heri.
Warga kampung pun geger usai mengetahui hasil swab tersebut.
"Pada galau (cemas) tuh warga jadi untuk menenangkannya kita lakukan imbauan isolasi mandiri," ucap dia.
Usai mendapatkan informasi tersebut, Dinas Kesehatan Bogor melakukan tes swab pada keluarga.
"Kami kecamatan dan desa melakukan tugas sesuai kewenangan.
Jadi mungkin untuk jajaran Dinkes agar lebih bisa menginformasikan secepatnya apabila ada yang positif meninggal.
Sehingga kami juga lebih cepat membantu bagaimana mengantisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, jangan sampai kecolongan begini. Masyarakat jadi parno, takut," kata Heri.
3. Keluarga nekat bawa pulang jenazah, rupanya positif Covid-19
Seorang perempuan berinisial NPP (46) meninggal dunia, jenazahnya dibawa pulang oleh keluarga.
NPP sempat menjalani tes swab, hanya saja sampai saat ia meninggal dunia, hasil tes swab nya belum keluar.
Keluarga yang tidak sabar menunggu hasil swab, kukuh membawa pulang jenazah dari Rumah Sakit Denpasar menuju Lombok.
"Jadi ceritanya, jenazah itu dipaksa oleh keluarganya untuk dibawa ke Lombok. Dari pihak RS Denpasar tidak bisa menahan karena pada waktu itu belum ada hasil swabnya," kata Kasubag Humas Polres Lombok Barat Iptu Ketut Sandiarsa.
Usai dibawa pulang, hasil swab yang menyatakan NPP positif Covid-19 keluar.
Kejadian tersebut sangat disayangkan oleh Kapolres Lombok Barat AKBP Bagus S Wibowo selaku Ketua Tim Reaksi Cepat Penanganan Covid-19.
"Ini akan menjadi pembelajaran untuk semua pihak, khususnya untuk Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Lombok Barat," kata Bagus dalam keterangan tertulis.
4. Dibawa mobil pribadi hingga plastik dibuka
Seorang perempuan meninggal dunia berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Pasien sempat dirawat di ruang isolasi RSUD Bahteramas Sultra.
Meski saat meninggal masih dalam kondisi suspect corona, namun keluarga pasien nekat membawa pulang jenazah dengan mobil pribadi.
Beredar juga video, keluarga membuka plastik dan melakukan kontak dengan jenazah tersebut.
"Meski kami bisa pahami sebagai bentuk kasih sayang.
Namun, dengan adanya virus dari orang ke orang atau dari jenazah ke orang, sehingga perlu masyarakat memahami sehingga tidak terjadi kembali jenazah disentuh, meski masih PDP, kami anggap sebagai jenazah infeksi," ujar Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Kepolisian Daerah (Polda) Sultra, Komisaris polisi dr Mauluddin. (Tribunnewsmaker/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sederet Cerita Jenazah Pasien Corona Nekat Dibawa Pulang hingga Dimandikan, Ada yang Menginfeksi 15 Warga" dan Jenazah Dijemput Paksa Keluarga, Rupanya Positif Covid-19, Ini Akibatnya
dan di Tribunnews Deretan Kasus Jenazah Pasien Corona Nekat Dibawa Pulang hingga Dimandikan, Ada yang Gelar Tahlilan dan Jenazah di RS Dijemput Paksa Keluarga, Ternyata Positif Covid-19, Warga yang Kontak akan di-Test
