Breaking News:

VIRAL Video Keluarga Paksa Bawa Pulang Jenazah Pasien Covid-19 Sekaligus Kasur RS, Ini Faktanya

Viral sebuah potongan video yang menunjukkan warga Pegirian, Kecamaan Semampir, Kota Surabaya, Jawa Timur membawa Jenazah Covid-19 pulang.

Pixabay, Stockphoto
Ilustrasi jenazah pasien korban virus corona 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Belakangan ini viral sebuah potongan video yang menunjukkan warga Pegirian, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya, Jawa Timur membawa Jenazah Covid-19 pulang.

Dalam video yang beredar, warga yang membawa jenazah pasien Covid-19 tersebut tidak mengenakan APD.

Mereka membawa jenazah beserta kasur rumah sakitnya.

Viralnya kejadian tersebut dibenarkan oleh Camat Semampir, Siti Hindun Robba Humaidiyah.

Diungkapkan Siti, peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (4/6/2020).

Jenazah pasien Covid-19 dibawa pulang tanpa menerapkan protokol kesehatan.

Lagi! Demi Jemput Paksa Jenazah PDP Virus Corona dari Rumah Sakit, 150 Orang Tembus Barikade Polisi

Warga NTT Digegerkan dengan Terbongkarnya Makam PDP Corona, Jenazah Hilang Dicuri


Viral Video Warga Pegirian Surabaya Bawa Pulang Jenazah COVID-19, Satu Keluarga Langsung Rapid Test
Viral Video Warga Pegirian Surabaya Bawa Pulang Jenazah COVID-19, Satu Keluarga Langsung Rapid Test (Kolase tangkapan layar via Surya)

Bahkan jenazah didorong beserta kasurnya.

Keluarga pasien memaksa membawa pulang jenazah.

Mereka bersikukuh bahwa keluarganya meninggal bukan karena Covid-19.

Padahal pasien tersebut sudah dinyatakan positif Covid-19.

"Memang itu warga Pegirian. Mereka menganggap itu bukan Covid-19, padahal hasil swab-nya itu positif," kata Hindun, dikutip dari Surya, Senin (8/6/2020).

Jajaran Muspika, petugas puskesmas setempat, dan tokoh masyarakat mendatangi rumah.

Petugas meminta agar keluarga membolehkan jenazah dimakamkan sesuai dengan protokol Covid-19.

Keluarga akhirnya mengizinkan dan jenazah dimakamkan di salah satu pemakaman di Surabaya.

"Keluarganya ternyata mencopot kotaknya (peti) itu, terus dimasukkan ke liang lahat," ungkap Hindun.

Karena kontak langsung dengan pasien Covid-19, anggota keluarga pasien harus melakukan rapid test.

Hasilnya, semua keluarga pasien dinyatakan non-reaktif.

Namun, isolasi mandiri tetap harus dilakukan.

Ilustrasi Virus Corona dan Jenazah Pasien Covid-19.
Ilustrasi Virus Corona dan Jenazah Pasien Covid-19. (Kolase TribunNewsmaker - Freepik dan Kompas.com/ Garry Lotulung)

100 orang bersenjata tajam angkut jenazah PDP

Peristiwa mirip di Pegirian itu bukan kali ini saja.

Sebelumnya, pengunjung Rumah Sakit Makassar, Sulawesi Selatan hebohkan dengan kehadiran sekitar 100 orang bawa senjata tajam mengambil jenazah PDP Covid-19.

Kondisi itu membuat tim medis yang sedang bertugas di di ruang ICU rumah sakit tersebut tak berkutik dan tidak bisa berbuat apa-apa.

Rencananya, pihak rumah sakit akan memakamkan jenazah PDP itu di pemakaman Covid-19 Maccanda, Kabupaten Gowa sesuai protokol kesehatan.

Gara-gara ulah seratusan warga tersebut, akhirnya rencana pemakaman gagal. Kehadiran orang-orang bersenjata tajam itu pun terekam dan videonya disebar di media sosial hingga viral.

Peristiwa tersebut diketahui terjadi pada Rabu (3/6/2020) siang.

Dibenarkan pihak rumah sakit

Direktur RS Dadi, Arman Bausat membenarkan peristiwa itu.

Menurutnya, PDP yang meninggal di rumah sakitnya tersebut merupakan pasien rujukan dari RS Akademis Makassar pada Senin (1/6/2020).

Pasien tersebut meninggal pada Rabu (3/6/2020).

Sebelumnya menderita batuk, demam tinggi, sesak napas, dan muntah.

Curhat Tukang Gali Kubur Jenazah Pasien Covid-19, Pelindung Kurang Memadai, Segini Besaran Upahnya

Detik-detik Jenazah Terguling dari Peti Saat Dimakamkan Sesuai Protokol Covid-19, Keluarga Menuntut

Karena adanya gejala tersebut, status pasien saat itu masuk dalam kategori PDP.

Sehingga untuk pemakamannya akan dilakukan sesuai standar protokol Covid-19.

"Jadi kami langsung hubungi tim gugus tugas covid dan baru rencana akan dikafani, dishalatkan dan dimakamkan protap Covid-19 di Pemakaman Maccanda, Kabupaten Gowa.

Eh, datang pihak keluarganya langsung ambil paksa dan bawa pergi,” jelasnya.

Saat peristiwa pengambilan paksa jenazah tersebut, Arman mengatakan pihak rumah sakit tidak bisa berbuat banyak.

Sebab, pihak keluarga memaksa membawa jenazah PDP tersebut untuk dibawa pulang.

Pertimbangan lainnya, proses penjemputan paksa yang dilakukan pihak keluarga dilakukan sekitar 100 orang dan membawa senjata tajam.

"Daripada dihalau, bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Jadi saya perintahkan langsung, biarkan saja agar tidak terjadi pertumpahan darah,” kata Arman saat dikonfirmasi, Kamis (4/6/2020).

Padahal saat jenazah itu diambil paksa, dijelaskan dia, petugas medis akan mengambil sampel pada korban.

Namun hal itu dibatalkan karena jenazah sudah terburu dibawa keluarga.

"Apa mau diperbuat? Karena jumlahnya hampir ratusan orang bawa senjata tajam.

Ya dibiarkan saja,” tuturnya.

Wanita halangi ambulans

Sebelumnya, seorang wanita menghalangi mobil ambulans yang akan mengangkut jenazah ibunya.

Pihak rumah sakit akan membawa jenazah PDP itu ke pemakaman COVID-19 Macanda.

Dalam video viral itu, seorang wanita berjilbab dan berbaju biru menangis sembari naik ke bagian depan mobil.

Adapun ibunya merupakan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19.

Diketahui, wanita yang menghalangi mobil ambulans berangkat ke pemakaman COVID-19 bernama Nurhayani.

Keluarga Nurhayani tak terima orang tuanya dimakamkan di pemakaman COVID-19.

Keluarga yakin, kematian ibunya bukan karena COVID-19, melainkan stroke.

Hal itu pun dibuktikan dengan hasil tes swab yang sudah keluar.

Suami Nurhayani, Andi Ryadi Mappasule, mengaku bakal membawa masalah ini hingga ke ranah hukum.

Pasalnya, mendiang istrinya dimakamkan dengan protokol penanganan pasien Covid-19, sementara hasil swab tesnya negatif.

Karena stroke

Keluarga keberatan, karena Nurhayani meninggal bukan karena covid-19 namun akibat terkena stroke.

Ternyata, Andi Ryadi beserta keluarga sudah sedari awal menolak istrinya dimakamkan di pekuburan khusus covid di Macanda.

Keluarga Jemput Paksa Jenazah di RS, Ternyata Positif Covid-19, Warga yang Kontak akan di-Test

Pada saat itu, iya sudah sangat yakin istrinya tidak terpapar virus Corona.

Olehnya ia mereka meninta jenazah Nurhayani untuk diserahkan kepada keluarga.

Karena rencananya bakal dimakamkan di perkuburuan keluarga di Kabupaten Bulukumba.

Dan Rabu (3/6/2020), kembali beredar video saat putri Nurhayani, mengadang mobil ambulance, yang bakal mengangkut jenazah ibunya ke Macanda.

Putri Nurhayani, terlihat naik ke bagian depan mobil, meminta agar jenazah ibunya tak dibawa ke Macanda. (Tribunnewsmaker/*)

Sebagian artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Viral Video Warga Pegirian Surabaya Bawa Pulang Jenazah COVID-19, Camat : Hasil Tes Swab Positif

dan di Tribunnews FAKTA di Balik Viralnya Video Keluarga Paksa Bawa Pulang Jenazah Pasien Covid-19 serta Kasur RS

Sumber: Surya
Tags:
viralCovid-19rumah sakitPegirianSurabaya
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved