Fakta-fakta Pembunuhan Satu Keluarga di Tangerang, Pelaku Beri Pesan Terakhir pada Sang Istri
Pembunuh satu keluarga di Balaraja Kabupaten Tangerang, berinisial R sempat memberikan pesan terakhir pada istrinya.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
"Berdasarkan keterangan ibu mertua, R ada pengancaman pembunuhan terhadap istrinya dan akhirnya istri korban meninggalkan rumah ini," tambah dia.
Ikhwal pertengkaran keduanya pun terjadi sekitar mideo bulan Juni 2020 yang membuat Lala minggat dari rumah.

Cekcok kembali memanas saat Lala pulang ke TKP pada Rabu (10/6/2020) sekira pukul 22.00 WIB dan R mengancam akan membunuh anak-anaknya.
"Beberapa jam sebelum kejadian jam 22.00 WIB ada cekcok lagi antara R dan istri, saat cekcok itu korban kembali mengancam istri akan melakukan pembunuhan," ucap Ade.
Dari hasil keterangan mertua dan keluarga pelaku, R memang diketahui mempunyai penyakit darah tinggi.
"Sejauh ini keterangan ibu mertua, bahwa pelaku punya sifat tempramental. Sudah pernah dua kali ancaman pembunuhan kepada istri," tutur Ade.

Sementara, Kapolsek Balaraja AKP Tegus Kuslantoro mengatakan kalau sang ayah, R menjadi pelaku utama.
Kendati demikian, R pun turut tewas mengenaskan dengan cara gantung diri di ruangan penuh limbah plastik di rumahnya.
"Dapat diduga R terlebih dahulu melakukan pembunuhan terhadap anak pertamanya dengan cara melilitkan tali tambang ke leher NC (14)," terang Teguh kepada TribunJakarta.com.
Kemudian, R diduga langsung membunuh anak bungsungnya, GA (3) dengan cara menenggelamkannya ke dalam tong berisi air sampai kehabisan nafas.
"Setelah meninggal, pelaku melakukan bunuh diri dengan cara gantung diri dengan menggunakan tali tambang," sambung Teguh.
R tega membantai buah hatinya sendiri diduga karena masalah rumah tanggal dengan istrinya, Lala, sehari sebelum kejadian.
Menurut Teguh, keduanya yang sempat cekcok heboh itu dilerai keluarga membuat Lala kebur ke rumah saudaranya.
"Lala pulang ke rumah orang tua kandungnya yang tidak jauh dari TKP, sementara pelaku kembali masuk ke rumah (TKP) beserta dua anaknya mengunci diri dalam rumah," papar Teguh.
Awal Peristiwa Tragis