Hanya karena Ingin Beli Es Krim, Kakak Beradik di Medan Tewas Dihajar Ayah Tiri, Ini Kronologinya
Cerita tragis tersebut berawal saat dua bocah tersebut menemui ayah tirinya, R di tempat kerjanya pada Sabtu (20/6/2020) sekitar pukul 14.00 WIB.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Namun diduga, R tidak mengindahkan permintaan dua anak tirinya.
Sementara IF dan RA terus menerus meminta uang untuk membeli es krim.
R yang diduga emosi membawa kedua anak tirinya ke arah samping gedung bangunan Global Prima dan menganiaya mereka berdua hingga tewas.

Pesan suara kepada sang ibu
F sang ibu khawatir saat mengetahui dua anaknya tidak kunjung pulang ke rumah mereka di Gang Ksatria, Kecamatan Medan Kota.
Ibu berusia 30 tahun tersebut kemudian menghubungi suaminya untuk menanyakan keberadaan dua anaknya.
Saat itu R mengirim pesan pada F jika ia telah membunuh IF dan RA.
R juga memberi tahu lokasi mayat dua bocah tersebut.
F pun segera mendatangi sekolah Global Prima dan ia histeris saat menemukan anak pertamanya tewas.
Ia berusaha menghubungi suaminya dan suami memberitahu letak mayat anak yang kedua.
Teriakan F membuat satpam dan warga sekitar langsung datang ke lokasi kejadian.
"Ayah tiri anak itu baru tinggal sebulan. Dia itu sedang kerja bangunan, mungkin ya, belum dapat duit, kesal sama anak tirinya yang minta belikan es krim, lalu bunuh anaknya. Ini kan semua dugaan saja.
Karena pihak petugas masih melakukan penyelidikan," jelas Safrizal, warga sekitar lokasi penemuan mayat.
Dari informasi yang dihimpun, pembunuh tersebut memiliki ciri tubuhnya bertato.
"Kalau memang dia itu ya, dia itu bertato. Tapi yang paling kita sesalkan ya masa dia tega bunuh anaknya, sekalipun itu tiri. Dia harusnya bersyukur, ini malah bunuh," katanya.