POPULER Viral Hacker Klaim Punya Data Pasien Corona di Indonesia & Dijual Jutaan, Kominfo Membantah
Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate menyebut tidak ada kebocoran terkait data pasien positif corona di Indonesia.
Penulis: Irsan Yamananda
Editor: Talitha Desena
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Beberapa hari terakhir, publik dihebohkan dengan dugaan aksi pencurian data di Indonesia.
Kali ini, peretas dengan akun Database Shopping mengklaim memiliki 231.636 data pribadi dari database pasien Covid-19.
Data tersebut ia jual di situs terbuka Raid Forums.
Seperti diketahui, situs tersebut juga digunakan hacker untuk menjual data pengguna Tokopedia beberapa waktu lalu.
Ia menyebut, data yang dihimpun adalah data sensitif berisi nama, nomor telepon, alamat, hasil tes PCR, dan lokasi tempat pasien dirawat.
Selain itu, terdapat juga kolom NIK meskipun tidak terisi.
• Update Virus Corona Nasional Selasa 23 Juni 2020, Capai 46.845, 11 Provinsi 0 Kasus, Jatim Tertinggi
• Penambahan Kasus Baru Covid-19 Tembus 1000 Pasien, dr Panji Sebut Bukan karena Swab Test Meningkat
• Misteri Penyebaran Corona Terjawab Sudah, Tak Terjadi Seandainya China Tak Lakukan Kecerobohan Ini

Sebagai bukti, sang hacker turut melampirkan sampel data yang dimiliki.
"Seperti Jakarta, Bandung, dan lainnya," klaim peretas dalam e-mail kepada Kompas.id, Jumat (19/6/2020).
Peretas menjual database tersebut dengan harga 300 dollar AS atau sekitar Rp 4,2 juta.
Mengenai hal ini, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate memastikan data diri pasien Covid-19 aman atau tidak bocor.
Johnny mengklaim, ia telah memeriksa database pasien Covid-19, baik melalui hasil interoperabilitas maupun cleansing data.
• Penasehat Donald Trump Klaim Virus Corona Merupakan Produk Partai Komunis China
"Kami akan menelusuri berita tersebut dan berkoordinasi dengan BSSN yang membawahi keamanan dan recleansing data Covid-19," kata Johnny seperti dikutip dari Kompas.com.
Sementara itu, Juru Bicara BSSN Anton Setiyawan memastikan, tidak terjadi pembobolan yang mengakibatkan data penanganan pandemi Covid-19 bocor.
"BSSN telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan Gugus Tugas terkait untuk memastikan bahwa tidak ada akses tidak sah yang berakibat kebocoran data pada sistem elektronik dan aset informasi aktif penanganan pandemi Covid-19," tutur Anton melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (21/6/2020).
Menurut dia, BSSN telah melakukan berbagai langkah untuk memastikan keamanan sistem elektronik.
Selain itu, ia menambahkan, kolaborasi antara pemerintah pusat hingga daerah juga perlu ditingkatkan untuk memastikan keamanan data pasien.
BSSN meminta seluruh pihak terkait dalam penanganan pandemi Covid-19 menerapkan Standar Manajemen Pengamanan Informasi dan membangun budaya keamanan siber.