Pedagang Sempat Tolak Tes Covid-19 & Usir Tenaga Medis, Pasar Cileungsi Kini Jadi Klaster Terbanyak
Pasar Cileungsi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menjadi klaster penularan terbanyak virus Corona atau Covid-19.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Meski begitu, tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Bogor tidak akan menutup pasar tersebut.
Namun ia sudah menginstruksi kepada Dirut Pasar untuk lebih memperketat protokol kesehatan dan membatasi jam operasional.
"Kita enggak mungkin menutupnya karena sekarang juga sudah boleh dibuka,
kita minta kepada Dirutnya saja agar menerapkan protokol kesehatan sering melakukan disinfektan saat masuk, serta rutin bermasker," ucap dia.
Sejak adanya kemunculan kasus Covid-19 di pasar tersebut, lanjut dia, otomatis menambah daftar orang dalam pemantauan (ODP).
Dengan begitu, untuk mengantisipasi terjadinya klaster baru penularan Covid-19 di antara pedagang dan pengunjung, pihaknya akan gencar melakukan tes Covid-19 secara massal di sejumlah pasar.
Menurutnya, tim medis akan melakukan contact tracing dengan dilanjutkan rapid test yang menyasar seluruh populasi di pasar perbatasan seperti Cibinong, Cisarua dan Parung Panjang.
Hal ini bertujuan untuk membuka mata khalayak bahwa potensi penyebaran Covid-19 di fasilitas publik sangat rentan, sehingga untuk memasuki adaptasi kebiasaan baru (AKB) harus menjalankan gaya hidup baru sesuai protokol kesehatan Covid-19.
"Sekarang kan ada 40 terus berkembang jadi kontak (tracing) siapa saja akan lebih efektif,
ditambah masih ada pasar lain lagi yang belum diperiksa dan kita akan minta BIN dan BNPB untuk (pemeriksaan) di pasar yang lain itu," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, pasien Covid-19 dari klaster Pasar Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, terus bertambah.
Pemerintah Kabupaten Bogor melakukan pemeriksaan dengan rapid test maupun tes swab dengan polymerase chain reaction (PCR).
Berdasarkan data terbaru, terdapat 7 pedagang yang dinyatakan positif Covid-19 pada hari ini, Selasa (23/6/2020).
Dengan demikian, jumlah pasien dari klaster Pasar Cileungsi mencapai 40 pasien.

Tenaga Medis Diusir Pedagang Pasar Cileungsi