Kisah Kades di Blitar, Bantu Menolong Ibu Melahirkan di Pinggir Jalan, Panik & Hanya Modal Nekat
Sempat panik dan hanya bermodalkan nekat, berikut cerita kades di Blitar bantu menolong ibu melahirkan di pinggir jalan.
Editor: ninda iswara
Saat itu, ia sedang berada di dalam rumah dan tiba-tiba terdengar ada suara ibu-ibu memanggil namanya.
"Pak lurah Pak Lurah, Bu Bidan ke mana? Saat itu, saya langsung setengah lari untuk menemuinya," tuturnya.
Begitu pintu rumahnya dibuka, ia kaget di depannya, ada ibu-ibu hamil kelihatan agak panik dan sedang mencari bidan.
Tujuannya, ia mau melahirkan.
Karuan, kades langsung lari ke rumah bidan, yang ada di samping kanan rumahnya.
Rupanya, bu bidan, Panti Rahayu, tak ada di rumah.
Melihat Ny Aminah menahan sakit sambil memegangi perutnya, kades terbawa panik.
Apalagi, Ny Aminah terus mengikutinya, sedang suaminya menunggu di depan rumah bidan sambil menggendong dua anaknya, satu berusia 7 tahun dan yang kecil berusia 14 bulan.
"Melihat itu, saya agak panik dan langsung lari ke dalam rumah, untuk menggambil handphone buat menelpon bu bidan," paparnya.
Baru menelpon dan belum sempat diterima bu bidan, Ny Aminah, yang ada di sampingnya, tiba-tiba mengerang kesakitan.

Bersamaan itu, Ny Aminah langsung terduduk di paving di samping rumahnya dan rumah bidan.
"Dia (Ny Aminah) berteriak aduh pecah pak, pceah pak (maksudnya ketubannya sudah keluar)," teriak Ny Aminah ditirukan kades.
Tak hanya Ny Aminah yang panik, namun kades juga demikian. Lebih-lebih Ny Zuhriyah, istri kades langsung lemas.
"Ya, kami semua panik, namun tak tahu apa yang harus kami lakukan. Namun, melihat Bu Aminah seperti itu, saya dengan cepat membuka pakaiannya, terutama yang menghalangi proses persalinan itu," ujarnya.
Untungnya, Ny Aminah sudah berpengalaman melahirkan karena sudah ketiga kali dan mau yang keempat kalinya saat itu.