Tak Mampu Beli Kuota hingga Tak Punya Ponsel Pintar, Puluhan Anak di Makassar Ini Belajar di Kuburan
Puluhan anak di Kota Makassar terpaksa belajar di kuburan selama pandemi Covid-19 karena tak memiliki ponsel pintar.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Habis maghrib, belajar mengaji dilanjutkan.
Ada tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh agama di sekitar yang membantu mengajar,” jelasnya.
Paleweri mengungkapkan, anak-anak tersebut tidak risih ataupun takut dengan situasi belajar di sekitar kuburan.
Mereka sudah terbiasa dengan situasi itu.
• Murid Tak Punya Smartphone, Ini Kisah Viral Guru Avan Datangi Rumah Siswa di Tengah Wabah Corona
Anak-anak tersebut bahkan siang dan malam lewat di TPU tersebut.
Ini karena jalan menuju rumah mereka harus melewati kuburan.
Lokasi pendidikan yang dia bangun juga membuat anak-anak saling peduli.
Misalnya ada anak yang tidak mempunyai ponsel pintar, maka anak yang memiliki akan meminjamkannya.
Paleweri tetap berupaya untuk membeli ponsel pintar agar bisa digunakan bersama.
Jika sekolah online berakhir, dia akan tetap melanjutkan tempat belajar bersama itu.
“Saya sebagai anggota institusi Polri wajib membantu masyarakat.
Apalagi dengan membantu orang lain, nilai pahalanya yang sangat besar,” tuturnya. (Tribunnewsmaker/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Puluhan Anak Miskin Belajar di Kuburan karena Tak Bisa Sekolah Online, Ini Ceritanya"
dan di Tribunnews Tak Bisa Ikuti Sekolah Online, Puluhan Anak di Makassar Terpaksa Belajar di Kuburan, Ini Kisahnya