Breaking News:

Keluarga Tak Larang Publik Melayat Sapardi Djoko Damono, Namun Tak Perbolehkan ke Pemakaman

Pihak keluarga Sapardi Djoko Damono tak melarang publik datangi rumah duka, minta tak datang ke pemakaman

Editor: Talitha Desena
Kompas.id
Sapardi Djoko Damono meninggal dunia 

Sapardi Djoko Damono pernah mengajar di Fakultas Sastra (sekarang Fakultas Ilmu Budaya) di Universitas Indonesia pada tahun 1999-2004.

Selain itu, dia pernah menjabat menjabat sebagai dekan Fakultas Ilmu Budaya di Universitas Indonesia periode 1995-1999 dan menjadi guru besar.

Pada masa tersebut, ia juga menjadi redaktur majalah Horison, Basis, Kalam, Pembinaan Bahasa Indonesia, Majalah Ilmu-ilmu Sastra Indonesia, dan country editor majalah Tenggara di Kuala Lumpur.

Sastrawan dan penyair kebanggaan Indonesia ini telah banyak menerima penghargaan.

Pada tahun 1986, Sapardi Djoko Damono mendapatkan anugerah SEA Write Award.

Ia juga penerima penghargaan Achmad Bakrie pada tahun 2003.

Sapardi juga penerima penghargaan Achmad Bakrie pada tahun 2003 dan menjadi salah satu seorang pendiri Yayasan Lontar.

Sapardi Djoko Damono menikah dengan Wardiningsih dan dikaruniai seorang putra dan seorang putri.

Penyair Sapardi Djoko Damono
Penyair Sapardi Djoko Damono (Gramedia)

Penghargaan internasional untuk Sapardi Djoko Damono

Pada 2018 lalu, Sapardi mendapat penghargaan Anugerah Buku ASEAN (ASEAN Book Award) untuk bukunya yang berjudul Hujan Bulan Juni dan Yang Fana Adalah Waktu.

Penghargaan itu diberikan kepada Sapardi pada April 2018 di Kuala Lumpur, Malaysia dalam acara Kuala Lumpur International Book Fair yang diselenggarakan oleh Putra World Trade Center.

Penerbit Gramedia Pustaka Utama yang menerbitkan buku Sapardi menulis dalam akun resmi Twitter,

“Satu lagi penghargaan Anugerah Buku ASEAN yang diterima oleh Pak @SapardiDD di Kuala Lumpur International Book Fair: Penulisan Prolifik untuk novel Yang Fana Adalah Waktu.

Selamat Pak @SapardiDD. Terimakasih atas semua hadiah untuk Indonesia ini, pak,”

Pada 1986, Sapardi juga meraih Hadiah Sastra ASEAN (SEA Write Award) dari Thailand. Serta Anugerah Puisi Putra dari Malaysia atas bukunya yang berjudul "Sihir Hujan dari Malaysia" pada 1983.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Tags:
Sapardi Djoko Damonomeninggalsastrawan
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved