Breaking News:

Punya Riwayat Penyakit yang Sebabkan Komplikasi, Sapardi Djoko Damono Sempat Dirawat Sejak 9 Juli

Sapardi Djoko Damono memiliki riwayat penyakit yang sebabkan penurunan fungsi organ lain, dirawat di rumah sakit sejak tanggal 9 Juli 2020

Editor: Talitha Desena
Gramedia
Penyair Sapardi Djoko Damono 

Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada Minggu, pukul 09.17 WIB di Rumah Sakit Eka Hospital BSD, Tangerang Selatan, Banten. 

Sapardi yang lahirdi Surakata, Jawa Tengah, meninggal karena penurunan fungsi organ.

Almarhum adalah sastrawan besar Indonesia sekaligus akademisi dari Universitas Indonesia.

Profil Sapardi Djoko Damono

Sapardi Djoko Damono adalah seorang punjagga kebanggaan Indonesia yang lahir di Surakarta, 20 Maret 1940.

Dia kerap dipanggil dengan nama akrab, SDD.

Sapardi dikenal melalui berbagai puisi mengenai hal-hal sederhana tapi penuh dengan makna kehidupan.

Hal itu yang membuat karyanya begitu popular di Indonesia, baik di kalangan sastrawan maupun khalayak umum.

Sapardi Djoko Damono menghabiskan masa mudanya di Surakarta.

Dia menyelesaikan pendidikan di SMP Negeri 2 Surakarta pada tahun 1955 dan lulus dari SMA Negeri 2 Surakarta pada 1958.

Kemudian, Sapardi melanjutkan pendidikannya demi mengembangkan bakat dan kesukaannya menulis di jurusan Bahasa Inggris di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

 Sapardi Djoko Damono Meninggal, Ini Daftar Lengkap Kontribusi Besar pada Kejayaan Sastra Indonesia

 Innalillahi wa Inna Ilaihi Rojiun, Sapardi Djoko Damono Meninggal, Apa Sebab dan Riwayat Sakitnya?

Pada tahun 1973, Sapardi meninggalkan Semarang menuju Jakarta untuk menjadi direktur pelaksana Yayasan Indonesia yang menerbitkan majalah sastra Horison.

Sapardi Djoko Damono
Sapardi Djoko Damono (Tribunnews.com/Nurul Hanna)

Sapardi Djoko Damono pernah mengajar di Fakultas Sastra (sekarang Fakultas Ilmu Budaya) di Universitas Indonesia pada tahun 1999-2004.

Selain itu, dia pernah menjabat menjabat sebagai dekan Fakultas Ilmu Budaya di Universitas Indonesia periode 1995-1999 dan menjadi guru besar.

Pada masa tersebut, ia juga menjadi redaktur majalah Horison, Basis, Kalam, Pembinaan Bahasa Indonesia, Majalah Ilmu-ilmu Sastra Indonesia, dan country editor majalah Tenggara di Kuala Lumpur.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Tags:
Sapardi Djoko Damonomeninggalsastrawan
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved