6 FAKTA Kasus Bocah 5 Tahun Dibunuh Ayah Tirinya dalam Toren: Pelaku Tersinggung, Kondisinya Mabuk
Inilah deretan fakta kasus bocah berusia 5 tahun yang ditemukan tewas di dalam toren berisi air penuh.
Penulis: Listusista Anggeng Rasmi
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah deretan fakta kasus bocah berusia 5 tahun yang ditemukan tewas di dalam toren berisi air penuh.
Bocah berinisial A (5) tersebut ditemukan dalam toren di sebuah rumah kontrakan di Desa Panenjoan, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung pada Jumat (17/7/2020).
Polisi telah berhasil mengangkap pelaku, HA yang merupakan ayah tiri korban.
Kini Pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pembunuhan oleh Polresta Bandung, Jawa Barat.
Ia dijerat Undang-undang Perlindungan Anak dan Pasal 338 KUH Pidana.
Saat ini pelaku telah ditahan di Mapolresta Bandung.
• Jasad Gadis Kecil yang Tewas di Toren Air Ternyata Tiap Hari Ikut Ngamen, Mendadak Hilang
• Pengakuan Ayah Tiri di Cicalengka yang Tega Bunuh Bocah 5 Tahun dalam Toren, Sebut Sakit Hati

Lantas bagaimana kronologi hingga pengakuan dari pelaku?
Dihimpun Tribunnewsmaker.com dari berbagai sumber, berikut deretan fakta kasus pembunuhan bocah 5 tahun dalam toren :
1. Kronologi Kejadian
Mulanya pelaku, HA pulang ke rumah sekitar pukul 22.00 WIB.
HA tidak pulang bersama istrinya.
Saat itu, korban langsung menanyakan keberadan ibunya dengan kata-kata kasar pada pelaku.
Karena perkataan korban, HA lantas tersinggung.
Ia sakit hati dengan apa yang diucapkan A.
• Diperkosa Ayah Tiri, Bocah 12 Tahun Dinikahkan dengan Pria 44 Tahun untuk Tutupi Aib, Diancam Ini
"A menanyakan ibunya dengan nada kasar karena terbiasa di jalanan, pengamen juga.
Karena bernada kasar, HA tersinggung," ujar Kapolresta Bandung Kombes Hendra Kurniawan, Senin (20/7/2020), dikutip dari Kompas.com.
2. Korban ditenggelamkan

Korban yang merasa sakit hati tidak bisa mengendalikan emosinya.
Ia langsung menyeret korban ke lantai tiga rumah kontrakan tiga lantai tersebut.
Korban lalu dimasukkan ke dalam toren dengan cara memegang kakinya.
"Lalu kepala di dalam air selama 10 menit sampai tidak bergerak,
kemudian dilepaskan begitu saja," ujar Hendra.
3. Pelaku Keadaan Mabuk
Saat membunuh korban, HA kepada polisi mengaku saat itu ia dalam keadaan mabuk.
"Dalam kondisi mabuk minuman keras ditambah obat keras,
HA tidak mengendalikan emosinya," ujar Hendra.
• Dicerai Istri, Pria Ini Berang 2 Anaknya Tewas Dibuang ke Parit oleh Ayah Tirinya: Kenapa Setega Itu
Sebelum pulang ke rumah, HA baru pulang ngamen dari kawasan Dago.
Ia mengaku pulang dalam keadaan mabuk minuman keras.
"Saya mabuk, minum Intisari sendiri.
Pas melakukan, enggak sadar, lagi enggak kontrol.
Saya ingat pas ngangkat (ke toren).
Saat melakukan enggak ragu," ujar HA, dikutip dari Kompas.com.
4. Sakit Hati

Tak hanya sakit hati dengan anak tirinya, HA mengaku juga sering dimarahi oleh sang istri.
Kalimat kasar yang ditujukan padanya membuat HA sakit hati.
"Saya kesal. Karena sering dimarahin (korban).
Enggak sekali, anak sama ibunya juga sering memarahi.
Ya mereka kasar lah," ujar HA di Mapolresta Bandung.
5. Menyesal
Setelah mengeksekusi, HA perlahan sadar telah menghilangkan nyawa anak tirinya.
Ia pun menyesal.
• 2 Bocah Tewas di Parit Sekolah Dibunuh Ayah Tiri Gegara Es Krim, Pelaku Kirim Pesan Suara ke Istri
"Setelah itu mulai kepikiran, mulai sadar. Pagi-paginya menyesal.
Istri dan adik saya sempat mencari-cari. Lalu saya minta adik saya untuk cek toren.
Saya pura-pura enggak tahu, pura-pura panik," ucap HA.
6. Awal Ditemukannya Jasad Korban

Bocah berinisial A itu pertama kali ditemukan oleh bocah sebaya yang juga tinggal di rumah kontrakan tersebut.
Ia mengira A adalah boneka.
Bocah itu takut melihat jasad A yang berada dalam toren.
"Bilangnya di atas takut, ada boneka dalam rumah.
Anak berumur sekitar lima tahun itu naik lagi," ujar Dewi, tetangga saat diwawancara Tribunjabar.id di lokasi kejadian, Jumat (17/7/2020).
Tak lama berselang, Ia pun menuju lantai dua untuk mengecek.
Penutup bagian atas toren itu sudah dalam keadaan terbuka.
• Hanya karena Ingin Beli Es Krim, Kakak Beradik di Medan Tewas Dihajar Ayah Tiri, Ini Kronologinya
Selama ini, sepengetahuan Dewi, penutup itu tidak pernah terbuka sama sekali.
Air toren masih dalam keadaan penuh dan bocah 5 tahun itu sudah dalam keadaan mengambang.
"Aku melihat kondisi tangan dan kepalanya. Enggak tega lama lihat, habis itu turun," katanya.
Menurutnya, setelah itu mulai berdatangan beberapa penghuni lain, warga sekitar, kepolisian hingga petugas pemadam kebakaran.
"Air dalam toren itu aku dengar dikuras dulu oleh damkar. Baru jenazah dikeluarkan," ujarnya. (Tribunnewsmaker/ Listusista)
Baca juga di Tribunnews 6 Fakta Kasus Bocah 5 Tahun Dibunuh dalam Toren di Cicalengka, Pelaku Sakit Hati & Kondisinya Mabuk