Breaking News:

Fakta Ayah Tega Aniaya Anak Kandung karena Masalah Jemuran, Lebam & Terluka, Kak Seto Angkat Bicara

Gara-gara masalah jemuran, ayah tega aniaya anaknya hingga lebam dan terluka. Kak Seto angkat bicara.

Editor: ninda iswara
TribunJakarta.com/Bima Putra
Warga dan jajaran Pemkot Jakarta Timur saat mendatangi kontrakan AM (40) di Duren Sawit, Kamis (23/7/2020) 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang ayah tega menganiaya anak kandungnya hanya karena masalah sepele.

Video penganiayaannya pun viral di media sosial hingga menjadi perbincangan.

Sang ayah diketahui bernama Abdul Mihrab (40).

Sedangkan sang putri yang dianiaya diketahui berinisial RPP (12).

Penganiayaan oleh ayah terhadap putri kandungnya ini terjadi di kediaman mereka di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.

Video penganiayaan ayah terhadap anaknya ini viral di media sosial pada Rabu (22/7/2020).

Tak Sabar Tunggu Ikan Asin Matang, Suami Aniaya Istri Pukuli Bertubi-tubi sampai Babak Belur

Detik-detik Driver Ojol Pertahankan Motornya dari Begal, Teriak hingga Babak Belur Dianiaya Pelaku

tangkapan layar video penganiyaan anak yang diduga dilakukan oleh ayah kandung di Duren Sawit, Jakarta Timur
tangkapan layar video penganiyaan anak yang diduga dilakukan oleh ayah kandung di Duren Sawit, Jakarta Timur (KOMPAS.COM/WALDA MARISON)

Video berdurasi 1 menit 26 detik tersebut menuai berbagai reaksi netizen.

Sang ayah, Abdul Mihrab, tampak membentak sang putri.

Ia juga memegang sebuah sandal di tangannya.

Sang putri pun tampak terluka, terlihat dari kakinya yang mengeluarkan darah.

Sontak hal tersebut mengundang kecaman dari netizen.

Belakangan, pihak Polres Jakarta Timur menangani kasus tersebut dan menahan sang ayah.

Kompas.com pun merangkum beberapa fakta terkait kasus penganiyaan tersebut.

1. Dianiaya karena masalah jemuran

Kapolres Metro Jakarta Timur, Komisaris Besar Arie Ardian pun menjelaskan kronologi pemukulan tersebut.

Awalnya, RPP disuruh ibu tirinya untuk menjemur pakaian di sekitar rumah di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (22/7/2020).

"Namun tempat jemuran penuh disarankan oleh tantenya digantung di hanger," kata Arie di Mapolres Metro Jakarta Timur, Kamis (23/7/2020).

Karena dianggap tidak sesuai dengan perintah awal, ibu tirinya pun marah.

RPP pun habis dimaki.

Makian tersebut pun rupanya didengar Abdul yang kebetulan berada di rumah.

Abdul lantas terpancing emosi dan mulai melakukan kekerasan fisik kepada putri kandungnya.

"Ayahnya mendengar ayahnya emosi menjambak korban dan menyeret korban kurang lebih sejauh 7 meter dan melakukan pemukulan terhadap bagian wajah dari korban dengan menggunakan sendal dan tangan kosong," ucap Arie.

Aksi itu sempat direkam dan diposting oleh salah satu tetangga Abdul sehingga video kekerasan tersebut viral di media sosial.

Cemburu Buta, Suami Tega Aniaya Istri, Dipukul Gagang Cangkul hingga Tewas, Dibekap Selama 12 Jam

Dituntut 6 Bulan Penjara Atas Kasus Penganiayaan, Nikita MIrzani: Mudah-mudahan Kalian Puas

2. Selang beberapa jam, Abdul Mihrab ditangkap

Selang beberapa jam dari kejadian, tepatnya pukul 01.00 Kamis, polisi mengamankan Abdul Mihrab di kediamannya.

"Sudah kita tetapkan sebagai tersangka. Tadi malam langsung kita ambil langkah mengamankan pelaku supaya tidak terjadi berulang," kata Arie.

Dia dijerat dengan UU Nomor 23 tahun 2004 tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan  UU Nomor 25 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

Dia terancam hukuman lima tahun penjara.

3. Korban alami luka lebam di wajah

Arie mengatakan sang ayah menghujani wajah putrinya dengan benda dan tangan kosong.

Bahkan tubuh RPP diseret sejauh 7 meter.

Hal tersebut yang membuat wajah RPP babak belur.

"Jadi luka di bagian wajah. Pipi kanan kirinya lebam terus kan diseret tadi kakinya luka, berdarah dan sudah kita lakukan visum dan kita lakukan pengobatan," kata Arie.

Kini, RPP masih dalam perlindungan intensif pihak Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Timur.

CEMBURU BUTA, Suami Aniaya Istri Hingga Tewas, Korban Dipukul Pakai Gagang Cangkul & Disiksa 11 Jam

Teriak-teriak saat Protes Soal Bansos, Nenek Asal Bogor Dianiaya Ketua RT, Ini Kronologi Lengkapnya

 
4. Kak Seto angkat bicara

Peristiwa ini pun cukup membuat resah telinga  Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI)  Seto Mulyadi (Kak Seto).

Kak Seto pun angkat bicara.

Menurut dia, situasi pandemi Covid-19 diperkirakan jadi pemicu terjadinya tindak kekerasan tersebut.

Di tengah pandemi, orang tua dipusingkan dengan situasi ekonomi yang tidak stabil.

Meningginya tingkat frustasi pun menimbulkan sikap emosional yang akhirnya dilampiaskan kepada anak sendiri.

"Intinya adalah bahwa inilah bayangan yang terjadi di  pandemi Covid-19 ini. Orang tua stress sebagai permasalahan ekonomi dan sebagainya akhirnya sasaran paling empuk adalah anak-anak," kata Kak Seto.

Maka dari itu, penting bagi setiap warga saling mengawasi tetangga guna mencegah adanya tindak kekerasan terhadap anak

Tetangga dianggap menjadi tangan terdekat yang dapat menolong korban kekerasan dalam keluarga. (TribunNewsmaker.com/*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Duduk Perkara Penganiayaan Anak oleh Ayah Kandung, Wajah Lebam-lebam karena Masalah Jemuran

dan di Tribunnews.com Ayah Tega Aniaya Anak karena Masalah Jemuran, Sang Putri Terluka & Lebam, Kak Seto Angkat Bicara

Sumber: Kompas.com
Tags:
ayahmenganiayaJakarta Timuranak
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved