Cerita Nenek 70 Tahun Rela Naik Turun Bukit demi Tugas Sekolah Cucunya, Hidup dari Bantuan Tunai
Demi mengantar tugas sekolah cucunya, Mbah Suratinem rela naik turun bukit diusianya yang sudah renta.
Editor: ninda iswara
Semua itu demi Devi Noviyanti (10) cucunya yang masih kelas 4 di SDN Jetis ini.
Mbah Surati datang ke sekolah sambil membawa sebuah buku tulis berisi hasil belajar di rumah Devi dalam beberapa hari belakangan.
Nenek itu datang ke sekolah untuk menyerahkan buku itu.

Sebaliknya, guru yang menerima buku itu menyerahkan beberapa lembar tugas baru, matematika, dan dua plastik polybag beserta dua bibit cabai siap tanam.
Itu tugas lanjutan untuk Devi selama belajar di rumah.
Kepala Sekolah SDN Jetis, Siti Kamilah, menceritakan Mbah Surati memang rajin ke sekolah selama Pandemi Covid-19.
Dia pulang pergi jalan kaki untuk menyerahkan tugas garapan Devi maupun mengambil tugas selanjutnya untuk cucunya itu.
Sekolah menjadwalkan pengambilan dan pengembalian tugas setiap Kamis untuk mereka yang tidak bisa mengikuti belajar secara daring.
“Beliau selalu datang ke sini selama BDR (belajar dari rumah), untuk mengambil tugas secara manual atau offline karena (cucu) beliau belum mampu mengikuti pengajaran secara daring karena kendala belum memiliki Android,” kata Siti.
"Hari ini tugas matematika dan mengambil tugas keterampilan menanam bibit cabai,” sambungnya.
• Kisah Pilu Gadis Penyandang Disabilitas di Lampung, Trauma Setelah Dicabuli Tetangga & Hamil 4 Bulan
• Kisah Nenek Penyapu Jalan Nabung 15 Tahun Demi Beli Sapi & Kambing Kurban : Akhirat Lebih Penting
Pembelajaran siswa terhambat Android kembali terungkap. Kali ini dirasakan warga pada Pegunungan Menoreh.
Di sana, sinyal hidup mati. Pulang pergi ke sekolah tentu bikin jerih karena medannya menyulitkan.
Keluarga miskin kembali menjadi yang paling merasakan.
Mengatasi hambatan itu, Surati harus mengambil sendiri pelajaran sekolah cucunya.
Namun, persoalan belum selesai dengan hanya mengambil atau mengembalikan tugas.