Breaking News:

Warganya Muntah-muntah, Kades di Tuban Ngamuk & Buang Daging Ayam Busuk, Datangi Suplier Temukan Ini

Kades di Tuban mengamuk usai warganya muntah-mutnah setelah mengonsumsi daging ayam busuk.

Editor: ninda iswara
KOMPAS.com/Istimewa
Arif Rahman Hakim, Kepala Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, marah dan membuang daging ayam yang busuk dan bau di tempat Agen penyalur program BPNT. Rabu (12/8/2020) 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang kepala desa (kades) di Tuban, Jawa Timur, mengamuk.

Kades bernama Arif Rahman Hakim ini mengamuk setelah mengetahui warganya sakit.

Tak hanya sakit, para warga juga mengalami muntah.

Ternyata sakit dan muntah-muntahnya warga ini dikarenakan mereka mengonsumsi daging busuk.

Ironisnya, daging busuk yang dikonsumsi warga merupakan daging pemberian dari program Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT).

Tak terima warganya mendapat daging busuk, Arif Rahman Hakim langsung mendatangi lokasi penyalur bantuan.

Detik-detik Kades Pria Gemetar Tolong Warga Melahirkan karena Tak Ada Bidan, Aduh, Pecah, Pak!

Kisah Kades di Blitar, Bantu Menolong Ibu Melahirkan di Pinggir Jalan, Panik & Hanya Modal Nekat

Arif Rahman Hakim, Kepala Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, marah dan membuang daging ayam yang busuk dan bau di tempat Agen penyalur program BPNT. Rabu (12/8/2020)
Arif Rahman Hakim, Kepala Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, marah dan membuang daging ayam yang busuk dan bau di tempat Agen penyalur program BPNT. Rabu (12/8/2020) (KOMPAS.com/Istimewa)

Ia pun mengamuk dan langsung membuang daging-daging busuk yang hendak disalurkan.

Selain itu, Arif Rahman Hakim juga memberikan peringatan pasa supplier.

Terkait laporan Arif Rahman Hakim ini, beberapa pihak akan dipanggil untuk evaluasi.

Berikut deretan fakta mengamuknya kades di Tuban lantaran warganya menerima daging ayam busuk.

Berawal warganya muntah-muntah 

Betapa kagetnya Arif, Kepala Desa Socorejo mengetahui daging bantuan yang diterima salah satu warga Desa Socorejo busuk dan berbau sedap.

Hal itu ia ketahui bermula dari laporan warganya.

"Itu warga saya, suaminya Ibu Rami, saya lupa namanya kan sampai sakit dan muntah-muntah setelah makan daging dari BPNT," ujar Arif, Kamis (13/8/2020).

Sakit perut usai menyantap daging busuk bantuan, warga pun melaporkan pada kepala desa mereka.

Datangi lokasi dan buang daging

Geram lantaran warganya mendapatkan bantuan daging busuk, Arif mendatangi agen penyalur bahan pokok program BPNT.

Ia semakin terkejut karena mendapati beberapa bungkusan daging ayam mulai membusuk di lokasi itu.

Arif marah dan langsung membuang daging-daging busuk itu ke jalan.

Daging-daging beraroma tak sedap itu sedianya akan dibagikan pada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) BPNT.

Kades Lapor Polisi Setelah Babak Belur Digerebek Saat Selingkuh: Main Hakim Sendiri Langgar Aturan

Heboh Aksi Nakal Kades Bocor, Suka Sewa Mahasiswi Cantik Tiap Dana Desa Cair: Pakde Booking 3 Hari

Minta supplier main-main dengan bantuan pemerintah

Arif menyayangkan bantuan tak layak itu akan disalurkan pada warga yang kurang mampu.

Ia meminta agen dan penyalur tak main-main dengan program bantuan pemerintah.

Warga, kata dia, tak bisa berbuat banyak walaupun bantuan yang mereka terima tak layak.

Akibatnya, mereka menerima daging busuk itu dan muntah-muntah usai mengonsumsinya.

Suplier dievaluasi

Agen penyalur bahan pokok program BPNT di Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Mabrur mengatakan pihaknya tidak bisa mengontrol kualitas barang atau bahan pokok.

Agen, kata dia, hanya tempat menyalurkan barang maupun bahan pokok secara langsung pada KPM program BPNT.

Sedangkan, barang-barang yang akan disalurkan ke KPM itu dibelanjakan dan dikirim dari suplier.

Ia mengakui, kualitas daging kemarin terlihat dioplos oleh suplier.

Ada yang berkualitas baik namun ada yang jelek.

"Adanya yang dikirim seperti itu, kami bagikan apa adanya, kami hanya menyalurkan kok," kata dia.

Merespons hal tersebut Plt Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tuban Joko Sarwono memastikan daging-daging tersebut telah diganti daging baru dan mengevaluasi suplier.

"Pagi ini sudah diganti yang baru dan sudah diterimakan ke KPM," ujar dia.

Joko tetap akan memanggil pihak-pihak yang terlibat dalam penyaluran program BPNT, termasuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Ronggolawe Sukses Mandiri sebagai suplier tunggal program BPNT di Kabupaten Tuban.

"Walaupun barangnya sudah diganti, tapi tidak menggugurkan tanggungjawab, kami akan tetap mengevaluasi dan memberikan surat peringatan serta bisa sampai pemutusan hubungan kerja," terang dia. (TribunNewsmaker.com/*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Saat Kades Ngamuk Dan Buang Daging Busuk Bantuan ke Jalan: Warga Saya Sakit dan Muntah-muntah

dan di Tribunnews.com Kades di Tuban Ngamuk & Buang Daging Ayam Busuk Usai Warga Muntah, Ternyata Bantuan Pemerintah

Sumber: Kompas.com
Tags:
KadesTubanayam
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved