Indonesia Bersiap Hadapi Kemungkinan Resesi, Luhut Binsar Pandjaitan Sebut Kini Masih 'Comfortable'
Indonesia diprediksi akan hadapi resesi, Luhut Binsar: kita masih feel comfortable
Editor: Talitha Desena
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Karena pandemi Covid-19, sektor ekonomi turut terkena imbas.
Warga dunia khawatir sejumlah negara akan mengalami resesi.
Negara-negara maju di dunia menyatakan jatuh dalam ekonomi.
Seperti Korea Selatan, Hong Kong, dan negara di Eropa misalnya Jerman, Malaysia, Italia, dan lain-lain.
Isu resesi di Tanah Air telah jadi perbincangan hangat usai Badan Pusat Statistik (BPS) mengingat pertumbuhan ekonomi kuartal II 2020 terkontraksi -5,32 persen pada awal Agustus seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Bank Indonesia juga memprediksi ekonomi akan berada di rentang 4,3 persen hingga 4,8 persen.
• Daftar Jadi Relawan, Ridwan Kamil Disuntik Vaksin Covid-19, Kalau Pemimpin Ikut, Rakyat Juga Yakin
• Pengakuan Salah Satu Relawan yang Disuntik Vaksin Covid-19 Pertama Kali: Ngantuk, Ada Pantangannya

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan jika pemerintah siap menghadapi kemungkinan resesi.
Luhut mengatakan pemerintah karena memiliki persiapan infrastruktur dan program yang kuat.
Dilansir dari Antara, Sabtu (15/8/2020), Luhut menjelaskan pertumbuhan ekonomi diharapkan bisa tumbuh nol persen atau positif 0,5 persen dan kemungkinan terburuk mencapai negatif 0,5 persen.
"Ya kalau resesi terjadi, ya bisa saja terjadi. Tapi kita siap hadapi itu semua karena infrastruktur yang kita buat, program yang kita buat, eksekusi yang kita buat, kita feel comfortable (masih nyaman)," katanya.
Luhut menjelaskan, istilah comfortable bukan merupakan opini pribadinya.
Namun, hal itu muncul lantaran banyak institusi internasional, mulai dari IMF, Bank Dunia hingga berbagai lembaga pemeringkat kredit internasional.
Ia menuturkan secara rutin memberikan paparan mengenai kondisi ekonomi dan penanganan Covid-19 ke lembaga-lembaga tersebut.
Hal itu dilakukan juga sebagai upaya mendapatkan masukan atas kebijakan-kebijakan yang dilakukan Indonesia dalam upaya memulihkan ekonomi di tengah pandemi.
"Mereka selalu katakan program kita itu program yang sangat komprehensif, maybe some extend the best among emerging market (di beberapa bagian yang terbaik diantara negara berkembang lainnya). Jadi, sebenarnya eksekusi kita ini yang paling penting. Program sudah begitu bagus disusun," kata dia.