Indonesia Bersiap Hadapi Kemungkinan Resesi, Luhut Binsar Pandjaitan Sebut Kini Masih 'Comfortable'
Indonesia diprediksi akan hadapi resesi, Luhut Binsar: kita masih feel comfortable
Editor: Talitha Desena
Pemerintah berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia, dari minus 5,32 persen pada kuartal II 2020, menjadi positif. Namun, tentu saja menurut Luhut, dibutuhkan upaya keras untuk mewujudkannya.

"Kalau sekarang (kuartal II 2020) kita minus 5,32, kita kerja keras betul-betul supaya bisa nol atau 0,5," ucapnya.
Oleh sebab itu, sambung mantan Menko Polhukam ini, pemerintah merancangkan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Ada tiga rancangan yang dibuat oleh pemerintah, yaitu APBN, stimulus, serta investor domestik.
"Tapi kalau tadi ada tiga area nih, satu APBN, kedua stimulus, ketiga paling penting domestik investor," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, memprediksi perekonomian Indonesia selama tahun 2020 tumbuh minus 0,49 persen sebagai dampak pandemi Covid-19.
Dalam pemaparan terkait pertumbuhan ekonomi sejumlah negara termasuk Indonesia, Airlangga memperkirakan perekonomian Indonesia pada kuartal III-2020 mencapai minus 1 persen.
Kemudian, kuartal IV-2020 diperkirakan membaik menjadi positif 1,38 persen, sehingga pertumbuhan ekonomi selama 2020 diperkirakan negatif 0,49 persen.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, produk domestik bruto (PDB) RI pada kuartal II-2020 minus hingga 5,32 persen. Secara kuartalan, ekonomi terkontraksi 4,19 persen dan secara kumulatif terkontraksi 1,26 persen.
(Tribunnewsmaker.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Indonesia Diprediksi Resesi, Luhut: Kita Feel Comfortable
Dan di Tribunnews.com, Reaksi Luhut Binsar Pandjaitan Terkait Bersiap Hadapi Kemungkinan Resesi, 'Kini Masih Comfortable'