Breaking News:

Cerita Seorang Ibu Kehilangan Bayinya, Ketuban Pecah & Darah Keluar, Diminta Rapid Test di Luar RS

Rumah sakit tak menyediakan fasilitas rapid test, ibu hamil yang akan melahirkan ini kehilangan bayinya.

Editor: ninda iswara
Shutterstock
Ilustrasi bayi 

Menurutnya, tak semua ibu hamil yang hendak melahirkan mengetahui aturan tersebut.

"Ibu-ibu yang akan melahirkan kan tidak akan tahu ini, karena tidak pernah ada pemberitahuan ketika kami memeriksakan kandungan menjelang melahirkan, " kata Arianti.

Menurut Arianti, aturan itu tak akan memberatkan jika diberitahu sejak awal.

Dirinya pun akan menyiapkan dokumen hasil rapid test beberapa hari sebelum melahirkan.

Diminta rapid test

Arianti menceritakan kejadian malang yang menimpanya itu.

Awalnya, Arianti merasa sakit perut pada Selasa (18/8/2020) pagi.

Ia menduga ketubannya pecah karena cairan yang keluar disertai darah.

Arianti bersama suami dan ibunya, Jero Fatmawati, berangkat menuju RSAD Wira Bhakti Mataram.

Mereka memilih rumah sakit itu karena putri pertamanya juga lahir di sana.

Tiba di rumah sakit, perut Arianti semakin sakit. Ia meminta petugas jaga di RSAD segera menanganinya.

"Saya juga lapor kalau ketuban saya pecah dan ada banyak darah, " katanya.

Namun, karena tak ada fasilitas tes cepat, petugas memintanya melakukan rapid test di luar rumah sakit.

"Mereka bilang tidak ada fasilitas rapid test, tapi tidak menyarankan saya rapid test di laboraturium karena akan lama keluar hasilnya," kata Arianti.

Petugas jaga itu, kata Arianti, menyarankan dirinya melakukan rapid test Covid-19 di puskesmas terdekat.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Tags:
bayirapid testMataram
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved