Breaking News:

Cerita Seorang Ibu Kehilangan Bayinya, Ketuban Pecah & Darah Keluar, Diminta Rapid Test di Luar RS

Rumah sakit tak menyediakan fasilitas rapid test, ibu hamil yang akan melahirkan ini kehilangan bayinya.

Editor: ninda iswara
Shutterstock
Ilustrasi bayi 

"Mereka minta saya ke puskesmas terdekat dengan tempat tinggal saya, padahal saya sudah memohon agar dilihat kondisi kandungan saya, bukaan berapa menuju proses kelahiran, mereka tidak mau, katanya harus ada hasil rapid test dulu, " kata Arianti sedih.

Arianti menyayangkan sikap petugas yang sama sekali tak bersedia memeriksanya.

Petugas, kata dia, bisa mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap jika khawatir dengan Covid-19. Apalagi, dirinya tak memiliki gejala sakit seperti pasien Covid-19.

Hancurnya Hati DR Bayi yang Dilahirkannya Meninggal karena Tak Dihiraukan RS, Ini Kesaksiannya

Rapid test di puskesmas

Setelah itu, Arianti menuju Puskesmas Pagesangan untuk melakukan rapid test Covid-19.

Di puskesmas, Arianti sempat masuk ke ruang bersalin puskesmas dan memohon agar kandungannya diperiksa. Ia juga menjelaskan ada cairan dan darah yang telah keluar.

Namun, petugas puskesmas memintanya sabar dan harus melakukan rapid test dulu. Arianti diminta mengikuti antrean untuk tes.

Melihat kondisi istrinya yang semakin lemah, suaminya protes kepada petugas puskesmas.

Akhirnya, petugas mengizinkan Arianti mendaftar tanpa mengantre.

Setelah menjalani rapid test, hasil diperkirakan keluar dalam 30 menit.

Karena kesakitan, Arianti kembali berusaha meminta dokter di ruang bersalin puskesmas untuk mengecek kandungannya.

"Saya bilang waktu itu, dokter bisa tidak minta tolong, bisa tidak saya diperiksa, kira-kira sudah bukaan berapa, apakah saya akan segera melahirkan soalnya sakit, saya bilang begitu. Dokternya tanya, tadi sudah keluar air dan darah, dia bilang belum waktunya tanpa memeriksa saya, saya diminta tunggu hasil rapid test dulu," kata Arianti.

Meski sudah memohon, tim medis di puskesmas tak bersedia menangananinya karena hasil rapid test Covid-19 belum keluar.

Ia pasrah jika sampai melahirkan di puskesmas.

Karena tidak tahan, Arianti pulang mengganti pembalut dan meminta ibunya menunggu hasil rapid test di Puskesmas Pagesangan.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Tags:
bayirapid testMataram
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved