Remaja Korban Pemerkosaan Duda Trauma dengan Ibunya Sendiri, Ungkap Alasan hingga Kondisi Psikologis
Terungkap alasan remaja korban penculikan dan pemerkosaan duda tak mau bertemu ibunya sendiri.
Editor: ninda iswara
F bahkan meminta KPAI agar anaknya yang selama ini dirawat ibunya semasa dia diculik untuk dirawat oleh dirinya sendiri.
"Kemaren dia ngomong sama kai minta anaknya yang lagi dirawat sama ibunya. Mau dirawat sendiri katanya," kata Putu.
Namun, permohonan itu tak dikabulkan KPAI.
Alasannya, F terlalu belia untuk merawat seorang anak.
"Tapi ya sementara anaknya itu tetap kami biarkan dirawat ibunya (R). Soalnya beban psikologis F ini banyak, pengalaman sama orangtuanya, sama si W ini, terus juga harus jadi ibu. Itu akan menguras psikologisnya," ucap Putu.
Untuk sementara, F menjalani rehabilitasi di rumah aman guna mendapatkan pemulihan kondisi psikologisnya.
Selain mendapatkan bantuan dari psikolog, rencananya ia akan belajar di sana agar setelah keluar nanti bisa kembali bersekolah.
Diperkosa dan diculik

F diperkosa hingga hamil oleh seorang pria berinisial W (41). Remaja itu juga kemudian diculik W.
Namun W akhirnya ditangkap Polres Metro Jakarta Barat di kawasan Sukabumi, Jawa Barat, Jumat lalu.
W dijerat dengan Pasal 81 ayat 2 UU Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman maksimal 14 tahun penjara.
Ibu korban, yaitu R, melaporkan W yang merupakan tetangganya ke polisi karena membawa lari anaknya yang masih di bawah umur.
R sempat mengunggah curhatan tentang pencuikan anaknya ke media sosial.
Kepada wartawan, R bercerita anaknya berusia di bawah umur.
Pada hari anaknya diculik, anaknya itu meminta uang untuk membeli makanan. Dia lalu pergi dari rumah menggunakan sepeda motor.