Remaja Korban Pemerkosaan Duda Trauma dengan Ibunya Sendiri, Ungkap Alasan hingga Kondisi Psikologis
Terungkap alasan remaja korban penculikan dan pemerkosaan duda tak mau bertemu ibunya sendiri.
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - F, remaja 14 tahun yang menjadi korban penculikan dan pemerkosaan duda tiga anak kini mengalami trauma.
Mirisnya, F justru trauma dengan ibu kandungnya sendiri.
Seperti yang sempat ramai dan viral di media sosial, F sempat dibawa kabur seorang duda anak tiga bernama Wawan Gunawan (41).
Sebelum dibawa kabur, F ternyata sempat dihamili oleh Wawan Gunawan.
F pun melahirkan seorang bayi dari hasil hubungannya dengan Wawan Gunawan.
Satu bulan setelah melahirkan, F langsung dibawa kabur oleh duda anak tiga tersebut.
• Diculik Duda, Remaja Korban Pemerkosaan Minta Orangtua Serahkan Bayinya, Tak Mau Bertemu Sang Ibu
• Sempat Diculik & Diperkosa Duda, Remaja Ini Ngotot Rawat Bayinya & Tak Mau Bertemu Ibu Kandung Lagi

Sebuah video yang memperlihatkan seorang ibu yang menangis menuai banyak komentar.
Ibunda F, R (35), menangis dan berharap sang putri segera pulang ke rumah.
Namun justru beredar kabar kalau F sengaja menyerahkan diri agar dibawa kabur oleh Wawan.
Setelah hampir satu bulan pencarian, F dan Wawan Gunawan akhirnya ditemukan.
Kini telah ditemukan, F justru tak mau bertemu dengan ibu kandungnya sendiri meski telah berbulan-bulan berpisah.
"Kemaren (R) datang sama kami, tapi si anak enggak mau ketemu orangtuanya," kata Komisioner KPAI, Putu Elvina, Senin (25/8/2020).
Putu mengatakan, ada berbagai alasan yang disebutkan F kepada mereka tentang mengapa ia menolak bertemu ibu kandungnya itu.
Salah satu alasan yang disebutkan yaitu F pernah mengalami kekerasan yang dilakukan ibunya.
Hal itu menjadi traumatis bagi si anak. Karena itu untuk sementara ia merasa tidak ingin bertemu dengan ibunya.
• Kronologi Lengkap Remaja di Cengkareng Dihamili, Melahirkan, Lalu Dibawa Lari Tetangga Sendiri
• Baru Lahiran Seusai Diperkosa & Dibawa Kabur Duda 3 Anak, Kondisi Tubuh Remaja 14 Tahun Memilukan
F bahkan meminta KPAI agar anaknya yang selama ini dirawat ibunya semasa dia diculik untuk dirawat oleh dirinya sendiri.
"Kemaren dia ngomong sama kai minta anaknya yang lagi dirawat sama ibunya. Mau dirawat sendiri katanya," kata Putu.
Namun, permohonan itu tak dikabulkan KPAI.
Alasannya, F terlalu belia untuk merawat seorang anak.
"Tapi ya sementara anaknya itu tetap kami biarkan dirawat ibunya (R). Soalnya beban psikologis F ini banyak, pengalaman sama orangtuanya, sama si W ini, terus juga harus jadi ibu. Itu akan menguras psikologisnya," ucap Putu.
Untuk sementara, F menjalani rehabilitasi di rumah aman guna mendapatkan pemulihan kondisi psikologisnya.
Selain mendapatkan bantuan dari psikolog, rencananya ia akan belajar di sana agar setelah keluar nanti bisa kembali bersekolah.
Diperkosa dan diculik

F diperkosa hingga hamil oleh seorang pria berinisial W (41). Remaja itu juga kemudian diculik W.
Namun W akhirnya ditangkap Polres Metro Jakarta Barat di kawasan Sukabumi, Jawa Barat, Jumat lalu.
W dijerat dengan Pasal 81 ayat 2 UU Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman maksimal 14 tahun penjara.
Ibu korban, yaitu R, melaporkan W yang merupakan tetangganya ke polisi karena membawa lari anaknya yang masih di bawah umur.
R sempat mengunggah curhatan tentang pencuikan anaknya ke media sosial.
Kepada wartawan, R bercerita anaknya berusia di bawah umur.
Pada hari anaknya diculik, anaknya itu meminta uang untuk membeli makanan. Dia lalu pergi dari rumah menggunakan sepeda motor.
Setengah jam setelah itu, F tidak pulang. R kemudian mencari F, termasuk ke kontrakan W, tetapi anak itu tidak ada. W juga tidak ditemukan.
R mencoba mencari keberadaan W dan F ke sejumlah hotel di sekitar Cengkareng.
Namun mereka tak ditemukan.
• Kasusnya Viral, Ini Kronologi Lengkap Remaja di Cengkareng Dihamili, Melahirkan & Dibawa Kabur Duda
• Viral Video Penangkapan Duda 3 Anak yang Hamili & Bawa Kabur Remaja 14 Tahun, Diam Tak Berkutik
R lalu membuat laporan ke Polsek Cengkareng pada 29 Juli dan Polda Metro Jaya pada 10 Agustus.
Motor yang digunakan F akhirnya ditemukan di kawasan Pondok Rangon, Jakarta Timur.
F melahirkan bayi laki-laki pada Juli lalu dari hubungan dengan W.
Dia sempat melaporkan perbuatan W terkait dugaan pencabulan ke Polsek Cengkareng, lantaran W tak menunjukkan itikad baik.
Namun hal itu diurungkannya.
Namun setelah F melahirkan, W malah menculik anaknya itu.
Meski F pergi atas kemauan sendiri bersama W tetapi F masih di bawah umur.
Karena itu, kasus tersebut memenuhi unsur penculikan. (TribunNewsmaker.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Korban Pemerkosaan di Cengkareng Kini Trauma dengan Ibunya Sendiri