Breaking News:

Fakta Wanita Gangguan Jiwa Melahirkan di SPBU, Bayi Tergeletak di Atas Tanah, Kini Masih Dirawat

Wanita gangguan jiwa melahirkan bayi di SPBU. Bayi tergeletak di atas tanah. Begini kondisi ibu dan anak.

Editor: ninda iswara
fox5dc.com
Ilustrasi bayi 

Hal tersebut terungkap dari hasil asesmen yang dilakukan Dinas Sosial Nunukan.

Persoalan pertama, dia adalah korban perjodohan orangtua yang berakhir dengan perceraian.

Kedua ia menikah dengan kurir narkoba dan terseret dalam pusaran pemain narkoba sampai membuatnya fikirannya terganggu akibat kandungan kimia narkoba.

Dan yang ketiga, ia mengalami peristiwa yang mengguncang batinnya, apalagi diduga ia diperkosa disaksikan putrinya oleh sejumlah orang tak bertanggung jawab, sampai akhirnya hamil dan melahirkan.

"Menurut polisi, IN kemungkinan akan dijadikan kurir narkoba dan tidak menutup kemungkinan otaknya terganggu akibat narkoba juga," ujar petugas Dinsos.

 Polisi Sebut Keluarga Sembunyikan Pelaku Pemerkosaan Bintaro, Tetangganya Lihat Sering Nongkrong

 Balita 2 Tahun Diduga Alami Pemerkosaan di Ruang Isolasi Covid-19, Pengakuan RS Bikin Ibu Berang!

Kondisi IN, sang janda saat hamil dan usai melahirkan

Dalam keadaan hamil, IN pun dirawat di Dinsos Nunukan.

Setelah melahirkan, IN dan bayinya yang berusia tiga bulan saat ini tinggal di rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC).

Namun rupanya, IN enggan dipisahkan dari sang bayinya.

Petuga pun berkali-kali membujuk IN (35), orang dengan gangguan jiwa ( ODGJ) yang menjadi korban pemerkosaan disaksikan anaknya hingga hamil dan melahirkan, agar mau melepas bayinya.

tribunnews
Ilustrasi Pemerkosaan (fountainhillsrecovery.com via Tribunnews.com)

Meski terkesan tak manusiawi memisahkan sang anak dan ibunya, pihak dinsos tidak mungkin membiarkan ODGJ merawat bayinya.

Pasalnya, jika sang bayi dibesarkan oleh seorang ibu dengan kondisi mental tidak stabil, dikhawatirkan akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

"Lebih baik selamatkan bayinya daripada ibunya agar generasi selanjutnya bagus, tapi harus terus kita doktrin supaya mindsetnya berubah,

kita akan segera buat MoU untuk rehabilitasi IN ke Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental (BRSPDM) Budi Luhur Banjar Baru, semoga tahun depan terlaksana," kata Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Nunukan Yaksi Belaning Pratiwi, Sabtu (15/8/2020).

Bahkan, hingga kini IN belum mengalami perubahan perilaku setiap kali petugas Dinsos datang.

IN pun masih sering berbicara dengan tembok sambil sesekali tertawa dan marah tanpa sebab.

Dengan kondisi psikis IN yang masih sering lepas kendali, membuat petugas harus lebih ekstra menjaganya.

tribunnews
ilustrasi ()

Bukan hanya itu, keberadaan bayi IN juga menyulitkan petugas, baik susu atau urusan mandi dan membersihkan si jabang bayi mendapat perhatian khusus.

"Kalau buat susu pagi, bukan dia buang kalau tidak habis, dia kasihkan lagi sampai malam, itu kan tidak sehat, kami sering datang bergantian untuk awasi si bayi, kami kasih mandi dan gantikan air susu dalam dotnya," ujarnya.

 Gadis Diperkosa Ayah Selama 8 Tahun, Melarikan Diri Saat Diajak Berhubungan Badan di Hotel

 Fakta Remaja Bunuh Ayah Tiri: Ibu Disiksa, Adik Diperkosa, & Korban Cegat Pelaku Saat Lapor Polisi

Nasib anak perempuan yang melihat pemerkosaan sang ibu

Sementara, VR (6) anak pertama IN sudah disekolahkan di Lembaga Kesejahteraan Anak (LKSA) Aisyiyah Ruhama.

Ia kini dirawat di Panti Asuhan Aisyiyah Ruhama.

Sekretaris Lembaga Kesejahteraan Anak (LKSA) Ruhama, Asrina mengatakan, selama dalam perawatan kondisi VR tampak bergembira.

"Kalau sama ibunya, dia pasti melihat ibunya ketika ada siapa saja yang mendekat, memang mereka tidak bisa dipisahkan," ujar Asrina kepada wartawan, Jumat (14/08/2020).

Kata Asrina, untuk membawa VR, butuh pendekatan khusus dan membicarakan masa depan anaknya kepada IN.

Pasalnya, setelah lebih dua jam berpisah dari anaknya emosi IN sulit terkontrol dan terus berusaha mencari keberadaan sang anak.

"Kita antar pukul 07.00 nanti kita pulangkan pukul 10.00 Wita. Kalau terlalu lama tidak lihat anaknya kita khawatir dia pergi dari RPTC mencari anaknya sambil membawa bayinya," katanya.  (TribunNewsmaker.com/*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Wanita Gangguan Jiwa Melahirkan di SPBU, Bayi Tergeletak di Atas Tanah dan Tali Pusar Masih Menempel dan Tribunnewsbogor.com dengan judul Diperkosa Banyak Pria Depan Anak, Janda Ini Hamil & Idap Gangguan Jiwa, Enggan Pisah dengan Bayinya

dan di Tribunnews.com Wanita Gangguan Jiwa Melahirkan di SPBU, Bayi Tergeletak di Atas Tanah, Begini Kondisi Mereka

Sumber: Kompas.com
Tags:
gangguan jiwaIndramayumelahirkan
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved