Breaking News:

Syekh Ali Jaber Ditikam

Pihak RSJ Lampung Bantah Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber Pernah Jalani Pemeriksaan Kejiwaan

Pihak Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Lampung membantah tersangka penusukan Syekh Ali Jaber pernah menjalani pemeriksaan kejiwaan di sana.

Instagram @zldianr, @warungjurnalis
Pelaku penusukan Syekh Ali Jaber 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Sosok Syekh Ali Jaber sedang ramai diperbincangkan masyarakat.

Seperti diketahui, pria yang dikenal sebagai ulama dan pendakwah ini ditusuk oleh seorang pemuda berinisial AA.

Kala itu, Ali Jaber sedang menghadiri pengajian dan wisuda Tahfidz Al Quran di Masjid Falahudin yang berada di Jalan Tamin, Kecamatan Tanjung Karang Barat.

Insiden penusukan tersebut terjadi pada hari Minggu, 13 September 2020 sore.

Akibatnya, Ali Jaber menderita luka tusuk di bagian bahu.

Ia harus menerima enam jahitan di bagian dalam dan empat jahitan di bagian luar.

 FAKTA BARU Penusukan Syekh Ali Jaber: Pelaku Jadi Tersangka, Tidak Masuk RSJ, Kerap Pindah Domisili

 Ditusuk Saat Hadiri Pengajian, Syekh Ali Jaber Beberkan Sejumlah Kejanggalan Terkait Sosok Pelaku

 Tanggapi Kasus Penusukan Syekh Ali Jaber di Lampung, Mahfud MD: Pelaku adalah Perusak Kebersatuan

Syekh Ali Jaber tunjukkan luka di bahu kanan akibat ditusuk orang tak dikenal saat ceramah di Lampung dan detik-detik saat terjadi aksi penusukan
Syekh Ali Jaber tunjukkan luka di bahu kanan akibat ditusuk orang tak dikenal saat ceramah di Lampung dan detik-detik saat terjadi aksi penusukan (Kolase Tribunnews (YouTube/Syekh Ali Jaber))

Jemaah yang ada di lokasi langsung menangkap pelaku penusukan.

Mereka lalu menyerahkan pelaku ke pihak berwajib.

Kini, polisi masih melakukan penyelidikan guna membongkar motif penusukan pelaku.

Ayah pelaku penusukan Ali Jaber mengatakan jika putranya mengidap gangguan kejiwaan.

Penyebab Warga Tak Curiga kala Pelaku Naik Panggung Dekati Syekh Ali Jaber, Berawal dari Memori HP

Ia mengatakan bahwa sang buah hati mengidap gangguan jiwa sejak empat tahun terakhir.

Mengenai hal ini, pihak Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Lampung membantah tersangka penusukan Syekh Ali Jaber pernah menjalani pemeriksaan kejiwaan di sana.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala bagian Humas RSJ Provinsi Lampung David.

Pihak RSJ sudah menelusuri arsip pasien dari empat tahun ke belakang.

"Sudah kami cek, tidak ada rekam jejak pelaku berobat ke kami," ujar David, Senin (14/9/2020), dikutip dari TribunLampung.

Sementara itu, Syekh Ali Jaber meminta kepolisian untuk mengusut tuntas kasus penusukan yang dialaminya.

Ali Jaber menduga, ada motif tertentu yang membuat dia menjadi incaran pelaku.

 Tim Khusus Psikiater Dibentuk untuk Mendalami Kondisi Kejiwaan Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber

“Kalau urusan pribadi, saya tidak ada tuduhan, tapi secara hukum, dia (pelaku) harus diproses,” kata Ali Jaber saat ditemui seusai kejadian di Rumah Hijrah Annaba, Sukarame, Minggu (13/9/2020) malam seperti dikutip dari Kompas.com.

Ali juga mengatakan ada beberapa kejanggalan ketika melihat sosok pelaku.

“(Pelaku) bukan orang yang, maaf, gila sembarangan."

"Pertama, dari segi kekuatan, badannya kurus, kecil."

"Tidak mungkin jika melihat tubuhnya bisa ada kekuatan sampai separuh pisau menusuk,” kata Ali Jaber.

Kendati demikian, Ali Jaber bersyukur sempat menengok sekilas ke arah kanan.

Beberapa detik sebelum ditusuk, dia sedang berinteraksi dengan jemaah yang berada di sisi kiri panggung.

“Mungkin jika saya masih fokus dengan jemaah di sebelah kiri, mungkin sangat mudah dia menusuk bagian dada atau di leher."

"Karena dia tangan di atas, bukan menusuk ke perut,” kata Ali Jaber.

Sebelum peristiwa berlangsung, Syekh Ali Jaber mengaku sedang mengawali acara di masjid tersebut agar jamaahnya mengikuti protokol kesehatan.

Setelahnya, Syekh Ali Jaber memanggil seorang anak berusia 9 tahun untuk tes sebuah bacaan.

"Saya panggil seorang anak usia 9 tahun untuk tes bacaan, karena dia ikut wisuda.

Sambil saya bantu dia perbaiki bacaannya, meluruskan hurufnya," sambungnya.

"Begitu selesai, saya minta ibu si anak itu untuk foto bersama untuk kenang-kenangan," kata Syekh Ali Jaber.

 5 Fakta Penusukan Syekh Ali Jaber di Lampung, Pisau Patah hingga Medsos Pelaku Jadi Sorotan

Namun saat hendak berfoto, memori ponsel si ibu anak tersebut terlalu penuh.

Mengetahui hal tersebut, Syekh Ali Jaber meminta tolong kepada jamaah yang mempunyai ponsel untuk mendokumentasikannya dengan si anak tersebut.

"Pas saya fokus ke kiri, kemudian ke kanan untuk melihat pada jamaah yang membawa HP saya pinjam,"

"Tiba-tiba di atas panggung ada orang lari," ucap Syekh Ali Jaber.

Posisi panggung, lanjut Syekh Ali Jaber, saat itu cukup dengan jalan karena posisi acara di luar ruangan.

Karena hal tersebut, menurutnya, pelaku cukup mudah untuk masuk karena tak terhalang jamaah.

tribunnews
Syekh Ali Jaber menceritakan detik-detik penganiayaan yang terjadi padanya, Minggu (13/9/2020). (YouTube/ TvOneNews)

"Ketika mengarah ke kanan, saya tiba-tiba kaget melihat ada orang di hadapan saya,"

"Saya langsung, Qadarullah, respon.

Kalau saya gak lihat ke kanan, mungkin bisa, Qadarullah, bisa ke leher atau dada saya," ceritanya.

"Tapi subhanallah saya angkat tangan, makannya dia tusuk ke tangan, maka begitu saya lawan patah pisaunya ke dalam otot bagian kanan," sambung Syekh Ali Jaber.

Setelah insiden tersebut, jamaah langsung mengamankan dan mengangkap pelaku.

"Jadi pelaku bukan bagian dari acara ini?" tanya pembawa acara.

"Iya, keliatan dari luar karena dia lari," kata Syekh Ali Jabar.

Saat kejadian tersebut, Syekh Ali Jaber mengaku sedang berdiskusi dengan jamaah.

tribunnews
Ilustrasi penusukan (Shutterstock)

"Posisi jamaah cukup fokus karena kita lagi diskusi dengan jamaah, berdialog,"

"Makannya jamaah fokus ke saya tidak memperhatikan dan ini kejadiaan pertama kali barang kali," tuturnya.

Ditanya berapa jumlah pelaku, Syekh Ali Jaber mengaku hanya melihat satu orang.

Syekh Ali Jaber menyebut sempat kasihan kepada pelaku.

Pasalnya saat diamankan, pelaku sempat dihakimi oleh jamaah.

 Totalitas Berdakwah, Syekh Ali Jaber Tetap Isi Ceramah di Malam Hari Setelah Kejadian Penusukan

"Saya bilang jangan, amankan aja dulu. Biar ini tugas polisi, jangan kita main hakim sendiri," sambung Syekh Ali Jaber.

Sementara untuk identitas pelaku, Syekh Ali Jaber mengaku belum mengetahuinya.

Pelaku sempat diamankan di ruang masjid seraya menunggu polisi datang.

"Sampai saat ini belum, habis ditahan oleh jamaah, diamankan di ruang masjid sambil menunggu polisi datang,"

"Saat polisi datang lalu membawa beliau (pelaku) ke kantor polisi," sambungnya.

 Disebut Gangguan Jiwa, 5 Hal Perkuat Dugaan Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber Sehat, Unggahan Disorot

Polisi Bentuk Tim Khusus

Terkait kondisi kejiwaan pelaku penusukan Syekh Ali Jaber, polisi akan membentuk tim khusus psikiater untuk pendalaman.

"Semalam sudah diperiksa oleh dokter RSJ Kurungan Nyawa, tapi belum mendalam," kata Yan Budi.

Hal senada juga dijelaskan oleh Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad (Pandra).

Tersangka AA itu akan diperiksa secara khusus oleh tim psikiater Pusdokkes Polri.

"Mau diperiksa dahulu oleh Pusdokkes Polri bagian psikiatri yang dipimpin oleh dr Hening Madonna," kata Pandra saat dihubungi, Senin (14/9/2020).

Namun demikian, pelaku berinisial AA saat ini sudah berstatus sebagai tersangka.

Hal itu diungkapkan Kapolresta Bandar Lampung Kombes Yan Budi Jaya usai melakukan pemeriksaan secara intensif.

"Dari pemeriksaan semalam, sudah 24 jam. Statusnya sudah kita tetapkan jadi tersangka," kata Yan Budi di Mapolresta Bandar Lampung.

Seperti diberitakan sebelumnya, AA dijerat dengan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan korban mengalami luka serius.

"Kami kenakan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan berat," kata Yan Budi.

Tanggapan Mahfud MD

Menteri Kordinator Bidang Politik Hukum dan Keamaman Mahfud MD di Kantor Kemenko Polhukam Jakarta Pusat pada Jumat (3/1/2020).
Menteri Kordinator Bidang Politik Hukum dan Keamaman Mahfud MD di Kantor Kemenko Polhukam Jakarta Pusat pada Jumat (3/1/2020). (Tribunnews.com/Gita Irawan)

Kasus tersebut mendapat sorotan dari Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang mengecam keras.

Dirinya meminta polisi mengusut tuntas kasus tersebut, termasuk jaringan yang ada.

Mahfud juga menegaskan, pemerintah tetap berkomitmen menjamin tokoh agama, termasuk ulama untuk melakukan dakwah.

"Saya menginstruksikan agar semua aparat menjamin keamanan kepada para ulama yang berdakwah dengan tetap mengikuti protokol kesehatan di era Covid-19," ungkap Mahfud. (TribunNewsmaker/ Irsan Yamananda)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul RSJ Lampung Bantah Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber Pernah Jalani Pemeriksaan Kejiwaan.

Tags:
Syekh Ali JaberpenusukanLampungMahfud MDpolisiRSJ
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved