Virus Corona
Sebut Uji Klinis Vaksin Covid-19 Sinovac Berjalan Lancar, Pemerintah: Tidak Diperoleh Efek Berat
PT Bio Farma sebagai calon produsen utama vaksin Covid-19 atau virus corona tersebut sedang dipantau kesiapannya oleh pemerintah bersama Sinovac.
Penulis: Irsan Yamananda
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Uji klinis tahap ketiga calon vaksin dari perusahaan medis asal Cina, Sinovac, berjalan lancar.
Hal tersebut diungkapkan oleh anggota Tim Percepatan Pengembangan Vaksin Covid-19 sekaligus Menteri Luar Negeri Retno Marsudi seusai rapat bersama Presiden Joko Widodo secara virtual, Senin (28/9/2020).
"Berdasarkan komunikasi dengan tim uji klinis, Profesor Kusnadi dan juga timnya, kami tadi pagi melakukan rapat dan memperoleh informasi bahwa laporan yang diterima sampai saat ini uji klinis berjalan dengan lancar," kata Retno seperti dikutip dari Kompas.com.
"Dan tidak diperoleh efek yang berat."
"Jadi intinya dapat berjalan dengan lancar dan sejauh ini hasilnya baik," papar Retno.
PT Bio Farma sebagai calon produsen utama vaksin Covid-19 atau virus corona tersebut sedang dipantau kesiapannya oleh pemerintah bersama Sinovac.
• Relawan Uji Coba Vaksin Covid-19 Alami Peradangan Langka, Akhirnya Penelitian Ditangguhkan Sementara
• Perkembangan Vaksin Merah Putih, Erick Thohir Ungkap Akan Diproduksi Ratusan Juta Buah Tahun 2022
• Relawan Uji Coba Vaksin Covid-19 Alami Peradangan Langka, Akhirnya Dihentikan

Tim dari Sinovac sendiri sempat berkunjung ke pabri Bio Farma yang ada di Bandung, Jawa Barat pada 20 - 24 September 2020 kemarin.
Tujuannya adalah untuk meninjau kesiapan perusahaan medis BUMN tersebut.
Mereka secara khusus mengunjungi Gedung 21 dan 43 di pabrik PT Bio Farma.
Perlu diketahui, gedung 21 rencananya akan digunakan untuk memproduksi calon vaksin dari Sinovac.
• POPULER - Relawan Vaksin Sinovac Terpapar Covid-19 Setelah Pergi ke Luar Kota, Berikut Kronologinya
Sementara Gedung 43 akan digunakan sebagai tempat memproduksi kandidat vaksin dari CEPI (Coalition for Epidemic Preparedness Innovations).
"Sebagaimana teman-teman pahami Bio Farma memiliki total kapasitas porduksi vaksin yang sudah naik dari 100 juta menjadi 250 juta (unit vaksin)," lanjut Retno.
Indonesia sendiri menempuh dua jalur dalam mendapatkan vaksin Covid-19.
Untuk jangka pendek, Indonesia bekerja sama dengan perusahaan medis asal Cina, Sinovac, dan G42 yang berpusat di Uni Emirat Arab.
Dalam pengembangan vaksin, G42 bekerja sama dengan perusahaan medis asal Cina, Sinopharm.