POPULER - 6 Tokoh Ini Bela Najwa Shihab yang Dilaporkan karena Wawancara Kursi Kosong, Ada Fadli Zon
Inilah deretan tokoh yang memberi pembelaan pada jurnalis kondang, Najwa Shihab.
Penulis: Listusista Anggeng Rasmi
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Diungkapkan Jimly, jika pelaporan tersebut dibiarkan maka dapat merusak kehidupan berbangsa.
Selain itu, sikap seperti itu pun dianggapnya dapat merusak kebebasan berpendapat, kerukunan bersama, dan keadilan dapat dihancurkan.
"Kalau kebiasaan begini dibiarkan, bisa rusak kehidupan berbangsa, kebebasan berpendapat, kerukunan bersama & bahkan keadilan dihacurakan," ungkapnya dikutip dari akun Twitter pribadinya @JimlyAs yang diunggah pada 6 Oktober 2020.

Lebih lanjut, Jimly juga mengatakan jika laporan diproses, bisa merusak hukum.
"Apa kepentingan hukum orang begini untuk mengatasnamakan sikap pejabat? Kalau dilayani merusak hukum & ke depan mesti dievauasi agar yang begini bisa dipidana penjeraan," tambahnya.
2. Yunarto Wijaya

Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya menyoroti pelaporan relawan Jokowi terhadap Najwa Shihab ke Polda Metro Jaya.
Ia melayangkan sindiran keras lewat cuitan Twitternya.
"Pak @jokowi awas relawannya lama2 bisa jadi pangkopkamtib," tulis Yunarto Wijaya.

Baca juga: Viral Najwa Shihab Wawancarai Kursi Kosong Menkes Terawan, Bintang Emon Siapa Tahu Sibuk Kerja
Baca juga: Saat Menkes Terawan Tak Hadir dan Najwa Shihab Wawancarai Kursi Kosong, Ternyata Begini Maknanya
3. dr Tirta

Menanggapi adanya pelaporan terhadap Najwa Shihab, dr Tirta mengatakan hal itu seharusnya tidak perlu terjadi.
dr Tirta mengunggah postingan terbaru di akun Instagramnya @dr.tirta pada 6 Oktober.
Awalnya ia mengaku kurang setuju dengan wawancara kursi kosong yang sempat menghebohkan publik itu.
Namun, ia pun menyayangkan jika wawancara kursi kosong Najwa harus berujung pada pelaporan polisi.
"Saya jujur juga enggak begitu setuju @najwashihab mewawancara kursi kosong, karena ada cara elegan lain, tapi saya enggak akan setega itu tiba-tiba lapor. Ada cara lain kan? Karena ini terkait persepsi," tulisnya.