Breaking News:

Cai Changpan Ditemukan Tewas Bunuh Diri di Pabrik Pembakaran Ban yang Dikelola Istri, Jasad Membusuk

Pabrik pembakaran ban tempat Cai Changpan gantung diri ternyata dikelola sang istri.

Editor: ninda iswara
Istimewa/Kompas.com
Terpidana mati Cai Cangpan yang kabur kini ditemukan tewas gantung diri 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Terpidana mati Cai Changpan ditemukan dalam kondisi tak bernyawa setelah sempat kabur.

Cai Changpan ditemukan gantung diri di sebuah pabrik pembakaran ban di Jasinga, Kabupaten Bogor.

Terpidana mati atas kasus narkoba ini kabur dari lapas pada 14 September 2020.

Cara Cai Changpan kabur dari penjara pun cukup menuai perhatian.

Ia kabur dengan cara menggali lubang di dalam selnya.

Lubang tersebut ia gali sepanjang kurang lebih 30 meter.

Baca juga: Terpidana Mati Cai Changpan Ditemukan Gantung Diri, Satpam di Tempat Persembunyian Beri Kesaksian

Baca juga: Sebulan Lebih Kabur, Terpidana Mati Narkoba Cai Changpan Ditemukan Tewas Bunuh Diri di Hutan

Terpidana hukuman mati dalam kasus narkoba, Cai Changpan kabur dari sel tahanan Lapas Kelas I Tangerang dengan cara membuat gorong-gorong.
Terpidana hukuman mati dalam kasus narkoba, Cai Changpan kabur dari sel tahanan Lapas Kelas I Tangerang dengan cara membuat gorong-gorong. (Kompas TV)

Cai Changpan kemudian melarikan diri melalui gorong-gorong.

Setelah dilakukan pencarian, Cai Changpan justru ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di sebuah pabrik pembakaran ban.

Obrolan terakhir Cai Changpan dengan satpam yang menunggu pabrik pembakaran ban pun terungkap.

Tak hanya itu, Cai Changpan juga disebut memiliki kebiasaan aneh setiap malam selama pelarian.

Kondisi jasad Cai Changpan saat ditemukan pun diungkap polisi.

Tubuhnya sudah membusuk saat polisi menemukannya tergantung di wilayah dekat hutan Jasinga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (17/10/2020).

"Jenazahnya sudah dalam kondisi membungkus selain ada bekas luka di leher," ucap Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati Arif Wahyono kepada TribunJakarta.com, Minggu (18/10/2020).

Sampai saat ini petugas masih melanjutkan pemeriksaan mayat Cai Changpan secara lebih komperehensif.

Cai Changpan Dikenal Licin

Sebagai bandar sabu, Cai Changpan dikenal licin, karena bukan sekali memasukkan narkoba ke Indonesia.

Di tingkat Pengadilan Negeri hingga Pengadilan Tinggi, Cai Changpan divonis hukuman mati karena kepemilkan 135 kilogram sabu.

Pada 24 Januari 2017 silam, Cai Changpan sempat ditahan di rumah tahanan Bareskrim Polri dan sempat kabur setelah merusak dinding.

Namun, ia tertangkap kembali. Tak jelas bagaimana detail ceritanya.

 

Tak lama kemudian kasusnya memiliki kekuatan hukum tetap dan ia dipindah ke Lapas Klas I Tangerang, Banten, sejak pertengahan 2017.

Belakangan, ia kembali berhasil kabur pada 14 September 2020. Namun baru diketahui pada 18 September 2020.

Pria yang akrab disapa Anthoni ini pernah menjalani pelatihan militer di China. Pelariannya dari lapas kali kedua sempat viral.

Selama delapan bulan, ia menggali lubang dari kamar selnya menuju gorong-gorong sepanjang 30 meter tanpa ketahuan.

Pernah ia mengajak teman satu sel untuk kabur, namun ditolak.

Baca juga: TERUNGKAP Obrolan Terakhir Cai Changpan dengan Satpam Pabrik Sebelum Tewas Gantung Diri di Hutan

Baca juga: Fakta Pelarian Cai Changpan, Terpidana Mati Kabur Temui Istri Anak, Kini Diduga Masuk Hutan

tribunnews
Cai Changpan, napi kabur dari Lapas Tangerang. (IST VIA KOMPAS)

Cai Changpan menggali seorang diri tanah di bawah lantai tahanan setiap malam dua kantong plastik. Itu rutin sampai delapan bulan.

Sipir penjaga menara mengaku sempat tertidur di saat Cai Changpan melarikan diri melalui gorong-gorong.

Bahkan, sipir yang memantau rekaman kamera CCTV untuk para tahanan itu juga mengaku tertidur.

Tempo hari, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menjelaskan cara Cai Changpan membuat lubang.

Tanah yang digali dibuangnya ke tempat sampah. Begitu pengakuan tahanan sekamar Cai Changpan kepada pihak kepolisian.

Ia juga memakai mesin penyedot air untuk membuang air saat menggali tanah dan juga sekop dan obeng. Semua barang bukti itu sudah disita.

"Mesin itu untuk menyedot, karena setiap menggali lobang akan keluarkan air. Sudah diuji coba penyidik saat olah TKP mulai masuk sampai keluar, sepanjang 30 meter," terang Yusri, Jumat (2/10/2020).

Rupanya, sipir dan PNS di Lapas Tangerang yang dua-duanya berinsial S terlibat dalam pelarian Cai Changpan.

Mereka membantu membelikan pompa air untuk Cai Changpan.

"Peran keduanya diakui bahwa informasi dari salah satu napi, mereka yang membantu untuk membelikan peralatan. Salah satunya adalah pompa air," ujar Yusri.

tribunnews
Lapas Klas I Tangerang yang menjadi lokasi kabur ya narapidana bandar narkoba, Cai Ji Fan pada dua pekan lalu, Senin (28/9/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFREDA)

Pompa air tersebut dibeli sipir dan PNS setelah menerima uang dari Cai Changpan.

Mereka juga diduga yang mengantarkan mesin pompa air setiap kali dibutuhkan oleh Cai Changpan.

"Beli menggunakan alamat yang bersangkutan atau pegawai sipir."

"Bahkan mengantar ke sana (kamar sel), juga mengambil lagi disimpan di rumah kediamannya," kata Yusri.

Usut punya usut, sipri atau petugas mendapat upah 100 ribu saban membantu Cai Changpan, seperti membeli dan mengantarkan pompa air.

Seperti di film-film action, Cai Changpan menutupi lubang untuk kabur menggunakan kasur agar tak diendus petugas lapas.

"Tempat tidur dia geser baru dilubangi. Setelah sudah gali tanah dia tutup lagi. Itu tempat tidur dua tingkat, dia geser dan gali. Begitu selama 8 bulan," imbuh Yusri.

Biasanya, Cai Changpan mulai menggali tanah pada pukul 22.00 WIB sampai pukul 05.00 WIB.

Kabur ke Hutan Tenjo

Cai Changpan kabur sambil membawa sebuah ponsel rekan satu selnya. Namanya segera masuk dalam daftar pencarian orang.

Selama pelarian itu, Cai Changpan kabur ke dalam Hutan Tenjo di Kabupaten Bogor, karena tak jauh dari rumah istri dan anaknya.

Polisi sudah memeriksa istri Cai Changpan dan 13 saksi lain. Rupanya, pelaku sempat lalu pulang ke rumahnya.

Personel Brimob dilibatkan dalam pengejaran Cai Changpan karena saking luasnya wilayah hutan yang jadi persembunyian sang buron.

Baca juga: Fakta Baru Pelarian Terpidana Mati Cai Changpan, Temui Anak Istri dan Sempat Belanja di Warung

Baca juga: Terpidana Mati Cai Changpan Kabur, Gali Lubang di Sel, Sempat Temui Anak & Istri, Belanja di Warung

Punya Pabrik Pembakaran Ban

Warga Desa Babakan sudah tahu Cai Changpan buron.

Ratim, Kepala Dusun 02 Desa Babakan, mengatakan sejumlah warga mengaku pernah melihat Cai Changpan membeli sesuatu di warung.

Terpidana mati itu sempat mengobrol bersama petani di sebuah saung perkebunan singkong.

Warga yang menyaksikan saat itu tidak mengetahui bahwa Cai Changpan adalah terpidana yang kabur dari Lapas Kelas 1 Tangerang.

Semenjak ramai kabar di televisi, menurut Ratim, warga terkejut dan langsung melaporkan ke RT dan petugas lingkungan setempat.

"Kita langsung melakukan pencarian dan gerak, bahkan sampai woro-woro (beri pengumuman) supaya warga ikut membantu mencari. Tapi nihil, enggak ketemu," kata Ratim, Senin (5/10/2020).

tribunnews
Suasana lokasi terpidana mati kasus narkoba yang kabur ke hutan di Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (Kompas.com/Afdhalul Ikhsan)

Pihak Dusun bersama warga ikut turun memberikan petunjuk dalam melakukan pencarian bersama aparat sejak Kamis lalu.

Sebab, Cai Changpan punya beberapa tempat tinggal atau rumah. Salah satunya di Desa Cilaku, yang masuk wilayah kepengurusannya.

Pencarian itu langsung mengarah dari Desa Pangaur perbatasan hutan yang ke arah Jasinga. Peralatan petugas juga sangat komplet hingga menggunakan anjing pelacak.

"Warga sini juga sudah siap siaga setelah mengetahui dia (Cai Changpan) kabur dan kita akan turun ikut mengepung bersama petugas, karena kan bahaya kalau sampai dia berkeliaran lagi," kata Ratim.

Sementara itu, Ketua RT 01/02 Desa Cilaku Pendi membenarkan bahwa Cai Changpan sempat mendatangi rumah istri dan anaknya.

Cai Changpan punya rumah yang baru ditempati selama lebih kurang satu tahun bersama keluarga kecilnya.

Rumah itu baru selesai dibangun dan berada di Desa Cilaku, Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Kendati demikian, buronan nomor satu di Jawa Barat ini juga jarang pulang ke rumahnya.

"Dia (Cai Changpan) di sini cuma selewatan saja dan memang ketemu bininya (istri). Saya juga tidak melihat saat dia pergi," kata Pendi.

Pendi menyebut bahwa Cai Changpan juga mempunyai usaha pembakaran ban yang saat ini dikelola oleh istrinya dan dibantu sejumlah karyawan.

tribunnews
Jenazah Cai Changpan saat dibawa masuk ke Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (17/10/2020). (TribunJakarta/Bima Putra)

Saat ini, pihak kepolisian telah memeriksa keterangan istri Cai Changpan berinisial N.

Setelah 33 hari kabur, riwayat Cai Changpan berakhir. Tubuhnya tergantung di pabrik pembakaran ban pada Sabtu (17/10/2020) pagi.

Informasi itu didapat polisi dari pihak satpam pabrik. Cai Changpan disebut sering bermalam di pabrik tersebut. "Info dari satpam sering bermalam di situ, enggak setiap hari," ujar Yusri.

Satpam tersebut juga sempat diancam oleh Cai Changpan untuk tidak melapor ke siapa pun. Belakangan terungkap aset pabrik pembakaran ban sudah dijual pada 2018. 

"Dulu itu dia ke sini memang cari tempat baru selain di tempat istrinya di Tenjo itu. Mafia narkoba kan gimana caranya biar lolos dan dia hafal lokasi di sini," kata Camat Jasinga Hidayat Saputradinata.

Hidayat menjelaskan, pabrik pembakaran ban yang merupakan tempat penemuan jenazah Cai Changpan itu sudah tak aktif sejak beberapa bulan lalu.

Tim pengawas Lembaga Masyarakat Desa Hutan mendapat banyak pengaduan dari masyarakat terkait polusi dari gudang itu. Pengaduan itu ditindaklanjuti. Tim tak menemukan izin bangunan dan aktivitas gudang itu.

"TKP sekarang itu yang punya orang lain dan pembakaran ban udah lama ditutup. Tidak aktif. Nah untuk yang ngontrak masih dicari tapi memang di lokasi itu ada penjaganya," bebernya.

Gudang pembakaran ban itu dicurigai karena polisi pernah menemukan beberapa kilogram narkoba jenis sabu pada 2015.

"Tahun 2015 ditemukan sabu sekian kilo tapi itu dulu, pernah ada di sini (tempat pembakaran ban)," ucap dia.

Menurut Hidayat, polisi mengetahui keberadaan narapidana itu lewat keterangan istri Cai Changpan berinisial N.

Pasalnya, Cai Changpansempat memiliki usaha pembakaran ban yang dikelola istrinya.

"Nah aset yang sebenarnya punya dia sekarang ada di Tenjo di tempat istrinya, nah Jasinga ini hanya jadi tempat pelarian saja (dulu punya usaha di Jasinga). Istrinya yang tahu segala sesuatunya karena dia punya duit," jelas dia.

Mayat Cai Changpan lalu dibawa untuk diautopsi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, sekitar pukul 19.22 WIB.

Pihak keluarga napi Lapas Kelas I Tangerang, Cai Changpan belum tampak mendatangi RS Polri Kramat Jati mengurus penanganan jenazah.

Pantauan wartawan TribunJakarta.com, sejak jenazah tiba di Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati pukul 19.22 WIB belum ada pihak keluarga datang.

Penyidik Satreskrim Polres Metro Tangerang Kota sempat berbincang dengan Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati Arif Wahyono.

Bersama Arif dan tim dokter forensik lainnya, penyidik sempat ikut mengecek kondisi jasad Cai Changpan di ruang instalasi.

tribunnews
Jenazah Cai Changpan saat dibawa masuk ke Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (17/10/2020) (TribunJakarta/Bima Putra)

Arif mengatakan autopsi bisa dilakukan tanpa menunggu persetujuan keluarga selama ada permintaan dari penyidik yang menangani perkara Cai Changpan.

"Bisa aja langsung, tergantung penyidiknya kan kejadiannya di wilayah hukum kita (Indonesia)," kata Arif pada Sabtu malam.

Dia tidak merinci apa sudah menerima permintaan autopsi dari penyidik sehingga proses bisa langsung dilakukan malam ini atau belum.

Sampai Minggu siang, tak satupun perwakilan keluarga datang untuk melihat mayat Cai Changpan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

Saat dihubungi, Arif mengatakan hasil autopsi akan diserahkan kepada pihak penyidik.

"Jenazahnya masih kami periksa. Intinya masih dalam pemeriksaan dan hanya itu yang bisa kita sampaikan sejauh ini," kata dia.

Arif memastikan terdapat luka di leher Cai Changpan. Tim forensik belum memberikan keterangan resmi terkait luka tersebut.

"Benar ada luka pada leher. Tapi masih kami periksa apakah jeratan atau apa. Tapi yang jelas benar ada luka dibagian leher," jelasnya. (TribunNewsmaker.com/*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Akhir Obrolan Cai Changpan sebelum Tewas di Pabrik Pembakaran Ban, Selama Ini Dikelola Istri

dan di Tribunnews.com Pabrik Pembakaran Ban Tempat Cai Changpan Bunuh Diri Ternyata Dikelola Istri, Ungkap Kondisi Jasad

Tags:
Cai Changpangantung diritewas
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved