Heran Massa Rusak Fasilitas Umum Saat Demo UU Ciptaker, Megawati: Mending Bisa Kalau Disuruh Ganti
Megawati heran mengapa massa merusak fasilitas umum. Padahal, para perusak fasilitas umum tersebut belum tentu mampu membayar ganti rugi.
Editor: Irsan Yamananda
Diberitakan sebelumnya, pada hari Rabu (28/10/2020), dalam pidato yang ditayangkan secara daring, Mega mempertanyakan sumbangsih milenial untuk negeri.
Menurut Megawati, sumbangsih generasi milenial belum tampak, selain aksi demonstrasi besar-besaran menolak UU Cipta Kerja yang berlangsung dalam beberapa waktu terakhir.
"Apa sumbangsih kalian terhadap bangsa dan negara ini? Masa hanya demo saja," kata Megawati.
Hal tersebut sontak menuai beragam tanggapan publik.
Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi-Dewan Nasional (LMND-DN) meminta Megawati tidak mengerdilkan sikap politik para pemuda yang berdemonstrasi.
Ketua LMND-DN, Muhammad Arira Fitra, mengatakan Mega dan partai yang dipimpinnya semestinya melakukan evaluasi diri.
"Megawati stop mengerdilkan demo yang dilakukan oleh kaum milenial," ujar Arira, Jumat (30/10/2020).
Arira menegaskan bahwa keterlibatan kaum milenial dalam aksi demonstrasi merupakan sebagai bentuk respons atas kegagalan pemerintah mengurs negara.
"Aksi massa merupakan sikap politik yang ditempuh kaum milenial sebagai respons dari ketidaksehatan rezim dalam mengurus negara," ucapnya.
Baca juga: Megawati Pertanyakan Sumbangsih Milenial untuk Negara, Ketua DPP Demokrat: Tidak Boleh Asal Tuduh
Ketua DPP Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin juga menyayangkan pernyataan Megawati tersebut.
Menurut Didik, Megawati seharusnya tidak menggeneralisasi milenial dengan aksi anarkistis sekelompok orang di demo menolak Undang-Undang Cipta Kerja beberapa hari yang lalu.
"Megawati tidak boleh asal tuduh kepada kaum milenial terkait demo anarkis yang lalu," kata Didi dalam keterangan tertulis, Jumat (30/10/2020) seperti dikutip dari Kompas.com.
Didi mempersilakan Megawati mempermasalahkan demo anarkistis dalam aksi demo menolak UU Cipta Kerja.
Namun, ia meminta Megawati untuk tidak menuduh generasi milenial sebagai penyebabnya.