Soal Kerumunan Habib Rizieq, Warga Luapkan Kritik untuk Pemerintah, Sebut Standar Ganda, Respon FPI
Luapan kritik masyarakat soal kerumunan acara Habib Rizieq. Sebut pemerintah standar ganda dan memalukan.
Editor: ninda iswara
"Pemimpin yang takut sama ormas, tunjukkan taringmu Presiden Joko Widodo, sampai kapan? Duduk dan merapat sambil mendengar celoteh, kok bisa disumbangin masker oleh jenderal?" komentar dari akun Beat Pardosi.
Instagram Anies juga tak luput dari kekecewaan warganet. Mayoritas warga mempertanyakan ketidakadilan dalam menindak pelanggar protokol kesehatan.
"PSBB diperpanjang terus, diperketat, sampai pengangguran tambah banyak. Sekarang kerumunan di nikahan ketua ormas. Diem aja pak? Semoga Allah memaafkan bapak sekeluarga. Dari kami yang terkena dampak akibat psbb di perpanjang tapi gak konsisten!" tulis komentar dari akun Panduprabu07.
Begitu juga komentar yang ditulis akun Winsonforpresident yang mengkritik kebijakan PSBB seolah-olah tidak berlaku di acara pernikahan putri Pimpinan FPI itu.
"PSBB ga berlaku utk ormas ya pak?" tulis akun itu.
Akun rivaldiyesita menilai Anies pandang bulu dalam penegakan peraturan PSBB transisi yang berlaku saat ini.
"Mohon hukum jangan pandang bulu pak, yang pedagang anda tertibkan, anda denda, anda tutup, yang pernikahan serame itu anda tidak tindak dan di fasilitasi, ingat. Apa yang anda tanamkan itu yang anda terima. Rakyat bisa tau mana yang tulus dan mana yang hanya retorika," kata dia.
Warganet juga berkomentar di unggahan Twitter @TMCPoldaMetro yang mengimbau masyarakat mematuhi protokol kesehatan.
"Laporkan kepada kami jika menemukan kerumunan orang melanggar protokol Covid-19. Bisa menghubungi ke nomor kami +6282216666911," tulis @TMCPoldaMetro pada 24 September 2020 silam.
"Maaf, mau tanya. Apa twit ini masih berlaku? Apa berlaku untuk semua warga? Apa laporan yang masuk dibaca? Apa tujuan sarana pelaporan ini?" cuit @Agumovic.
"Macam benar aja pak polisi. Di TV banyak diberitakan kok tapi ga ada polisi yg membubarkan kerumunan orang yg melanggar protokol Covid-19. Atau pilih kasih ya? Kami menunggu konsistensimu. Kami juga warga negara yang bayar pajak. Jangan biarkan kesemena-menaan ormas," tulis @hendrasembiring.
Sebagian netizen juga melontarkan kritik di akun Divisi Humas Polri yang mengunggah imbauan Kapolri Jenderal Idham Aziz soal protokol kesehatan.
"Standar ganda !!!!!!" tulis Erwin Rahardja Sutanta.
"Perlukah kami mematuhi himbauan dr pegak hukum...?di sisi lain hukum tak di jalankan untuk kelompok tertentu," tulis akun Dharma.
"Kami hanya rakyat biasa pak yg patuh terhadap hukum negara,dan kami berharap setiap orang sama haknya dimata hukum apapun pangkat dan derajatnya tapi melihat yg terjadi akhir akhir ini kami sangat sedih ,karena sebahagian orang tidak patuh dengan hukum itu sendiri tapi dibiarkan bahkan dipasilitasi,takutnya kedepan akan banyak orang melakukan hal yg sama,bravo POLRI kami berharap kedepan akan lebih baik," tulis Hadiwijoyo Manullang.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo sudah meminta maaf kepada semua pihak atas pemberian masker ke Petamburan yang menuai pro dan kontra.
Permintaan maaf itu ia sampaikan dalam konferensi pers secara virtual dari Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Minggu (15/11/2020).
"Sekali lagi mohon maaf apabila langkah-langkah yang telah dilakukan ini mungkin banyak pihak yang kurang senang,” ujar Doni yang juga Kepala BNPB itu.
Ia mengakui bahwa apa yang telah dilakukan demi menegakkan perlindungan kepada masyarakat dari penularan Covid-19 sempat menuai pro dan kontra.
Doni berharap fungsi peran serta tujuan pemberian masker itu dapat dipahami untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
“Ini semata-mata demi memberikan perlindungan terbaik kepada bangsa kita. Solus populi suprema lex, keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi,” imbuhnya.
Baca juga: Justru Bagikan Masker pada Kerumunan Pernikahan Putri Habib Rizieq, Ketua Satgas Covid-19 Minta Maaf
Baca juga: Doni Monardo Soroti Kerumunan di Acara Habib Rizieq, Minta Anies Baswedan Tegakkan Perda Covid-19
Respon FPI

Menanggapi respon negatif masyarakat, Ketua Bantuan Hukum FPI Sugito Atmo Prawiro memastikan bahwa pihaknya sudah menyampaikan pemberitahuan soal acara pernikahan putri Rizieq Shihab ke kepolisian.
"Semua sudah lengkap, bukan izin, tapi pemberitahuan ke Polda," kata Sugito kepada Kompas.com, Sabtu pagi.
Sementara itu, Rizieq Shihab memaklumi kerumunan dalam acara pernikahan putrinya karena tingginya antusiasme masyarakat yang ingin ikut serta dalam acara.
Dia meminta agar masyarakat, khusus mereka yang hadir dalam acara Maulid Nabi sekaligus pernikahan putrinya untuk tetap menjaga kesehatan di tengah pandemi Covid-19.
Pernyataan tersebut diungkapkan Rizieq ketika berceramah dalam acara Maulid Nabi sekaligus pernikahan putrinya, Syarifah Najwa Shihab di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat.
"Tapi enggak apa-apa, ini namanya antusiasme umat. Mudah-mudahan kita dijauhkan dari penyakit. Allah angkat ini wabah virus corona. Terakhir jangan lupa, semua harus ikut komando para habib dan ulama," kata Rizieq dikutip dari siaran Front TV, Minggu (15/11/2020).
Menurut Rizieq, panita mengalami kesulitan mengatur jemaah dan tamu untuk menerapkan protokol kesehatan, khususnya mengatur dan menjaga jarak fisik antar tamu undangan.
"Panitia jawab, boro-boro yang duduk, Habib saja dapat tempat duduk susah," ujar Rizieq Shihab.
"Sebetulnya pengin duduk (berjarak) 1 meter. Tapi saya tanya, ada lagi jawab jemaah, boro-boro semeter, ini saja duduknya sebelah," lanjutnya.
Pihak Rizieq mengaku sudah membayar denda Rp 50 juta yang dijatuhkan Pemprov DKI atas pelanggaran yang dilakukan.
Satpol PP DKI Jakarta melayangkan surat pemberian sanksi denda administratif kepada FPI dan Rizieq Shihab.
Dalam surat yang dilayangkan itu, Arifin menyebut, pelanggaran yang dimaksud, yakni tidak adanya pembatasan jumlah tamu undangan sehingga menimbulkan kerumunan.
"Pokoknya acara apapun yg dilakukan ketika bertentangan dengan protokol Covid-19 maka itu akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan," kata Arifin kepada wartawan. (TribunNewsmaker.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Luapan Kritik untuk Pemerintah soal Kerumunan Rizieq Shihab: Standar Ganda hingga Memalukan!
dan di Tribunnews.com Luapan Kritik Warga untuk Pemerintah Soal Kerumunan Habib Rizieq, Sebut Standar Ganda, Respon FPI