FPI Bubarkan Massa Deklarasi Anti Makar di Karawang, Terjadi Aksi Kejar-kejaran & Nyaris Adu Pukul
Dari video yang beredar, tampak sejumlah anggota FPI dan masyarakat terlihat mengejar dan berusaha memukul peserta aksi itu.
Penulis: Irsan Yamananda
Editor: Talitha Desena
Bagi Munarman, langkah TNI yang mencopot baliho serta menurunkan pasukan ke wilayah Petamburan bukan merupakan bentuk operasi perang.
Baca juga: Keluarga Rizieq Shihab Kompak Tak Penuhi Panggilan Polisi, Sang Anak & Menantu Pergi ke Tempat Lain
Baca juga: Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman Turunkan Baliho Rizieq Shihab,Ini Reaksi FPI, Lucu Juga Ya
Baca juga: PENYEBAB TNI/ Polri Ikutan Repot Tangani Rizieq & FPI, Sindiran Jusuf Kalla: Ada Kekosongan Pemimpin
Karena itu, ia menganggap kegiatan tersebut dikategorikan sebagai OMSP.
Kegiatan yang Munarman maksud di mana TNI bergerak atas dasar keputusan politik negara.
"Itu artinya kebijakan politik negara yang langsung diputuskan oleh Presiden saat ini adalah spanduk, baliho dan nakut-nakutin FPI," kata dia.
Munarman menyesalkan tindakan TNI yang sampai menurunkan baliho Rizieq.
Baca juga: POPULER Deretan Pernyataan Pangdam Jaya, Usul FPI Dibubarkan, Beri Peringatan Keras ke Rizieq Shihab
Padahal ia menilai masih banyak hal prioritas lain yang perlu dilakukan.
Seperti yang diketahui, Rizieq Shihab tengah menjadi sorotan karena dianggap mengumpulkan kerumunan.
Yang pertama ketika kedatangannya di Bandara Soekarno Hatta dan juga ketika Maulid Nabi pada 14 November 2020.
Peristiwa-peristiwa tersebut tengh diusut Polda Metro Jaya.
Belum selesai masalah tersebut, muncul masalah lain yang melibatkan Rizieq Shihab.

Di media sosial sejumlah orang berseragam TNI menurunkan spanduk dan baliho Pemimpin FPI Rizieq Shihab.
Baliho tersebut dipasang di berbagai sudut ibu kota.
Ternyata, baliho-baliho tersebut diperintahkan untuk diturunkan oleh Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman.
Pasalnya, baliho-baliho tersebut dipasang tanpa ijin.