Ayah Angkat Ungkap Masa Lalu Kelam Bocah Klepto di Nunukan Saat Kecil Hidup Luntang Lantung Sendiri
Ayah angkat bocah kleptomania di Nunukan ceritakan masa kecil sang bocah, dirinya sempat malu karena sudah mencuri sejak TK
Editor: Talitha Desena
Sejak itu, ia disekolahkan di taman kanak-kanak (TK).
Meski masih di usia TK, B dikatakan sudah kerap mencuri.
Adam menceritakan, dalam usia tersebut, B mencuri nominal kecil mulai Rp 10.000 sampai Rp 50.000 di sejumlah warung warung warga di sekitar tempat tinggalnya.
Akibatnya, banyak warga yang melaporkan ulah nakal B kepada Adam selaku ayah angkat.
"Saya panggil dia, saya kasih jumpa orang orang yang melapor kalau dia mencuri, saya kasih kettek (pukul) tangannya pakai bambu kecil, apa dia jawab ?
‘Pusing kepalaku pak kalau tidak mencuri’, tertawa orang dengar dia cakap.
Macam mana tidak pening (pusing) kepala kalau macam itu dia punya jawaban?" tuturnya.
B saat itu tidak pernah mau mengakui perbuatannya meski ada warga yang lihat dia mencuri.
Akibat ulahnya tersebut, Adam kemudian mengembalikannya ke ibunya setelah sekitar satu tahun mengadopsinya.
Adam mengaku malu karena sudah sangat sering masyarakat melaporkan pencurian yang dilakukan B meski jumlahnya tidak seberapa.
"Kalau nakalnya macam anak anak umum, dalam artian tidak mencuri, masih boleh saya kasih sekolah, biar sampai SMP mau saya kasih biaya.
Cuma kalau mencuri begitu, malu kita," sambung Adam.
Kelakuan B sempat membuat warga dan Dinas Sosial adu mulut
Kebiasaan B yang meresahkan warga bahkan sempat memicu keributan antara warga sekitar dan Dinas Sosial (Dinsos) Nunukan.
Warga mengaku disalahkan dan dituding tidak peka bahkan abai dengan kondisi B.