Breaking News:

Adik Prabowo Subianto Buka Suara soal Kasus Suap Ekspor Benur, Susi Pudjiastuti Tanggapi Sindiran

Adik Prabowo Subianto sindir Susi Pudjiastuti, begini tanggapan mantan Menteri KKP.

Editor: ninda iswara
Kolase TribunNewsmaker/ Kompas.com (Kristian Erdianto) dan dokumentasi Susi Pudjiastuti
Hashim Djojohadikusumo dan Susi Pudjiastuti 

Kepada media, Jumat (4/12/2020), Hashim menjelaskan, keluarganya sudah melakukan bisnis di bidang kelautan dan perikanan sejak 34 tahun lalu sejak tahun 1986.

Usaha tersebut bergerak di bidang budidaya mutiara.

Namun sejak 5 tahun belakangan, bisnis mutiara mandek dan membuat Hashim mendulang kerugian.

Akhirnya pada saat itu, muncul ide untuk mendiversifikasikan usahanya ke budidaya sektor lain, seperti budidaya teripang, budidaya kepiting, maupun budidaya lobster.

Sayang, Menteri Kelautan dan Perikanan pada saat itu, Susi Pudjiastuti, melarang budidaya apalagi ekspor lobster.

Niat budidaya lobster pun diurungkan.

"Saya atas nama keluarga merasa sangat prihatin. Saya terus terang saja merasa dizhalimi, saya merasa dihina, difitnah, anak saya (yang tengah sibuk mengurus Pilkada) sangat merasakan," kata Hasyim dalam keterangannya kepada awak media di Jakarta, Jumat (4/12/2020).

Baca juga: Harta Kekayaan Edhy Prabowo Capai 7M, Mengapa Masih Nekat Terima Suap Ekspor Benih Lobster?

Baca juga: MARAH Besar, Prabowo Subianto Sebut Edhy Prabowo Anak yang Dipungut dari Selokan 25 Tahun Lalu

Belum pernah ekspor

Adik Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo
Adik Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo (KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)

Kendati sudah mengurus izin sejak Mei lalu, PT Bima Sakti Mutiara belum pernah mengekspor bibit sekalipun. Sebab ada empat dokumen yang harus dilengkapi sebelum ekspor dilakukan.

Empat dokumen tersebut, meliputi Surat Keterangan Telah Melakukan Pembudidayaan Lobster bagi Eksportir, Sertifikat Instalasi Karantina Ikan, Sertifikat Cara-cara Pembibitan yang Baik, dan Surat Penetapan Waktu Pengeluaran benih lobster.

Artinya, ekspor tidak bisa dilakukan karena PT Bima Sakti Mutiara belum mempunyai izin ekspor dari KKP.

"Artinya tidak pernah melakukan ekspor. Artinya tidak pernah nyogok untuk mendapatkan surat itu. Justru di situlah yang sangat disesalkan oleh Ibu Sara (Saraswati) ini, apa lagi bapaknya (Hashim)," sebut Hotman Paris di kesempatan yang sama.

Tidak kenal PT ACK

Selain belum pernah mengekspor benur, dia menegaskan perusahannya tidak berkaitan dengan PT Aero Citra Kargo, yakni perusahaan kargo yang memonopoli pengiriman ekspor benur melalui satu pintu saja, Bandara Soekarno Hatta.

PT ACK diketahui memberikan sejumlah uang kepada Edhy Prabowo, istrinya, serta dua Staf Khusus Edhy, Andreau Pribadi dan Safri saat rombongan melakukan dinas ke Hawaii, Amerika Serikat.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Tags:
Edhy PrabowoSusi PudjiastutilobsterHashim DjojohadikusumoPrabowo Subianto
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved