5 Bencana Alam di Awal 2021, Longsor, Banjir di Kalsel hingga Gempa di Sulbar, Ini Jumlah Korbannya
Kabar duka muncul lantaran terjadinya sejumlah bencana alam yang merenggut korban jiwa di sejumlah daerah di Indonesia.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Raditya menambahkan, Pusdalops BNPB juga memutakhirkan data kerugian materil di Kabupaten Majene antara lain 1.150 unit rumah rusak yang masih dalam proses pendataan serta 15 unit sekolah terdampak.
4. Banjir dan longsor di Manado, Sulawesi Selatan
Banjir dan tanah longsor terjadi di Kota Manado, Sulawesi Utara pada Sabtu (16/1/2021) pukul 15.09 WITA.
Bencana yang diakibatkan hujan dengan intensitas tinggi dan struktur tanah yang labil tersebut menyebabkan 500 jiwa harus mengungsi dan lima orang meninggal dunia.
Tinggi muka air yang menggenangi kawasan tersebut mencapai 50 hingga 300 cm.
Pusat Pengendali Operasi BNPB melaporkan, kerugian materil akibat bencana ini adalah dua unit rumah yang rusak berat dan 10 unit rumah rusak sedang.
Banjir dan longsor di Manado juga mengakibatkan enam kroban tewas.
Keenam korban tersebut yaitu San Hasan (30), Meyni Pondaag (62), Fany Poluan (50), Arni Lorens (43), Chelsea (7), serta seorang polisi Aiptu Kifni Kawulur (49).
Dari data BNPB pada Minggu pagi, banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kota Manado, Sulawesi Utara menyebabkan 500 jiwa mengungsi.
5. Erupsi Gunung Semeru

Gunung Semeru di Jawa Timur mengalami erupsi pada Sabtu (16/1/2021).
Mengakibatkan hujan abu vulkanik di beberapa wilayah di Kabupaten Probolinggo pada pukul 17.40 WIB-21.08 WIB.
Menurut laporan pengamatan visual sementara, terlihat asap meluncur ke arah tenggara yang diduga dari kawah Jonggring Kaloko berwarna kelabu pekat dalam volume yang besar.
Hujan abu vulkanik diperkirakan mengarah ke utara, menyesuaikan arah angin.
Baca juga: Dampak Erupsi Gunung Semeru, Hujan Abu Mengarah ke Utara yang Sampai Menempel di Badan Warga
Baca juga: 5 Fakta Gunung Semeru Meletus, dari Keluarkan Lava & Awan Panas hingga Potensi Banjir Lahar Dingin
Sementara itu, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani mengatakan, guguran awan panas terjadi sampai dengan pukul 18.35 pada Sabtu.