Hari Pertama Jateng di Rumah Saja Dianggap Sukses, Ganjar Pranowo Beri Imbauan: Alhamdulillah Bagus
Gerakan Jateng di Rumah Saja dianggap sukses, begini respon Ganjar Pranowo.
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Gerakan Jateng di Rumah Saja yang diterapkan pada 6-7 Februari 2021 dianggap sukses. Ini imbauan dari Ganjar Pranowo.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan pelaksanaan Gerakan Jateng di Rumah Saja hari pertama pada Sabtu (6/2) berjalan bagus.
Sejumlah Kabupaten/Kota telah mengirimkan laporan bagaimana pelaksanaan pengetatan di daerah masing-masing.
"Alhamdulillah berjalan bagus, tadi beberapa Bupati/Wali Kota sudah kasih laporan. Brebes bagus, masyarakat mendukung dan jalanan sepi. Temanggung juga sama, meski beberapa pasar di sana tetap buka, tapi operasional berhenti pukul 12.00 WIB kemudian dilakukan penyemprotan," kata Ganjar ditemui di rumah dinasnya, Sabtu (6/2).
Selain Brebes dan Temanggung, daerah lain seperti Banyumas, Kota Magelang, Kota Tegal dan lainnya juga memberikan laporan.
Kota Tegal misalnya, ada patroli di jalanan dan beberapa ruas jalan ditutup.
Sementara di Kota Magelang, polisi melakukan patroli secara ketat.
Baca juga: Pikirkan Pedagang, Bupati Batang Izinkan Pasar Buka Saat Jateng di Rumah Saja, Ganjar: Tutup Saja
Baca juga: Program Jateng di Rumah Saja Diprotes, Bupati Banyumas Dapat Karangan Bunga: Ora Obah Ora Mamah Pak

"Kota Semarang saya ngikuti sendiri, daerah lainnya juga masih on going dan sudah menyampaikan laporan berupa foto dan video. Ada juga yang melaporkan seperti Pati, katanya pasarnya masih terlalu ramai," jelasnya.
Terkait mobilitas masyarakat di hari pertama Gerakan Jateng di Rumah Saja, Ganjar menyebut cukup berkurang.
Hal itu juga terbantu dengan curah yang cukup tinggi pada hari ini.
"Tapi Brebes tidak hujan juga betul-betul sepi. Maka saya posting foto dan video dari Brebes itu. Saya berterimakasih atas bantuan semua pihak guna suksesnya gerakan ini," jelasnya.
Memang masih ada satu dua problem yang terjadi dalam pelaksanaan gerakan itu.
Akan tetapi, berbagai persoalan telah diselesaikan dengan bantuan masyarakat juga.
Ganjar mencontohkan, di Magelang ada sekelompok anak muda dengan gerakan cantelan yang membantu menyukseskan program itu.
Mereka memastikan masyarakat tetap mendapat bantuan bahan pokok dan meminta masyarakat tidak takut persoalan makan karena mereka sudah menyiapkan.
"Di sini teman-teman juga membantu mereka yang membutuhkan. Di rumah ibu saya di Kutoarjo juga ada yang membutuhkan bantuan, saya minta mereka datang ke rumah ibu saya dan dibantu. Jadi sebenarnya, hari pertama ini relatif berjalan baik," jelasnya.
Ganjar berharap dukungan masyarakat untuk tetap di rumah saja bisa dilanjutkan pada besok Minggu (7/2).
Ganjar meminta masyarakat mau menahan diri sehari lagi agar tujuan gerakan Jateng di Rumah Saja bisa berjalan sukses.
"Tapi tidak berarti Senin lusa kita bebas-bebasan, tetap harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Nanti akan kami cek, apakah gerakan ini berpengaruh positif atau tidak. Memang ngeceknya agak lama, kita hitung dua minggu setelah ini dan semoga ini bisa mengurangi. Sambil, kami menyiapkan vaksinasinya," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Gerakan Jateng di Rumah Saja itu akan digelar akhir pekan ini, tepatnya pada 6-7 Februari mendatang.
Melalui Surat Edaran (SE) nomor 443.5/0001933 tentang peningkatan kedisiplinan dan pengetatan protokol kesehatan pada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tahap II di Jawa Tengah itu, Ganjar meminta seluruh masyarakat tetap di rumah dan tidak bepergian.
Kebijakan itu tidak berlaku bagi orang bergerak di sektor esensial.
Diantaranya sektor kesehatan, kebencanaan, keamanan, energi, komunikasi dan teknologi informasi, keuangan, perbankan, logistik dan kebutuhan pokok masyarakat, perhotelan, konstruksi, industri strategis, pelayanan dasar, utilitas publik dan industri yang ditetapkan sebagai objek vital nasional.
Sejumlah daerah diminta melakukan penutupan sejumlah tempat publik, dengan kearifan lokal dan mengedepankan kondisi masing-masing.
Diantaranya jalan, toko, mall, pasar, destinasi wisata dan pusat rekreasi, pembatasan hajatan dan pernikahan serta kegiatan lain yang memunculkan potensi kerumunan seperti pendidikan, event dan lain-lain. Selain itu, pada hari yang sama akan digelar operasi Yustisi secara serentak di seluruh Kabupaten/Kota di Jateng oleh Satpol PP, TNI/Polri dan instansi terkait.

Penjelasan Ganjar Pranowo soal sanksi penerapan Jateng di Rumah Saja
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menegaskan tak ada sanksi untuk gerakan Jateng di Rumah Saja pada 6-7 Februari 2021.
Ganjar beralasan dirinya tak ingin menghukum rakyat terkait gerakan Jateng di Rumah Saja tersebut.
Menurutnya, regulasi dan konteks gerakan ini adalah membangun perilaku dan kesadaran masyarakat.
“Kalau hukuman rasa-rasanya saya kok enggak mau menghukum rakyat saya ya."
"Tapi Jawa Tengah punya Perda (nomor 11) tahun 2013 itu sudah diatur, dan ini (gerakan Jateng di Rumah Saja) bicaranya adalah dua hal, yaitu regulasi berjalan tetapi kesadaran juga terbangun,” ujarnya, dikutip dari Jatengprov.go.id, Kamis (4/2/2021).
Ganjar Pranowo berharap gerakan Jateng di Rumah Saja menjadi momen mengheningkan cipta untuk tenaga kesehatan, tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga warga yang menjadi korban Covid-19.
Baca juga: Penjelasan Lengkap Soal Kebijakan Ganjar Pranowo Jateng di Rumah Saja, Berlaku 6 - 7 Februari 2021
Baca juga: Cetuskan Jateng di Rumah Saja, Ganjar Pranowo Jelaskan Skemanya: Siapa Tau Bisa Jadi Contoh

Ia menyampaikan, sebenarnya gerakan di rumah saja sudah digaungkan sejak awal pandemi Covid-19.
“Tidak mendadak, cerita di rumah saja ini sudah sejak awal pandemi."
"Sekarang kita ingatkan lagi sekaligus sebagai wujud empati kita pada tenaga medis, tukang gali kubur,” terangnya.
Mengenai gerakan Jateng di Rumah Saja merupakan sinyal penerapan lockdown, Ganjar secara tegas membantahnya.
Sebab, gerakan ini untuk menegakkan kembali disiplin protokol kesehatan yang menurun.
“Kita sedang belajar disiplin, bukan lockdown."
"Karena faktanya kedisiplinan masyarakat sudah mulai menurun dan ini yang kita coba lalukan dengan cara lebih persuasif,” jelas dia.

Aturan Jateng di Rumah Saja
Aturan Jateng di Rumah Saja tertuang dalam surat edaran Nomor 443.5/000/933 tentang peningkatan kedisiplinan dan pengetatan protokol kesehatan pada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tahap II di Jawa Tengah.
Gerakan Jateng di Rumah Saja merupakan gerakan bersama seluruh komponen masyarakat di Jawa Tengah dalam rangka memutus penyebaran Covid-19.
Masyarakat diminta untuk di rumah saja, dan tidak melakukan kegiatan di luar lingkungan rumah masing-masing.
Gerakan ini diterapkan semua komponen masyarakat, kecuali sektor esensial seperti berikut:
1. Kesehatan;
2. Kebencanaan;
3. Keamanan;
4. Energi;
5. Komunikasi dan teknologi informasi;
6. Keuangan;
7. Perbankan;
8. Logistik dan kebutuhan pokok masyarakat;
9. Perhotelan;
10. Konstruksi;
11. Industri strategis;
12. Pelayanan dasar;
13. Utilitas Publik;
14. Industri yang ditetapkan menjadi objek vital nasional.

Adapun tempat yang harus ditutup sesuai kondisi dan kearifan lokal yakni:
1. Car free day;
2. Jalan;
3. Toko atau mall;
4. Pasar;
5. Destinasi wisata dan pusat rekreasi;
6. Pembatasan hajatan dan pernikahan (tanpa mengundang tamu);
7. Kegiatan lain yang memunculkan potensi kerumunan, seperti pendidikan dan event.
Selama diterapkan gerakan Jateng di Rumah Saja, digelar operasi serentak penegakan disiplin protokol kesehatan Covid-19 secara masif seperti berikut:
1. Operasi Yustisi dengan melibatkan Satpol PP, Polri/TNI dan instansi terkait di wilayah masing-masing.
2. Mendorong lebih aktif peran camat dan kepala desa/lurah dalam operasi serentak serta operasionalisasi Jogo Tonggo untuk mendukung fungsi puskesmas dan pelaksanaan 3T (Testing, Tracing, dan Treatment) dan promosi kesehatan.
(TribunnewsBogor.com/Editor Soewidia Henaldi/Tribunnews/ Nuryanti)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Hari Pertama Gerakan Jateng di Rumah Saja Sukses, Ganjar Pranowo : Minta Masyarakat Menahan Diri dan di Tribunnews.com dengan judul Ganjar Tegaskan Tak Ada Sanksi di Gerakan Jateng di Rumah Saja: Enggak Mau Menghukum Rakyat