Breaking News:

Fakta Soal Agama 'Ganjar Tak Pernah Bersyukur', Gubernur Jateng Anggap Masukan, Klarifikasi Penerbit

Ganjar Pranowo sempat kaget ada namanya di soal agama SD, pihak penerbit beri klarifikasi.

Editor: ninda iswara
Kolase TribunNewsmaker - Instagram Ganjar Pranowo
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. 

"Buku dari Tiga Serangkai itu, ya? Saya sih nanti biar dicek temen-temen untuk klarifikasi dulu saja siapa yang nulis, benar tidak, motifnya apa. Biar tidak jadi keributan," kata Ganjar, Selasa (9/2/2021).

Dia tidak tahu apakah ada motif politik dalam kasus tersebut.

"Enggak tahu ya (kalau dihubungkan dengan politik)," ujarnya.

Ganjar justru menganggap soal itu sebagai masukan bagi orang bernama Ganjar agar lebih rajin beribadah.

"Mungkin kritikan buat saya. Salat harus kencang, kalau Idul Adha harus sembelih sapi. Mungkin penulisnya memberi kritik untuk yang namanya Ganjar, tapi kan Ganjarnya banyak," jelasnya.

Baca juga: Hari Pertama Gerakan Jateng di Rumah Saja, Ganjar Pranowo Sebut Berjalan Lancar, Banyak yang Bantu

Baca juga: Penjelasan Lengkap Soal Kebijakan Ganjar Pranowo Jateng di Rumah Saja, Berlaku 6 - 7 Februari 2021

Kesbangpol turun tangan

General Manager Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Solo Mas Admuawan saat memberikan klarifikasi viralnya foto soal mata pelajaran yang menyebut nama Ganjar di Solo, Jawa Tengah, Selasa (9/2/2021).
General Manager Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Solo Mas Admuawan saat memberikan klarifikasi viralnya foto soal mata pelajaran yang menyebut nama Ganjar di Solo, Jawa Tengah, Selasa (9/2/2021). (KOMPAS.com/LABIB ZAMANI)

General Manager PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Mas Admuawan mengatakan telah didatangi perwakilan Badan Kesatuan Bangsa Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Tengah.

Kepada mereka, Admuawan mengaku telah mengklarifikasi adanya kabar negatif yang beredar.

"Terkait nama Pak Ganjar yang ada di buku agama kita, tadi dari Kesbangpol Jateng itu sudah klarifikasi ke sini kami juga yang menemui dan menjelaskan. Dan juga dari Polresta Solo," kata dia di Solo, Jawa Tengah, Selasa (9/2/2021).

Admuawan menjelaskan nama Ganjar dalam buku itu hanyalah sekadar nama, tidak dimaksudkan untuk menyinggung Ganjar Pranowo.

Soal diterbitkan tahun 2009

Menurutnya, soal tersebut diterbitkan pertama kali pada tahun 2009 saat Ganjar belum menjadi setenar sekarang.

"Jadi Pak Ganjar itu sekadar contoh sebuah nama di soal saja. Terbitnya tahun 2009. Sementara Pak Ganjar (Gubernur Jateng) mulai 2013. Jadi empat tahun sebelumnya," kata dia.

Dia menyebut buku pelajaran terbitan mereka sudah mengikuti kode etik penyuntingan.

"Di antaranya adalah tidak boleh menyebut SARA, tidak boleh juga bias gender harus mengakomodir keberagaman, kebhinekaan, memupuk nasionalisme ini kita laksanakan," ungkap dia.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Tags:
Ganjar PranowoGubernur Jawa TengahSolo
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved