Ramadhan 2021
HUKUM Keramas di Siang Hari saat Ramadhan, Apa Kurangi Pahala Puasa? Ini Penjelasan Dalil Hadisnya
Selama puasa Ramadan, muslim harus menghindari hal-hal yang membatalkan puasa.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah penjelasan hukum keramas di siang hari saat bulan Ramadhan.
Selama puasa Ramadan, muslim harus menghindari hal-hal yang membatalkan puasa.
Seringkali kita juga mendengar saran agar menghindari perkara makruh atau hal yang mengurangi pahala puasa.
Satu di antaranya, orang beranggapan agar menghindari berkeramas di siang hari saat puasa Ramadan.
Lantas, benarkah hukum keramas di siang hari saat puasa Ramadan makruh ?
Sebagaiman dikutip dari TribunJabar Keramas di Siang Hari saat Puasa Ramadan Benarkah Makruh Hukumnya? Begini Penjelasan Dalil Hadisnya, sampai saat ini tidak ada dalil jelas yang melarang seseorang berkeramas saat berpuasa.
Namun, berikut ini beberapa dalil hadis yang mendukung mengenai hukum keramas saat puasa Ramadan, dikutip dari dalamislam.com.
Baca juga: Amalkan Selama Ramadhan 2021, Bacaan Dzikir Malam Sebelum Tidur, Ketenangan Hati Mudah Didapat
Baca juga: Ciri-ciri Orang yang Wajib Mengeluarkan Zakat Fitrah di Bulan Ramadhan, Ini Manfaat dari Berzakat
# Rasulullah SAW Menyiramkan air ke Kepalanya saat Berpuasa
Dari Abu Daud radhiallahu’anhu mengatakan
لَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْعَرْجِ يَصُبُّ عَلَى رَأْسِهِ الْمَاءَ، وَهُوَ صَائِمٌ مِنَ الْعَطَشِ، أَوْ مِنَ الْحَرِّ
“Sungguh aku menyaksikan Rasulullah Shallallhu ‘Alayhi wa Salam di ‘Araj menyiramkan air keatas kepalanya sedangkan beliau dalam keadaan berpuasa, karena dahaga dan panasnya cuaca” (HR. Abu Daud, Ahmad dan Al-Baihaqi)
Demikian, dari dalil hadis di atas jelas bahwa Rasulullah SAW mandi dan keramas saat siang hari untuk mendinginkan kepalanya.
# Rasulullah SAW Mandi Junub
أن النبي – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – كان يصبح جنباً، ثم يغتسل، ثم يصوم
Dari Aisyah radhiyallahu’anha, disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alayhi wa Sallam ketika waktu shubuh masih dalam keadaan junub , kemudian ia mandi, dan kemudian (melanjutkan) puasa”.(HR Bukhari Muslim)