Pakar Soroti Tangis Nia Ramadhani, Singgung Kekesalan Pada Ardi Bakrie: Ada Rasa Enggak Terima
Pakar ekspresi soroti tangis Nia Ramadhani saat meminta maaf ke publik. Ada beberapa kemungkinan dari tangis Nia Ramadhani tersebut.
Editor: ninda iswara
Kirdi Putra mengatakan dalam momen tersebut Nia Ramadhani, tangisan Nia Ramadhani benar-benar tulus.
"Ketika Nia Ramadhani memberi keterangan dan kemudian bener menangis itu bisa jadi karena ada 3 hal kemungkinan besar ia menangis. Dari suaranya terdengar bahwa getaran kesedihannya dari geteran suara yang lepas dari Nia Ramadhani" jelasnya dalam video di YouTube Star Story.
Kirdi Putra menilik arti kesedihan Nia Ramadhani.
Baca juga: IMBAS Terjerumus Narkoba, Nia Ramadhani Tertekan hingga Nangis-nangis Lihat Video Anak-anaknya
Baca juga: DENGAR Kabar Nia Ramadhani Terjerat Narkoba, Tangis Ibunda Pecah, Kakak: Beliau yang Paling Hancur

Menurutnya ada tiga kemungkinan.
"Satu adalah bahwa memang dia merasa bersalah, menyesal atas apa yang ia lakukan," kata Kirdi.
Kedua, lanjut Kirdi, Nia Ramadhani menangis karena menyesal telah ditangkap.
"Dia menyesal sedih karena ketangkap, kalau gak ketangkap ya gak nangis, gak ada yang tau," kata Kirdi Putra, dikutip TribunJatim.com dari TribunBogor, Senin (12/7/2021).
Kemungkinan ketiga, kata Kirdi, Nia merasa sedih karena harus bicara di hadapan publik.
Padahal dalam kasus narkoba ini, kata Kirdi, Ardi Bakrie juga terlibat.
Selain itu, sopir Nia Ramadhani ZN juga menjadi tersangka dalam kasus ini.
"Dia merasa ada dorongan dalam dirinya, ada rasa gak terima kok dia yang harus ngomong sih, dia harus bicara ke depan.
Padahal dia ada suami, dia punya seorang yang bertanggungjawab dan juga terlibat dalam kasus tersebut, inget bahwa sopirnya, Ardi dan Nia Ramadhani menurut berita semua positif bukan cuma Nia Ramadhani," kata Kirdi Putra.
Sebelumnya, Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie serta sang sopir mengaku mengonsumsi narkoba jenis sabu karena tekanan pekerjaan di masa pandemi Covid-19.
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO pernah mengungkap bahwa akan ada berbagai macam bentuk tekanan mental atau gangguan psikologi yang mungkin terjadi akibat situasi pandemi Covid-19.
Tekanan mental tersebut bisa saja disebabkan karena kecemasan atas terpapar Covid-19, tekanan pekerjaan hingga tekanan ekonomi.