Pakar Soroti Tangis Nia Ramadhani, Singgung Kekesalan Pada Ardi Bakrie: Ada Rasa Enggak Terima
Pakar ekspresi soroti tangis Nia Ramadhani saat meminta maaf ke publik. Ada beberapa kemungkinan dari tangis Nia Ramadhani tersebut.
Editor: ninda iswara
Sehingga, ada seseorang yang mencoba mengatasi tekanan tersebut dengan cara yang salah yaitu melalui sabu-sabu misalnya.
"Gangguan atau tekanan psikologis itu diakibatkan oleh situasi pandemi. Kita semua dalam tana petik terpenjara. Pekerjaan juga tidak segampang biasanya. Situasi semacam itu akan muncul tekanan pada perasaan kita. Sayang beribu sayang, ada orang yang mencoba mendongkrak perasaannya dengan cara yang salah," ujar Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri, dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com.
Narkoba, kata Reza, khususnya sabu-sabu bisa menimbulkan efek "kegembiraan" bagi penggunanya.
"Efek sabu-sabu bagi penggunanya adalah muncul kegembiraan, perasaan penuh semangat, seolah-olah akan bisa bekerja nontsop tanpa istirahat. Dan serba tanda petik positif," katanya.
Meski begitu, apapun alasan Nia dan Ardi menggunakan sabu, menurut Reza adalah tindakan yang salah. Hal itu tetap tidak dibenarkan.
"Apapun alasanya, menyalahgunakan sabu tetap salah," jelas Reza.
Ia mengatakan polisi harus betul-betul mendalami kasus Nia dan Ardi dalam penggunaan sabu.
Baca juga: LAMA Bungkam, Asisten Nia Ramadhani Akhirnya Muncul, Semangati Istri Ardi Bakrie: Kami Ada Untukmu
Baca juga: BEREDAR Bukti Nia Ramadhani Diduga Settingan Tak Bisa Masak, Video Lawas Istri Ardi Bakrie Bocor
Apakah keduanya benar-benar menggunakan sabu karena alasan pandemi seperti pengakuannya.
Atau justru mengada-ngada.
Jika hanya sebatas penyalahgunaan, betapun itu salah, betapapun itu tidak dibenarkan, menurut Reza pendekatan rehab yang dikedepankan.
Namun, jika terbukti sebagai pengedar atau penjual, maka polisi harus melakukan pendekatam yuridistik atau yang menyakitkan.
"Kalau polisi yakin ini karena musabab yang nyata. Masuk akal bila rehab. Kalau mengada-mengada-ada tentu proses hukum yang lebih berat," katanya.
Saat ditanya apakah Nia dan Ardi punya peluang menyalahgunakan narkoba kembali,
Reza menjawab hal itu bisa saja terjadi terlebih jika pandemi Covid-19 ini belum berakhir.
"Suka tidak suka, selama situasi seperti ini kita akan berhadapan dengan risiko para penyalahgunaan narkoba akan menggunakan kembali narkoba itu," ujarnya.