BUNGKAM Nyinyiran Tetangga 'Mimpi Ketinggian', Anak Sopir Angkot Ini Pamer Lulus Sarjana di Taiwan
Dinyinyiri tetangga hingga sang ibu dituding hanya berbohong, anak sopir angkot ini buktikan lulus jadi sarjana di Taiwan. Kisahnya viral
Editor: octaviamonalisa
"Aku masih berusaha berpikiran positif kalau enggak ada hubungannya dengan HIV.
Sampai aku dirujuk ke salah satu puskesmas di Kota Jogja."
"Itu udah mulai curiga, karena pas aku bawa surat pengantar dari PMI aku langsung diarahkan ke salah satu dokter.
Baca juga: INGAT Bocah Viral Dibuang Ibu dengan Tubuh Penuh Luka? Kini Jadi Anak Kapolres, Ganteng & Bahagia
Selang 30 menit kemudian setelah aku diambil darah oleh dokter, hasilnya udah bisa ditebak emang aku positif," kata Alfaz kepada Tribunnews.com, Sabtu (17/4/2021).
Mendengar kenyataan tersebut Alfaz hanya bisa menunduk dan memikirkan jika dirinya tidak akan bisa mempunyai keluarga dan anak.
Ia juga merasa mempermalukan keluarga, karena latar belakang keluarganya memang cukup agamis.
Kenyataan bahwa Alfaz mengidap HIV ini bahkan menjadi luka batinnya hingga sekarang.
"Aku cuma bisa nunduk, yang pertama aku pikirin aku pasti enggak bisa punya keluarga, punya anak.
Yang utama selain itu bakal malu-maluin keluarga aku, karena keluarga aku cukup agamis."
"Aku berasa menjadi positif HIV pada saat itu udah malu banget, azab banget.
Masih kerasa sampe sekarang dan itu jadi luka batin aku sampe sekarang," ungkapnya.
Butuh waktu hampir dua tahun untuk Alfaz bisa menerima keadaannya yang positif HIV.

Namun lama-kelamaan Alfaz mulai bisa menerima keadaan tersebut.
"Butuh waktu satu tahun bahkan hampir dua tahun untuk aku bisa menerima. Walaupun aku belum bisa bilang aku udah menerima sepenuhnya. Tapi lambat laun aku berusaha untuk bisa hidup dengan virus aku."
"Aku berusaha hidup dengan perasaan marah, kalut, takut, sedih, khawatir, bingung.
Ya udah lah aku berusaha hidup sama perasaan-perasaan itu," ucap pria asal Jakarta ini.
Berhasil Mendapat Gelar LL M dari University of Groningen, Belanda dan Jadi Pendiri hayVee
Walaupun dengan keadaan Alfaz yang mengidap HIV, ia tetap berjuang dan berusaha mewujudkan mimpinya.
Untuk bisa berkuliah di Eropa, Alfaz berjuang mendaftar banyak kampus di berbagai negara.
Selain itu Alfaz juga harus belajar bahasa Inggris selama kurang lebih satu tahun.
Berkat kegigihannya, Alfaz berhasil menyandang gelar LL M (Legum Magister) atau Magister Hukum dari University of Groningen, Belanda.
Menjadi Founder Platform Digital hayVee
Dengan berbekal ilmu dan pengalamannya di bidang kesehatan seksual dan kesehatan mental, Alfaz mendirikan sebuah platform digital bernama hayVee.
hayVee adalah sebuah platform edukasi mengenai informasi seputar HIV dan platform yang memfasilitasi akses kesehatan.
Terutama di bidang kesehatan mental dan kesehatan seksual.
Alfaz pun berharap ke depannya semakin banyak orang yang sadar akan isu kesehatan seksual dan kesehatan mental.
Baca juga: VIRAL Demi Patuhi Wasiat, Anak Tahan Tangis Berangkat Tes Calon Polisi, Pilu Tinggalkan Jenazah Ayah
"Berharap semakin banyak orang-orang yang aware sama isu kesehatan seksual dan kesehatan mental.
Serta mengurangi stigma atau diskriminasi yang masih cukup tinggi terkait isu tersebut," tutur Alfaz.
Meskipun dengan kesuksesannya yang ia raih sekarang, Alfaz masih memiliki mimpi lain yang ingin ia wujudkan.
Alfaz masih ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang doktoral.
Terakhir ia pun memberikan pesan kepada anak muda lainnya yang sedang berjuang mengejar mimpinya.
"Jangan terlalu jahat sama diri kamu, berikan sedikit apresiasi dan motivasi kepada diri kamu sendiri kalau kamu mampu meraih apapun yang kamu inginkan," pungkasnya.
Sebagian artikel ini sudah tayang di Grid.di dan Tribunnews.com dengan judul Dian Nursiati, Anak Sopir Angkot yang Lulus Kuliah di Taiwan Angkat Bicara Soal Hinaan Tetangganya, Kisah Scott Alfaz, Idap HIV dan Pernah Disumpahi Jadi Sampah Masyarakat, Kini Sukses Dirikan hayVee,