Pelajaran Sekolah
Bentuk-bentuk Interaksi Sosial, Ada Asosiatif & Disosiatif, Ini Klasifikasi & Penjelasan Lengkapnya
Berikut ini bentuk-bentuk dan klasifikasi interaksi sosial lengkap dengan penjelasannya.
Penulis: ninda iswara
Editor: ninda iswara
Kerja sama sendiri juga dibagi menjadi 4, yaitu:
- Kerja sama spontan, yang terjadi secara serta merta.
- Kerja sama tradisional, yaitu kerja sama sebagian atau unsur-unsur tertentu dari sistem sosial.
- Kerja sama kontrak, dilakukan atas dasar syarat-syarat atau ketetapan tertentu yang disepakati bersama.
- Kerja sama langsung, sebagai hasil perintah atasan kepada bawahan atau penguasa terhadap rakyatnya.
- Asimilasi
Asimilasi merupakan usaha untuk meredakan perbedaan antaindividu atau antarkelompok.
Proses asimilasi ini dibarengi dengan usaha untuk menyatukan persamaan sikap demi terwujudnya kepentingan dan tujuan bersama.
Proses asimilasi juga dipengaruhi faktor yang mempermudah terjadinya proses tersebut antara lain:
- Kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi.
- Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat.
- Sikap toleransi terhadap kebudayaan lain.
- Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya.
- Perkawinan campuran (amalgamation).
- Adanya musuh bersama dari luar dari luar.
- Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan.
Selain itu, ada pula faktor yang bisa menghambat terjadinya proses asimilasi, yakni:
- Perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan atau kelompok tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan golongan atau kelompok lainnya.
- Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi.
- In-group feeling (perasaan yang kuat) terhadap budaya kelompoknya.
- Terisolasinya kehidupan suatu golongan tertentu dalam masyarakat.
- Perasaan takut terhadap kekuatan kebudayaan yang dihadapi.
- Perbedaan ciri-ciri badaniah seperti warna kulit.
- Bila golongan minoritas mengalami gangguan-gangguan dari golongan yang berkuasa.
- Akomodasi
Akomodasi merupakan proses penyesuaian diri individu atau kelompok manusia yang semula saling bertentangan, kemudian berupaya mengatasi ketegangan.
Tujuan dari dilakukannya penyesuaian tersebut yakni untuk mengurangi perbedaan pandangan dan pertentangan serta untuk mencegah terjadinya konflik.
Bentuk akomodasi juga dibagi menjadi 8 jenis, antara lain:
- Koersi atau coersion yakni adanya pemaksaan kehendak dari pihak tertentu terhadap pihak lain, terutama yang lebih lemah.
- Kompromi yakni pihak yang terlibat perselisihan saling mengurangi tuntutan dan saling memahami agar tercapainya penyelesaian.
- Arbitrasi terjadi apabila pihak ketiga yang netral berusaha menyelesaikan pertentangan antara pihak yang berselisih tak sanggup mencapai kompromi.
- Mediasi juga melibatkan pihak ketiga sebagai penengah namun tak punya wewenang memberi keputusan untuk menyelesaikan perselisihan kedua belah pihak.
- Konsiliasi yakni mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak yang berselisih demi tercapainya persetujuan bersama.
- Toleransi merupakan bentuk akomodasi tanpa persetujuan resmi. Ada keinginan menghindarkan diri dari perselisihan yang saling merugikan kedua belah pihak.
- Ajudikasi yakni sebuah penyelesaian masalah atau sengketa melalui jalur hukum.
- Stalemate terjadi ketika kelompok yang terlibat pertentangan memiliki kekuatan seimbang.
- Akulturasi
Akulturasi merupakan bentuk interaksi sosial dalam menerima unsur-unsur baru untuk menjadi suatu kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur yang lama.
Akulturasi merupakan hasil dari perpaduan dua kebudayaan yang berbeda.
Baca juga: Mengenal Bagian-bagian Telinga, Ada Luar, Tengah, dan Dalam, Ini Penjelasan serta Fungsi Lengkapnya!
Baca juga: Pengaruh Letak Geografis bagi Indonesia, Ada Segi Positif dan Negatif, Ini Penjelasan & Contohnya!
2. Proses disosiatif
Proses disosiatif merupakan bentuk interaksi sosial yang lebih mengarah pada konflik dan perpecahan.