Pria Ini Ngeyel Tetap Merokok Meski Istri Hamil, saat Bayi Lahir Langsung Menyesal Tapi Terlambat
Karena kerap merasa stres, Vuong sering merokok untuk menghilangkan penat yang ia alami. Padahal, istri Vuong ketika itu tengah hamil.
Penulis: Galuh Palupi Swastyastu
Editor: ninda iswara
Asap rokok mengandung banyak bahan kimia berbahaya seperti nikotin, karbon monoksida, dan tar.
Semua racun itu akan masuk ke aliran darah dan langsung menuju bayi dalam kandungan.
Meski banyak ibu hamil yang tidak merokok, menghirup asap rokok dalam waktu lama sama berbahayanya dengan merokok secara langsung.
Menghirup asap rokok untuk ibu hamil bisa meningkatkan komplikasi kehamilan, di antaranya sebagai berikut:
1. Keguguran dan lahir mati
Menurut para ahli, bahan kimia berbahaya yang ditemukan dalam asap rokok berpotensi menyebabkan beberapa masalah pada plasenta, memperlambat perkembangan janin, sehingga meningkatkan risiko keguguran atau lahir mati.
2. Kehamilan Ektopik
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Plos One menemukan bahwa nikotin yang ditemukan dalam rokok memiliki kemampuan menginduksi kontraksi di saluran tuba.
Kontraksi ini dapat mencegah embrio lewat.
Akibatnya, ibu mengalami kehamilan ektopik.
Dalam situasi ini pengangkatan embrio adalah pilihan terbaik untuk menghindari insiden yang mengancam jiwa.
3. Solusio Plasenta
Plasenta adalah garis kehidupan yang memberikan nutrisi dan oksigen ke janin.
Tetapi ketika ibu hamil merokok, baik aktif maupun pasif dapat menyebabkan beberapa komplikasi yang berhubungan dengan plasenta.
Salah satu komplikasi yang berbahaya adalah solusio plasenta.