Breaking News:

Dituding Main Bisnis Tes PCR, Luhut Binsar Membantah, Beberkan Fakta: Tangan Kiri Tak Perlu Tahu

Luhut Binsar Pandjaitan buka suara terkait tudingan yang menyebut dirinya terlibat dalam bisnis tes PCR.

Editor: ninda iswara
TribunNews/ Lendi Ramadhan
Luhut Binsar Pandjaitan 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Luhut Binsar Pandjaitan buka suara terkait tudingan yang menyebut dirinya terlibat dalam bisnis tes PCR.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Insvestasi (Menko Marves) ini juga menjelaskan fakta yang sebenarnya.

Luhut Binsar pun membantah dirinya terlibat bisnis tes PCR.

Seperti diketahui, Luhut diduga terafiliasi dengan bisnis perusahaan penyedia layanan jasa tes PCR, PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI).

Luhut pun membantah keras tudingan tersebut.

Ia menegaskan, dirinya tak pernah ambil keuntungan dari bisnis tes PCR itu.

"Saya tidak pernah sedikit pun mengambil keuntungan pribadi dari bisnis yang dijalankan PT Genomik Solidaritas Indonesia," kata Luhut melalui unggahan instagram Story milik pribadinya, @luhut.pandjaitan, Kamis (4/11/2021).

Baca juga: MENGAKU TAK OPTIMAL Tangani Pandemi, 3 Ini Pejabat Minta Maaf, Luhut Binsar: Saya akan Bekerja Keras

Baca juga: Moeldoko Malah Sebut Nama Luhut Jawab Isu Kudeta Partai Demokrat, Dinilai Alibi Cari Pelindung

Luhut Binsar Pandjaitan
Luhut Binsar Pandjaitan (Youtube Sekretariat Presiden)

Lanjutnya, Luhut menjelaskan PT GSI merupakan perusahaan di bidang kewirausahaan sosial.

Adapun tujuan dari perusahaan tersebut bukan lah mencari profit untuk pemegang saham.

"Sesuai namanya, Genomik Solidaritas Indonesia, memang ini adalah kewirausahaan sosial, sehingga tidak sepenuhnya bisa diberikan," imbuh dia.

Diketahui, PT GSI lahir dari PT Toba Bumi Energi dan PT Toba Sejahtra, anak PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) yang sebagian kecil sahamnya dimiliki oleh Luhut.

Luhut mengatakan, partisipasi Toba Bumi Energi merupakan wujud bantuan yang datang dari rekan-rekannya dari Grup Indika, PT Yayasan Adaro, Northstar dan lain-lain.

Dimana, mereka bersepakat untuk membantu penyediaan fasilitas tes Covid-19 dengan kapasitas besar.

Hal tersebut melihat pada awal pandemi, Indonesia masih terkendala dalam penyediaan tes Covid-19.

"Kenapa saya tidak menggunakan nama yayasan? Karena memang bantuan yang tersedia berada dari perusahaan."

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1/4
Tags:
Luhut Binsar PandjaitanPCRbisnis
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved