'Ikhlasin Aku ya Ma' Pesan Terakhir NW Sebelum Tewas di Makam sang Ayah: Aku Ketakutan Setiap Hari
Dihamili dan dipaksa Bripda RB aborsi, mahasiswi NW depresi hingga nekat minum racun dan ditemukan tewas di depan makam sang ayah.
Editor: octaviamonalisa
Tindakan aborsi pertama dilakukan saat usia kandungan korban dalam hitungan minggu, di rumah kos.
Kemudian, tindakan aborsi kedua usia kandungan empat bulan.
Terduga pelaku membeli obat penggugur kandungan seharga Rp 1,5 juta dan meminta korban meminum sebelum pulang ke Mojokerto.

Setelah itu, dalam perjalanan pulang korban sempat mengalami pendarahan di sebuah warung sate wilayah Kabupaten Mojokerto.
"Selama pacaran, Oktober 2019 sampai dengan Desember 2021, sudah melakukan tindakan aborsi bersama, yang mana dilaksanakan pada Maret Tahun 2020 dan yang kedua Agustus 2021," bebernya.
Brigjen Slamet menyebut, pihaknya akan menindak tegas terhadap pelanggaran kode etik Kepolisian tesebut.
"Kami tidak akan pandang bulu, siapapun ketika ada pelanggaran kami akan melakukan penindakan," pungkasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Sripoku.com dan Surya.co.id dengan judul Pesan Terakhir NWR Mahasiswi yang Bunuh Diri di Pusara sang Ayah:Aku Sudah Capek, Ikhlasin Aku ya Ma, Wakapolda Jatim: Bripda RB Hamili dan Terlibat Aborsi Mahasiswi yang Meninggal di Mojokerto,