Anak Nikah Tanpa Restu, sang Ibu Pilu: Seorang Diri Saya Membesarkan, Kini Diambil Pria Pengangguran
Viral anak nikah tanpa restu, ibu ngamuk di upacara pernikahan. Selama ini besarkan anak seorang diri kini tak dikabari saat menikah.
Editor: octaviamonalisa
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Tengah viral seorang ibu pilu melihat anaknya menikah tanpa restunya.
Marah, sedih dan hancur, itulah kini yang dirasakan seorang ibu asal Sumatera Utara bernama Asima Mariati Ema.
Bagaimana tidak, Asima Marianti Ema merasa pilu melihat anak gadisnya menikah tanpa restunya.
Bahkan saat ingin bertemu dan menyampaikan ucapan selamat pada sang anak, Asima Mariati Ema sempat dilarang oleh banyak orang.
Video pilu tersebut pun viral setelah diunggah di akun Facebook Ivo Damayanti Sinambela.
Diketahui momen tersebut terjadi di depan Gereja HKBP Tanjungmulia.
Baca juga: Dulu Menikah Tanpa Restu Ibu, Artis Curhat Dapat Kiriman, Temukan Benda Ini, Kehidupannya Terkuak
Baca juga: NEKAT Nikahi Kekasih Tanpa Restu, Pria Ini Dibakar Orangtuanya, Pilu Lukanya Tak Hilang Seumur Hidup
Dalam video yang viral, Asima Mariati Ema tak henti-hentinya berteriak.
"Anakku diambil tanpa persetujuan dariku orangtuanya," teriak Ema dalam video itu.
Diketahui, anak perempuannya bernama Reftania menikah dengan seorang lelaki yang disebut Ema sebagai pengangguran.
"Seorang diri Saya membesarkan anakku ya.
Anak diambil dengan laki-laki yang pengangguran.
Itu mau memanfaatkan anak gadisku Ito," ujar Ema.
Dalam video itu disebutkan, Ema sempat pergi menemui pendeta di Gereja HKBP Tanjungmulia, Medan sebanyak empat kali untuk menanyakan bagaimana kejelasan atas proses pernikahan putrinya, Reftania.
Baca juga: DULU Nikah Tak Direstui, Suami Dicibir, Artis Ini Tak Dendam, Kini Bangun Rumah Buat Ortu: Bismillah
Ia ingin mengetahui bagaimana mungkin Reftania dapat melakukan proses malua, martumpol hingga pemberkatan pernikahan tanpa ada persetujuan dari dirinya selaku orangtua.
Ternyata, setiap Ema menemui pendeta Gereja HKBP Tanjungmulia yang bernama O Sihite, dia mendapat jawaban yang berbeda-beda.